Hadi Tjahjanto dinilai berpeluang jadi cawapres Jokowi
Merdeka.com - Pendaftaran capres cawapres bakal dilaksanakan 4-10 Agustus 2018 mendatang. Sejauh ini baru Joko Widodo yang dipastikan mulus maju kembali di Pilpres dengan jumlah dukungan parpol pengusung di atas 20 persen kursi DPR, sesuai ambang batas Presidential Threshold.
Nama-nama yang digadang-gadang cocok buat menjadi cawapres Jokowi pun sudah lama bermunculan. Dari mulai Ketum PKB Muhaimin Iskandar yang sudah mendeklarasikan diri menjadi cawapres Jokowi, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, hingga Ketum PPP M Romahurmuziy.
Peneliti Center for Presidential Studies (CfPS) Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Muhammad Taufik Rahman menilai, selain nama-nama politisi yang selama ini sudah berseliweran, nama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga memiliki peluang menjadi cawapres Jokowi.
"Pemilihan Hadi dimungkinkan karena pertimbangan profesionalitas dan netralitasnya bisa meredakan friksi di dalam koalisi Jokowi yang masih tajam," kata Taufik, Kamis (26/4).
Dia menilai, jika Hadi Tjahjanto dipilih bisa menjadi kejutan bagi lawan politik Jokowi. Sebab, selama ini mantan Kasau itu tak pernah diperhitungkan dalam survei.
Namun demikian, dia menilai jika Jokowi memilih Hadi akan menimbulkan persoalan di TNI. Sebab, Hadi baru terpilih jadi Panglima TNI. Hal itu akan mengganggu konsolidasi di TNI.
"TNI baru saja mengalami pergantian panglima. Pemilihan Hadi saya kira akan mengganggu konsolidasi TNI," tandasnya.
Marsekal Hadi Tjahjanto merupakan perwira tinggi TNI AU lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1986. Sebelum menjabat Panglima TNI dan KSAU, Hadi merupakan Irjen Kemhan dan juga pernah menjadi Sekretaris Militer Kepresidenan.
Kedekatan Hadi dengan Jokowi disebut-sebut menjadi salah satu peluang dipilihnya mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AU itu sebagai pendamping Jokowi di 2019 mendatang.
Dalam jajak pendapat di media sosial Twitter yang dilakukan akun @OpiniWarganet, para netizen memilih Jokowi-Hadi 50 persen, Jokowi-AHY 29 persen, dan Jokowi-Moeldoko 21 persen.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaJawaban Presiden Jokowi soal Tudingan Politisasi Bansos
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan bantuan sosial (bansos) dipolitisasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaPotret Lawas Presiden SBY Berbaju Pramuka, Ada Sosok Jokowi Tertawa Lebar Disalami
Potret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGanjar: Sebagian Besar Pendukung Jokowi di Luar Negeri Pindah ke Saya
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebut pemilih Joko Widodo yang ada di luar negeri di Pilpres sebelumnya kini mendukung dirinya.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024, Timnas AMIN: Mudah-Mudahan Tidak Membuat Kacau
Sebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Disebut Tidak Bisa Kerja, Prabowo: Saya Saksi Beliau Tidak Ada Istirahatnya
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan bahwa Joko Widodo atau Jokowi bekerja keras dalam menjalankan tugas sebagai Presiden Indonesia.
Baca Selengkapnya