Merdeka.com - Presiden Joko Widodo disebut-sebut saat ini mendapat tekanan dari PDIP dan partai pengusungnya terkait pencalonan Budi Gunawan. Bahkan, tidak sedikit pula yang mengatakan, sebaiknya Jokowi keluar dari PDIP, partai yang menghantarkannya sebagai orang nomor satu di republik ini.

Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibyo pun tertarik dengan sosok Jokowi. Namun, Hary Tanoe terserah dengan Jokowi apakah minat atau tidak.

"Yah, anda tanyakan saja secara langsung ke Pak Jokowi apakah dia mau bergabung?" ungkap Hary Tanoe sambil disambut tertawa beberapa awak media saat jumpa pers usai acara Deklarasi Partai Perindo di Hall D1 JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat Sabtu (7/2) malam tadi.

Selain Hary Tanoe, nampak hadir tiga pengurus partai Perindo lainnya yang menemaninya satu meja saat jumpa pers adalah Ketua Bidang Politik dan Komunikasi Perindo Arya Sinulingga, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq dan Ketua Bidang Organisasi Perindo Syafril Nasution.

Hary Tanoe mengungkapkan, partainya telah secara resmi berdiri secara badan hukum ditetapkan pada 8 Oktober 2014 lalu. Sebagai partai politik muda, Hary Tanoe berharap bisa diterima di dunia perpolitikan di Indonesia oleh partai lainnya.

"Sekitar 70 persen banyak pengurus relatif muda. Sebagai parpol muda bisa diterima oleh partai senior," ungkapnya.

Hary Tanoe menambahkan, semua kader diharapkan berjuang keras untuk kesejahteraan masyarakat. Kemudian pada tahun 2019 mendatang akan mengikuti proses pemilihan umum dan akan dipilih langsung oleh rakyat.

"Sebagai partai politik semua kader berjuang sungguh-sungguh untuk kesejahteraan masyarakat. Tentunya 2019 ikut pemilu sebagai partai politik," pungkas Hary Tanoe.