Merdeka.com - Pendiri Cyrus Network, Hasan Nasbi melihat, tak mungkin terjadi pasangan Ganjar-Prabowo di Pemilu 2024. Menurut dia, lebih pas apabila Prabowo Capres sementara Ganjar sebagai Cawapres.
Hasan menjelaskan, hingga hari ini tiket capres untuk Ganjar Pranowo saja belum jelas. Sementara Prabowo, sudah memiliki tiket capres. Tinggal memilih cawapres saja.
"Kalau dari sisi elektabilitas, Ganjar hanya unggul dikit dari Pak Prabowo. Kalau dikejar serius, dengan Pak Prabowo keliling Indonesia seperti Ganjar yang lari pagi di seluruh provinsi, bisa menyalip Ganjar. Lalu dari sisi tiket, Pak Prabowo juga lebih pasti," ujar Hasan saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (10/3).
Hasan melihat, analisa dan pengamatan lebih tepat Ganjar-Prabowo terlalu tampak agenda setting. Menurut dia, pasangan tersebut terlalu dipaksakan.
"Agenda settingnya terlalu kelihatan. Mau maksakan Mas Ganjar jadi capres, cawapresnya Pak Prabowo," terang dia.
Hasan menganalisis, Prabowo adalah ketua umum partai politik. Ditambah, memiliki elektabilitas yang cukup untuk bertarung di Pemilu 2024. Terlebih, sudah mengantongi tiket capres dengan koalisi Gerindra-PKB.
"Ini kesempatan, mungkin ini kesempatan emas Pak Prabowo bisa jadi presiden," tegas dia.
Di sisi lain, kata Hasan, Ganjar masih pusing memikirkan tiket capres. Dia bahkan tak melihat, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri akan memberikan tiket capres PDIP kepada Ganjar Pranowo.
"Saya tanya, apa Ibu Mega sudah berikan nama tiket kepada Ganjar? Kan bukan Pak Jokowi yang berikan tiket capres. Tapi diberikan oleh parpol PDIP, di tangan ibu Mega. Saya enggak lihat Bu Mega beri kode dan tanda-tanda akan kasih tiket ke Ganjar," jelas dia.
Advertisement
Bicara data survei, Hasan menegaskan, memang saat ini Ganjar tertinggi dibandingkan Prabowo. Namun, tidak terpaut jauh ketimbang Ganjar Pranowo yang dianggapnya sudah mulai 'genit'.
Hasan juga tak setuju yang menganggap survei Prabowo Subianto turun. Menurut dia, setiap jelang pemilu, memang survei Prabowo berkisaran 25 persenan.
"Coba lihat Pak Prabowo ada enggak genit-genit di lapangan, ada enggak caper, joget-joget, lari pagi, nyapa orang. Dia diam saja sudah punya modal 25 sampai 28 persen," tegas Hasan lagi.
Menurut Hasan, begitu Prabowo mulai melakukan sosialisasi sebagai Capres, angkanya akan mendulang tinggi. Sehingga dia tak setuju analisa elektabilitas Prabowo sudah mulai turun dan sulit untuk naik lagi.
©2023 twitter/ganjar parnowo
Dia juga merasa, anggapan rakyat sudah bosan dengan Prabowo tidak berdasar. Sebab, faktanya dari tiap pemilu ke pemilu, angka perolehan Prabowo di atas 40 persen. Bahkan, ketika melawan Jokowi yang dianggap sangat kuat.
"Begitu sudah definitif (Capres), pengalaman kita, 45 persen dan Ganjar enggak sekuat Pak Jokowi," tutur Hasan lagi.
Hasan menilai, lebih pas jika Prabowo-Ganjar di Pemilu 2024. Namun, apabila keduanya memang berpasangan. Dia melihat peluang Ganjar melawan dengan Prabowo juga sangat terbuka lebar. Tapi bicara tiket capres, Prabowo jauh lebih besar peluang maju ketimbang Ganjar.
"Kalau Ganjar jangankan mikir capres, mikir tiket saja pusing kan. Apalagi mikirin cawapres. Kalau menurut saya sekarang Pak Prabowo punya tiket, tinggal mikirin cawapres," katanya.
Advertisement
Sementara itu, Peneliti Saiful Mujani & Research Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai, Ganjar lebih berpeluang menjadi capresnya ketimbang Prabowo. Alasannya, elektabilitas Ganjar sejauh ini lebih tinggi dari pada Prabowo.
"Jika pasangan ini terwujud, Ganjar memiliki peluang lebih besar untuk menjadi calon presiden. Pertama, pasangan Capres Cawapres diharapkan memenangkan Pilpres. Dibanding Prabowo, Ganjar lebih berpeluang mendatangkan kemenangan. Elektabilitas Ganjar sejauh ini lebih besar dibanding Prabowo," kata dia saat dihubungi merdeka.com, Jumat (10/3).
Menurutnya, dukungan kepada Ganjar dalam dua tahun terakhir terus meningkat. Sementara, Prabowo cenderung menurun.
"Dalam dua tahun terakhir, dukungan publik pada Ganjar secara konsisten terus meningkat, sementara dukungan pada Prabowo cenderung menurun," terangnya.
Saidiman melanjutkan, dari sisi partai, PDIP masih lebih unggul dibanding Gerindra. Maka, PDIP sangat masuk akal jika mengusung kadernya sebagai orang nomor satu di Indonesia.
"Sangat realistis jika partai terbesar mengusung kadernya menjadi Capres dibanding Cawapres," pungkasnya.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, Prabowo Subianto adalah calon presiden pada pemilihan umum 2024. Ini merespons isu Prabowo dinilai cocok berpasangan dengan Ganjar Pranowo sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2024.
"Kami tegaskan Prabowo Subianto adalah calon presiden Partai Gerindra pada Pemilu 2024. Keputusan itu sudah ditegaskan saat Rapimnas Partai Gerindra," katanya di Jakarta, Jumat (10/3).
Dia mengungkapkan, isu Prabowo lebih cocok menjadi cawapres Ganjar Pranowo merupakan framing dari konsultan politik.
"Saya pikir itu adalah framing-framing yang dibuat konsultan-konsultan yang memadukan pak Prabowo dengan pak Ganjar. Sudah jelas di Partai kami Partai Gerindra bahwa amanat Rapimnas mencalonkan pak Prabowo sebagai Calon Presiden bukan sebagai Wakil Presiden," ujarnya.
prabowoUntuk itu, Dasco meminta kepada seluruh partai berlambang burung garuda itu untuk terus berjuang menjadikan Prabowo Subianto sebagai Presiden di Pemilu 2024 nanti.
"Segenap kader Partai Gerindra dimanapun anda berada tetap fokus pada perjuangan tetaplah pada tujuan akhir kita sesuai amanat rapimnas yaitu 2024 Prabowo Subianto adalah presiden," tandasnya.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com [rnd]
Baca juga:
Ganjar Blak-Blakan di Balik Foto Mesranya dengan Jokowi dan Prabowo
Relawan Jokowi: 'Ojo Dibandingke', Hasil Musra Airlangga Unggul dari Erick Thohir
Soal Wacana Duet dengan Ganjar, Dasco Tegaskan Prabowo Subianto Calon Presiden
Respons Surya Paloh soal Anies Baswedan Lebih Baik Berduet dengan AHY
Surya Paloh soal Momen Jokowi dan Prabowo-Ganjar: Bagus Dipromosi oleh Presiden
PDIP Nilai Jokowi-Prabowo-Ganjar Juga Akrab dengan Tokoh Lain, Termasuk Puan Maharani
Mesra Prabowo-Ganjar di Tengah Jokowi, PKB: Kami Percaya Komitmen Gerindra Terjaga
Advertisement
Rakernas PDIP Bakal Rumuskan Peta Pengentasan Kemiskinan Ekstrem dan 0 Orang Miskin
Sekitar 16 Menit yang laluMomen Prabowo Sambut Jokowi di Malaysia, Bercengkrama dan Tertawa Lepas
Sekitar 2 Jam yang laluGerindra dan PDIP Berebut Dukungan Jokowi di Pemilu 2024, Siapa Dapat?
Sekitar 5 Jam yang laluAHY Masuk Radar Cawapres Ganjar, PKS Anggap Upaya Memecah Koalisi Perubahan
Sekitar 5 Jam yang laluMomen Tawa Lepas Jokowi dan Prabowo di Malaysia, Lagunya Bikin Gagal Fokus
Sekitar 6 Jam yang laluErick Thohir Masuk Radar Cawapres Gerindra, Ini Respons PKB
Sekitar 11 Jam yang laluBelum Tentukan Cawapres Ganjar, PDIP Tunggu Partai Lain Gabung
Sekitar 12 Jam yang laluMardiono soal Jokowi Cawe-Cawe di Pilpres 2024: Itu Kewajiban Kepala Negara
Sekitar 13 Jam yang laluKoalisi Anies Ragukan Survei: Di Seluruh Dunia Tak Ada Survei Seminggu Dua Kali
Sekitar 13 Jam yang laluAHY Ungkap Skenario Jahat: Pada Saatnya Koalisi Perubahan Mati dengan Sendirinya
Sekitar 13 Jam yang laluTegaskan PPP Masih Bagian KIB, Mardiono Bujuk Golkar dan PAN Dukung Ganjar di Pilpres
Sekitar 13 Jam yang laluAHY Ingin Anies Baswedan Segera Deklarasi Cawapres, Kenapa Ya?
Sekitar 14 Jam yang laluPPP Targetkan Raih 50 Kursi DPR RI di Pemilu 2024
Sekitar 14 Jam yang laluTim Khusus Pencari Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo
Sekitar 14 Jam yang laluKorban Ungkap si Kembar Rihana-Rihani Penipu iPhone Ada yang Bekerja di Kemendag
Sekitar 31 Menit yang laluDua Pelajar Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Tambora, Pedang dan Celurit Disita
Sekitar 10 Jam yang laluPolisi Segera Periksa Rebecca Klopper Terkait Laporan Video Syur
Sekitar 13 Jam yang laluPolri Tegaskan Tak Ada Anggota Divhubinter Terlibat Pemerasan WN Kanada
Sekitar 13 Jam yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 6 Hari yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 6 Hari yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 2 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 6 Hari yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 1 Minggu yang laluBursa Transfer Liga 1: PSM Resmi Umumkan Masa Depan Ramadan Sananta, Jadi Gabung Persis Nih?
Sekitar 13 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Darynaufal Mulyaman, S.S., M.Si
Lecturer at Department of International Relations - FISIPOL UKIMeningkatkan Kemajuan ASEAN dalam 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami