Merdeka.com - Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi diprediksi bakal naik dalam waktu dekat. Untuk mengimbangi hal itu, pemerintah juga berencana memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat miskin sebagai dampak kenaikan harga BBM.

Pemberian BLT ini yang hingga kini masih menjadi kontroversi. Sebagian besar partai politik tidak setuju dengan BLT. Karena BLT dinilai sebagai upaya partai penguasa mencari simpatik jelang Pemilu 2014.

Ketua DPP Partai Hanura Fuad Bawazier mengaku heran dengan sikap pemerintah yang mengaku ingin berhemat dengan menaikkan harga BBM. Tetapi disaat yang sama, kata dia, justru membagi-bagikan uang kepada masyarakat miskin.

Dia juga menuding bahwa pemberian BLT hanya sebagai akal-akalan pemerintah untuk meraup dukungan di pemilu. Terlebih, karena sukses memberi BLT jelang pemilu 2009 yang lalu yang pada akhirnya menang.

"Itu kan juga subsidi, sama saja iya kan. Nah itu yang kita ngerti gak murni ikhlas, ini hanya murni mencari simpati, sementara partai lagi terpuruk sementara untuk mendulang seperti pemilu yang lalu pakai BLT juga, jadi sudah ketagihan," jelas Fuad usai menghadiri sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (17/5).

Oleh sebab itu, dia menilai bahwa pemberian BLT hanya sebagai ajang strategi money politik partai pemerintah jelang pemilu. "Dibikin pura-pura aku sayang pada rakyat, kasihan, inikan mau money politik dengan APBN," imbuhnya.