GPPI desak MA batalkan pelantikan OSO jadi ketua DPD
Merdeka.com - Keputusan wakil ketua Mahkamah Agung, Suwardi melantik dan mengambil sumpah Oesman Sapta Odang dan dua wakilnya sebagai pimpinan DPD membuat organisasi wanita Gerakan Perempuan Peduli Indonesia (GPPI) angkat bicara. GPPI berharap, bisa berkonsultasi dengan pimpinan MA.
Koordinator GPPI, Rita Kalibonso berharap diberi kesempatan untuk bertemu langsung dengan pimpinan MA membahas pembatalan pelantikan pimpinan DPD yang baru. Dia menilai, OSO dan wakilnya Nono Sampono serta Damayanti Lubis tak sah pimpin DPD.
"Pelantikan ini cacat hukum, jadi perlu dikoreksi lagi kalau bisa dibatalkan," imbuh Rita saat ditemui di Komnas Perempuan, Jakarta pada Minggu (9/4).
Dia menambahkan, hal ini perlu dibahas karena bisa mencederai sistem demokrasi Indonesia. "Memangkas masa jabatan 2,5 tahun sudah jelas itu melanggar hukum yang sudah ada, hal tersebut dapat mencoreng Lembaga Negara di Indonesia," tambahnya.
Rita dan organisasinya yang mengerti dengan permasalahan tersebut ingin mengungkapkan aspirasinya yang sangat kecewa terhadap tindakan wakil ketua MA tersebut. "Sekali lagi kami tekankan, aspirasi kami ingin didengar oleh pimpinan MA," ujarnya.
Menurutnya, pemilihan tiga pimpinan baru DPD itu tidak kuat hukum, jumlah keseluruhan anggota yang hadir dalam sidang tersebut tidak mencapai setengahnya.
"Menurut kami itu tidak sah, karena kalau ada pemilihan ketua baru harus ada separuh anggota, ini saja cuma ada 37 dari 132 anggota," pungkasnya.
Rita bersama GPPI berharap, permintaannya untuk berkonsolidasi dan bertemu langsung dengan pimpinan MA dapat dikabulkan. "Kami yakin Hakim Agung, Hatta Ali mengerti prosedur hukum sebagaimana mestinya. Kami harap ia mengabulkan aspirasi kamu untuk mengoreksi serta membatalkan pelantikan tiga pimpinan baru DPD," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pimpinan DPR Pastikan UU MD3 Tak Direvisi Sampai Periode 2024 Berakhir
apakah berpeluang untuk dibahas saat periode selanjutnya, Dasco tak menjawab secara rinci.
Baca SelengkapnyaSidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca SelengkapnyaSejumlah Pengurus Dikabarkan Dukung Prabowo-Gibran, Ini Kata PPP dan TKN
Sejumlah kader PPP dikabarkan bakal mendukung pasangan calon nomor urut dua Prabowo dan Gibran di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
DPD Bentuk Pansus Pemilu Dinilai Langgar UU MD3
Seluruh pimpinan dan anggota DPD yang menyetujui pembentukan pansus itu kecurangan pemilu harus diproses Badan Kehormatan DPD RI.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Anggota DPR Ungkap Dampak Politis
Penyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.
Baca SelengkapnyaPPP Sanksi Kader Yang Dukung Prabowo-Gibran: Oknum Balelo, Indisipliner
Menurut Awiek, kader itu telah melenceng dari sikap PPP yang sudah mengusung paslon nomor urut 1 Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaPeluang Menteri PDIP Mundur, Hasto: Gampang, Lihat Dinamika
PDIP akan mencermati terlebih dahulu dinamika politik yang ada jelang hari pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaTidak Masalah Diberhentikan PPP, Witjaksono Tegaskan Kader Daerah Dukung Prabowo-Gibran
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi memastikan Witjaksono diberhentikan posisinya dari Wakil Ketua Majelis Pertimbangan PPP.
Baca Selengkapnya