Hary Tanoe: Perindo Digagalkan pada Pemilu 2019 Karena Kasus SMS
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo beralasan partainya gagal lolos ke DPR karena ditersangkakan dalam kasus SMS bernada ancaman ke Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Yulianto. Hary ditetapkan sebagai tersangka pada tahun 2017. Kemudian kasusnya dihentikan pada bulan Agustus 2018.
Menurutnya, karena berstatus tersangka, tidak dapat terlibat dalam persiapan Perindo menghadapi Pemilu 2019 lalu.
"Ada hal yang mungkin ingat 2017 saya ditersangkakan hanya karena kasus SMS. Yang SP3nya itu keluar bulan Agustus 2018. Hanya SMS pak, Jadi praktis kegiatan partai terhenti karena saya sebagai pimpinan partai tidak bisa secara efektif mengelola partai pada saat itu," ujar Hary saat pidato perayaan HUT Perindo ke-8 di Inews Tower, Jakarta, Senin (7/11).
Karena waktu yang sisa sedikit menghadapi Pemilu 2019, Hary mengaku tidak bisa maksimal. Ia tidak terlibat pemilihan calon legislatif dan di badan pemenangan pemilu.
"Namun setelah selesainya atau diperoleh SP3, perjuangan itu dilanjutkan lagi. Namun waktu sudah terlalu mepet hanya beberapa bulan. Sehingga saya tidak terlibat dalam pemilihan caleg dan di Bappilu sama sekali," katanya.
Hary menyimpulkan, kegagalan Perindo di Pemilu 2019 karena kurangnya ia mempersiapkan partai. Ia bilang, Perindo digagalkan oleh kasus SMS tersebut.
"Itulah kenapa penyebabnya ada alasan yang jelas waktu Pemilu 2019 Perindo gagal atau mungkin digagalkan," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSilahturahmi dengan Pendeta Niko Njotorahardjo, Ganjar Dititipkan Pesan Khusus
Pendeta Niko Njotorahardjo yakni pentingnya seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga kerukunan dan kekompakan di tengah perbedaan yang muncul.
Baca SelengkapnyaSinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini
Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran, Ganjar Hormati Sikap Parpol Lain
Respons Ganjar itu menanggapi terkait pernyataan dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaPrabowo Puji Jasa Pemimpin Terdahulu: Jangan jadi Malin Kundang, Kebaikan Dibalas Pengkhianatan
Prabowo mengingatkan untuk mengakui keberhasilan kinerja para pemimpin terdahulu.
Baca SelengkapnyaPrabowo Tidak Akan Menyerang di Debat Terakhir, TKN: Ini Panggung Mulia, Bukan Tukang Nyinyir
Debat Pilpres terakhir akan dilaksanakan pada 4 Februari 2024
Baca SelengkapnyaKetum Perindo Hary Tanoesoedibjo Datangi Polda Metro Saat Jubir TPN Aiman Diperiksa
Hary Tanoesoedibjo (HT) mengaku hanya untuk melihat dan memantau langsung proses penyidikan
Baca Selengkapnya