Hanura belum bahas calon ketua DPR karena masih gugat UU MD3
Merdeka.com - Partai Hanura mengaku belum membahas siapa yang akan menjadi calon pimpinan DPR mendatang. Sebab, pihaknya masih melakukan gugatan UU MPR , DPR , DPR dan DPD ke MK lantaran tak setuju dengan beberapa pasal khususnya soal pemilihan pimpinan DPR dilakukan melalui sistem paket.
Sekretaris Fraksi Hanura DPR , Saleh Husin mengatakan, pihaknya belum membicarakan posisi pimpinan, termasuk kepada koalisi Jokowi - JK. Hal ini berbeda dengan partai koalisi Merah Putih yang sudah memunculkan sejumlah nama sebagai calon ketua DPR .
"Hal ini dikarenakan kami sejak awal memang tidak setuju dengan UU MD3 yang terlalu dipaksakan untuk disahkan waktu itu dan sementara kan ada beberapa pihak yang sedang mengajukan gugatan ke MK jadi kita lihat nanti perkembangannya, toh masih cukup waktu untuk mengambil sikap," kata Saleh dalam pesan singkatnya, Senin (18/8).
Terlebih lagi, dia masih yakin jika koalisi Jokowi-JK tidak hanya cukup pada PDIP, PKB, NasDem, Hanura dan PKPI. Dia yakin, setelah putusan MK pada 21 Agustus nanti bakal ada partai yang bergabung.
Karena itu, Saleh menyatakan, konstelasi politik di DPR masih sangat cair. Pihaknya pun belum mau membahas masalah calon pimpinan DPR .
"Di samping itu juga pasca penetapan putusan MK tanggal 21 Agustus terkait pilpres akan merubah konstelasi peta politik nasional, jadi semuanya masih cair dan kami tetap konsisten bersama teman-teman koalisi Jokowi-JK untuk memperjuangkannya," tegas dia.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra Belum Wacanakan Revisi UU MD3 Tentukan Kursi Ketua DPR
Gerindra menyebut mekanisme pemilihan ketua DPR masih sesuai UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD (UU MD3).
Baca SelengkapnyaGanjar: RUU Perampasan Aset Harus Segera Disahkan Karena jadi Tuntutan Rakyat
Ganjar menyebut RUU Perampasan Aset ini harus segera disahkan DPR.
Baca SelengkapnyaMahfud Ingatkan Ketua KPU Tak Lagi Lakukan Kesalahan: Kalau terjadi Lagi Dia Harus Diberhentikan
Mahfud meminta kepada KPU agar ke depan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahfud Minta RUU DJK Dikawal Cegah Gubernur Jakarta Dipilih Presiden: Akal-akan Baru untuk Ikut Cawe-Cawe
Dia meminta agar masyarakat mengawal pembahasan RUU DKJ
Baca SelengkapnyaMahfud Sebut Hak Angket Bisa Berujung Pemakzulan Jokowi, Begini Penjelasannya
Proses hak angket di DPR bisa berjalan berbulan-bulan.
Baca SelengkapnyaTak Hadiri Sidang PTUN, Negara Dianggap Abai pada RUU Masyarakat Adat
Pemerintah tak hadir dalam sidang lanjutan gugatan atas abainya negara dalam pembentukan RUU Masyarakat Adat
Baca SelengkapnyaMahfud soal Kertas Suara di Malaysia Sudah Tercoblos 03: Bisa Jadi Operasi Pihak Lain
Mahfud menilai bisa saja hal itu menjadi salah satu operasi dari pihak lain seakan-akan pasangan nomor urut 3 melakukan kecurangan.
Baca SelengkapnyaMahfud Dapat Laporan Tindakan Aparat yang Berlebihan: Perintah Presiden dan UU Harus Netral
Mahfud mengingatkan, TNI, Polri dan ASN harus betul-betul netral dari politik sesuai perintah undang-undang.
Baca SelengkapnyaPeta Partai yang Mendukung dan Menolak Hak Angket Kecurangan Pemilu di DPR
Wacana hak angket untuk mengusut kecurangan Pemilu 2024 masih bergulir.
Baca Selengkapnya