Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Golkar yang usulkan Tantowi Yahya jadi Dubes

Golkar yang usulkan Tantowi Yahya jadi Dubes Tantowi Yahya. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo telah menunjuk sejumlah nama duta besar untuk bertugas mulai 2017 nanti. Nama-nama menteri hingga politisi diproyeksikan untuk bertugas di negara-negara sahabat, salah satunya Ketua DPP Partai Golkar Tantowi Yahya. Tantowi didapuk menjadi dubes di Selandia Baru.

Tantowi mengatakan, penunjukannya sebagai calon duta besar adalah usulan dari Partai Golkar. Usulan Partai Golkar, kata dia, telah disetujui oleh Presiden dan akan disampaikan ke Kementerian Luar Negeri.

"Saya jalur nomor dua, usulan parpol. Diusulkan Partai Golkar untuk dipertimbangkan presiden sebagai calon dubes. Alhamdulillah presiden menyetujui itu. Proses selanjutnya pengiriman nama ke Kemenlu. Prosesnya cukup lama hingga ditetapkan ada 23 pos yang kosong. Salah satunya diberikan kader Golkar," kata Tantowi di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/11).

Tantowi menjelaskan, ada tiga jalur penunjukan sebagai duta besar. Pertama melalui rekomendasi dari Kementerian Luar Negeri. Jalur ini, menurutnya, para diplomat telah cukup waktu dan tingkatan untuk dijadikan duta besar.

"Jalur dubes kan ada tiga. Pertama dari Kemenlu yang diajukan adalah para diplomat yang jenjang karir eselonisasi dan dari sisi waktu sudah sepantasnya sudah waktu dicalonkan jadi dubes," jelasnya.

Jalur kedua melalui partai politik. Tantowi berujar, partai-partai memiliki hak untuk mengajukan kadernya yang dianggap berkualitas untuk dijadikan duta besar kepada Presiden. Terakhir, rekomendasi langsung dari Presiden.

"Kedua dari jalur parpol. Parpol punya kesempatan untuk memajukan kadernya yang dianggap mampu untuk dipertimbangkan presiden sebagai calon duta besar. Ketiga dari meja presiden. Presiden punya hak memilih siapapun yang pantas untuk jadi kepala perwakilan RI di negara sahabat," terang dia.

Politisi Golkar ini membantah, jika penunjukan dirinya sebagai duta besar sebagai bentuk bagi-bagi jatah kekuasaan. Dia mengklaim Jokowi memiliki hak prerogatif untuk memilih perwakilan RI di negara sahabat meski dari usulan partai.

"Tidak semua parpol pendukung pemerintah dapat jatah. Ini permasalahan peluang yang diberikan presiden, kata akhirnya presiden. Presiden punya hak sepenuhnya untuk mengendorse atau di usulan dari partai pendukung tersebut," tandasnya.

Anggota Komisi I DPR ini mengaku telah memahami tugas pokok sebagai duta besar. Apalagi, lanjut dia, komunikasi antara Komisi I dan Kemenlu telah terjalin dengan baik.

"Selama 7 tahun di komisi I tugas saya melakukan pengawasan di Kemenlu. Memberi saya gambaran lah dari tupok kepala perwakilan di lndonesia seperti apa. Ditambah komunikasi intensif dan kemenlu baik rapat kerja di komisi I maupun kunjungan kerja ke luar negeri. Insya Allah kalau tugas-tugas pokok saya mengerti," pungkasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Pastikan Munas Partai Golkar Tetap Digelar Desember
Jusuf Kalla Pastikan Munas Partai Golkar Tetap Digelar Desember

"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK

Baca Selengkapnya
Luhut di Depan Airlangga  dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!
Luhut di Depan Airlangga dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!

Luhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Begini Hitung-Hitungan Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri
Begini Hitung-Hitungan Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri

Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada presiden terpilih

Baca Selengkapnya
FOTO: Partai Golkar Puas dengan Hasil Pemilu 2024, Raih Suara Tertinggi Sejak 2009
FOTO: Partai Golkar Puas dengan Hasil Pemilu 2024, Raih Suara Tertinggi Sejak 2009

Selain memperoleh peningkatan suara yang signifikan, Partai Golkar juga turut mengantarkan Prabowo-Gibran menang Pilpres.

Baca Selengkapnya
Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?

Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.

Baca Selengkapnya
Sekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini
Sekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini

Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Golkar Siapkan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta, Bobby Nasution di Sumut, dan Khofifah Cagub Jatim
Golkar Siapkan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta, Bobby Nasution di Sumut, dan Khofifah Cagub Jatim

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah memberi penugasan kepada sejumlah figur untuk mengemban tugas sebagai calon kepala daerah pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Jagoan Golkar untuk Pilkada DKI 2024: Ridwan Kamil, Ahmed Zaki Hingga Erwin Aksa
Jagoan Golkar untuk Pilkada DKI 2024: Ridwan Kamil, Ahmed Zaki Hingga Erwin Aksa

Penunjukan tersebut setalah Golkar mengumpulkan 1.064 kadernya.

Baca Selengkapnya