Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hanura terbelah, para petahana pilih nyaleg lewat NasDem

Hanura terbelah, para petahana pilih nyaleg lewat NasDem Dossy Iskandar Prasetyo. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Berebut kepengurusan Partai Hanura berbuntut panjang. Karena prahara ini, satu per satu anggota DPR dari Fraksi Hanura 'lari' ke lain hati. Mayoritas merasa khawatir, partai yang menjadikan mereka sebagai anggota DPR periode 2014-2019 itu hilang dari parlemen alias tak lolos presidential threshold 4 persen.

Setidaknya, kekhawatiran itu terjadi dari hasil sejumlah lembaga survei yang rata-rata menyebutkan, Partai pimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) itu tak akan mendapatkan lebih dari 2 persen suara. Sehingga, tak mendapatkan kursi di parlemen, karena aturan UU Pemilu, minimal harus 4 persen.

Periode 2014-2019, Hanura menjadi partai nomor buncit di DPR. Dia hampir tak lolos parlemen karena hanya mendapatkan 16 kursi di parlemen (2,9%), terpaut 23 kursi dengan PPP di atasnya.

Salah satu yang memutuskan untuk pindah partai yakni mantan Ketua Fraksi Hanura, Dossy Iskandar. Pada Pemilu 2019 nanti, dia memilih untuk menjadi Caleg melalui Partai NasDem.

"Saya memilih melanjutkan pengabdian di jalur legislatif melalui NasDem," ujar Dossy saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (17/7).

Bukan hanya prediksi survei yang bikin para caleg petahana Hanura itu hengkang. Prahara di internal pasca kepemimpinan OSO jadi alasan. Dimana saat ini, kubu Daryatmo bersaa Sarifuddin Sudding melawan OSO saling klaim sah memimpin partai.

Pemicunya, Sudding memecat OSO. Kemudian sebaliknya, OSO balik memecat Sudding, hingga akhirnya perkara tersebut jatuh ke meja hijau.

Teranyar, Juni 2018 lalu, PTUN Jakarta mengabulkan permohonan kubu Daryatmo yang membatalkan SK Kemenkum HAM tentang kepengurusan OSO bersama Herry Lontung Siregar. Namun KPU berpijak pada SK Menkum HAM. Sebagai pengadil Pemilu 2019, KPU tak mau turut campur konflik internal, hanya mengakui kepengurusan partai yang disahkan oleh Kemenkum HAM dalam hal ini kubu OSO.

Di konflik ini, Dossy berada di kubu Daryatmo bersama Sudding. Dossy akui bahwa dualisme ini menjadi salah satu yang membuat dirinya akhirnya memutuskan untuk hengkang dari Hanura.

"Salah satunya itu," singkat dia.

Bukan cuma Dossy, koleganya di Hanura dan DPR yakni Rufinus Hutauruk juga memilih hengkang. Tak berbeda dengan Dossy, Rufinus memilih NasDem sebagai jalan politik barunya untuk berkarya di DPR.

Dossy menilai, NasDem memiliki pandangan politik yang sama dengan dirinya. Menurut dia, partai pimpinan Surya Paloh itu memiliki platform yang jelas dan tegas. Hal itulah yang menjadikan dasar dirinya untuk pindah ke NasDem.

"Kesamaan cita-cita dan ekspresi kesungguhannya dalam mengambil peran bela negara. Di samping platform dan garis kebijakan politiknya yang jelas dan tegas," kata Dossy lagi.

Tak cuma kader di tingkat pusat, bahkan kader Hanura di daerah pun banyak yang memutuskan pindah ke Hanura. Salah satunya di Kabupaten Klungkung, Bali. Tak tanggung-tanggung, ada juga ketua DPC dan sekretaris yang memilih mundur jelang pendaftaran caleg.

Seperti diketahui, KPU membuka pendaftaran bakal Caleg sejak 4 Juli hingga 17 Juli 2018. Para bakal caleg ini harus melalui tahap verifikasi lebih dulu hingga ditetapkan sebagai caleg pada Pemilu serentak 2019.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Partai Pemenang Pemilu 2019, Lengkap dengan Persentasenya

Partai Pemenang Pemilu 2019, Lengkap dengan Persentasenya

Pantai pemenang pemilu 2019 adalah PDIP. PDIP berhasil meraih posisi pemenang dengan jumlah kursi terbanyak di parlemen.

Baca Selengkapnya
Peta Partai yang Mendukung dan Menolak Hak Angket Kecurangan Pemilu di DPR

Peta Partai yang Mendukung dan Menolak Hak Angket Kecurangan Pemilu di DPR

Wacana hak angket untuk mengusut kecurangan Pemilu 2024 masih bergulir.

Baca Selengkapnya
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Berikut Sejarah dan Hasil Suaranya

4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Berikut Sejarah dan Hasil Suaranya

Pemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Incumbent Berguguran, DPR RI Dapil Banten II Dihuni Caleg Wajah Baru

Incumbent Berguguran, DPR RI Dapil Banten II Dihuni Caleg Wajah Baru

Untuk gabungan suara partai politik ditambah caleg, PAN menduduki peringkat pertama yakni 244.983 Suara.

Baca Selengkapnya
Puan Singgung Anak Muda di Harlah PPP: Mau dari Keluarga Siapapun, Namanya Menghormati Itu yang Utama

Puan Singgung Anak Muda di Harlah PPP: Mau dari Keluarga Siapapun, Namanya Menghormati Itu yang Utama

Ketua DPP Puan Maharani meyakini masa depan bangsa ada di tangan anak muda yang bertanggungjawab dan memiliki etika.

Baca Selengkapnya
Kemajuan Pembangunan Tak Merata Picu Polarisasi Politik dalam Skala Global

Kemajuan Pembangunan Tak Merata Picu Polarisasi Politik dalam Skala Global

Negara-negara maju mengalami tingkat pembangunan manusia yang mencapai rekor tertinggi.

Baca Selengkapnya
Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.

Baca Selengkapnya
Menggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya

Menggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya

Pemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.

Baca Selengkapnya