Golkar: Kita tidak bisa jamin tidak berkasus lagi
Merdeka.com - Penetapan Gubernur Riau Rusli Zainal sebagai tersangka kasus korupsi, membuat Partai Golongan Karya (Golkar) bereaksi. Ketua DPP Partai Golkar, Ade Komarudin memastikan partainya bakal terpengaruh dengan status baru Rusli.
"Kalau pengaruh pasti ada, kita juga tidak akan naif kalau tidak ada pengaruhnya," kata Ade saat dihubungi, Jumat (8/2).
Sebagai kader partai, Rusli memiliki pengaruh di masyarakat. Untuk itu, Partai Golkar menyerahkan sepenuhnya penilaian baik buruknya, kepada masyarakat.
"Kita serahkan pada penilaian publik, Insya Allah kita tetap optimis Golkar secara institusi sangat dukung pemberantasan korupsi," kata Ade.
Terlebih, Ade juga tidak menjamin kader partainya bakal sepenuhnya bersih atau tidak berkasus lagi. Untuk itu, pada setiap kesempatan, dirinya mengaku DPP Partai Demokrat selalu mengingatkan kadernya untuk menjauhi tindakan tidak terpuji, termasuk korupsi.
"Kita tidak bisa jamin Golkar tidak berkasus lagi, ini kan para politisi ada di birokrasi, kan ada hakim juga. Kita serahkan kepada yang berwenang, pada KPK, kejaksaan dan masing-masing sesuai dengan tupoksi," ungkapnya.
Rusli disangkakan dengan pasal 12 huruf a atau b atau pasal 5 ayat 2 atau pasal 11 uu 31/99 sebagaimana diubah menjadi UU nomor 20 Tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 KUHP.
Dalam beberapa fakta persidangan, Rusli Zainal disebut menerima suap dan diduga kuat serta memberikan persetujuan dalam pemberian suap terhadap sejumlah anggota DPRD Provinsi Riau. Rusli disebut menerima Rp 500 juta di rumah dinasnya. Uang itu dari KSO PT Adhi Karya.
Rusli juga diduga bertemu anggota DPR RI dari Fraksi Golkar Setya Novanto di Senayan. Rusli diduga melobi proposal penambahan dana PON Riau dari APBN sebesar Rp 290 miliar. Dalam kesaksian Lukman Abbas di suatu persidangan salah satu tersangka kasus ini, untuk memuluskan APBN ini mereka kasih Rp 9 miliar lebih dalam bentuk dollar ke Kahar Muzakir anggota Komisi X DPR RI Partai Golkar.
Kasus ini merupakan pengembangan kasus suap PON yang melibatkan Wakil Ketua DPRD Riau Taufan Andoso Yakin, anggota DPRD Riau Faisal Aswan dan M Dunir, Manajer ADM PT Pembangunan Perumahan (PT PP) Rahmat Syahputra, mantan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau Eka Dharma Putra, serta Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Riau Lukman Abbas.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Kalla Pastikan Munas Partai Golkar Tetap Digelar Desember
"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah
Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Golkar Siapkan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta, Bobby Nasution di Sumut, dan Khofifah Cagub Jatim
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah memberi penugasan kepada sejumlah figur untuk mengemban tugas sebagai calon kepala daerah pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaJagoan Golkar untuk Pilkada DKI 2024: Ridwan Kamil, Ahmed Zaki Hingga Erwin Aksa
Penunjukan tersebut setalah Golkar mengumpulkan 1.064 kadernya.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!
Internal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaGolkar Akui Endorse Ridwan Kamil untuk Pilgub DKI, Surat Tugas Keluar Jauh Sebelum Pemilu 2024
Partai Golkar memastikan sejak awal sudah menugaskan Ridwan Kamil (RK) untuk maju di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaGolkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaKabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum
JK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.
Baca Selengkapnya