Hajriyanto mundur dari Presidium Penyelamat Partai Golkar
Merdeka.com - Gonjang ganjing di internal Partai Golkar makin memanas menjelang Musyawarah Nasional (Munas) di Bali pada akhir November ini. Perpecahan di partai berlambang beringin itu mencuat sejalan dengan perebutan ketua umum Partai Golkar setelah Aburizal Bakrie beakhir masa jabatannya.
Mantan Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Y. Tohari jauh-jauh hari telah mendeklarasikan diri sebagai ketua umum Partai Golkar. Untuk memfokuskan dan merebut posisi ketua umum, Hajriyanto mengundurkan diri dari pengurus Partai Golkar dan Presidium Penyelamat Partai.
"Mulai sekarang hari ini, saya mengundurkan diri dari pengurus DPP Partai Golkar dan Presidium Penyelamat Partai. Tapi calon ketua umum partai jalan terus," kata dia kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/11).
Terlebih, tambah Hajriyanto, pengunduran diri itu menyusul terjadinya perpecahan kepengurusan di tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut. Sebagian kader menginginkan Munas pada akhir November ini. Sedangkan sebagian lagi menginginkan Munas pada Januari 2015.
"Keduanya inkonsistensi, baik itu Munas di Bali ataupun penyelamat partai," tegasnya.
Menurut Hadjriyanto, keputusan Rapat Pleno Partai Golkar yang memutuskan untuk menggelar Munas di Bali pada 30 November hingga 4 Desember menunjukkan inkonsistensi pengurus partai dan tingginya muatan politik. Padahal Munas Golkar sebelumnya di Pekanbaru, telah memutuskan menyatakan musyawarah itu digelar pada tahun 2015.
Dia belum memastikan apakah akan hadir dalam Munas di Bali akhir bulan ini. Lebih lanjut, Hajriyanto berharap ada Munas kompromi dari kedua belah pihak.
"Saya tetap maju sebagai calon ketua umum, saya akan hadir dalam Munas kompromi," tandasnya.
Untuk diketahui, Hajriyanto menjabat di pengurus DPP Partai Golkar bidang agama. Selain itu, nama Hajriyanto juga tercatat sebagai Presidium Penyelamat Partai Golkar.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaEmpat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim
Suhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.
Baca SelengkapnyaHasto Blak-blakan Tuding Jokowi Bakal Rebut Partai Golkar, Begini Respons Airlangga
Peristiwa tersebut, dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?
Ganjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.
Baca SelengkapnyaRespons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca SelengkapnyaDinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaIstana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh
Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaGanjar-Anies Beri Rapor Merah ke Prabowo, Golkar: Semua Partai Bilang Bagus, Kok Capresnya Nilai Jelek
Golkar mengatakan penilaian Capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo terhadap kinerja Menhan Prabowo bentuk kontradiksi politik.
Baca SelengkapnyaHasto dan Puan Bakal Hadiri Harlah PPP, Mardiono Belum Pastikan Kedatangan Jokowi
Selain pengurus partai politik, PPP juga turut mengundang pasangan Ganjar-Mahfud.
Baca Selengkapnya