Golkar: Jokowi Cawe-cawe Punya Kepentingan Penerusnya Lanjutkan yang Belum Tuntas
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan cawe-cawe politik memiliki banyak penafsiran. Dia menyebut, pernyataan Jokowi tak mesti dikaitkan dengan dukungan ke salah satu calon presiden (capres).
"Saya sudah pernah ngomong sebenarnya kalaupun misalnya cawe-cawe konteksnya apa dulu. Kalau untuk kepentingan bangsa dan negara semua orang harus ikut terlibat, menurut saya konteks cawe-cawe itu terlibat," kata Doli, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/5).
Menurutnya, hal wajar jika Presiden Jokowi ingin kepemimpinannya berlanjut. Dia menilai Jokowi ingin program yang sudah dilaksanakan dalam masa 2 periode bisa terus berjalan.
"Apalagi Pak Jokowi presiden 2 periode, sudah banyak sekali program-program yang sudah dijalankan dan kemudian 2 periode itu kan masih ada hal-hal yang masih belum tuntas," tutur Doli.
"Tentu Pak Jokowi punya kepentingan untuk penerus kepresiden berikutnya itu melanjutkan hal-hal baik yang belum tuntas gitu, saya kira konteks cawe-cawe dalam konteks itu," sambungnya.
Lebih lanjut, Doli menegaskan cawe-cawe Jokowi tak harus diartikan dengan dukungan ke salah satu kandidat capres. Menurutnya yang terpenting adalah visi misi bagi pemimpin Indonesia ke depan.
"Cawe-cawe itukan belum tentu ditafsirkan berdiri di satu kaki ya kan, tadi kan saya katakan kalau kita menafsirkan cawe-cawe itu keterlibatan dalam proses pilpres yang harus kita jaga, yang harus kita perhatikan betul. kemudian ada visi misi yang dititipkan segala macam kan enggak ada masalah," ujar Doli.
"Bisa saja dititipkan kepada semua kan itu juga bisa disebut cawe-cawe. Kalau visi misinya dititipkan apa itu juga tidak disebut cawe-cawe? bisa juga disebut cawe-cawe, makanya dari perspektif dan penafsiran seperti apa kita melihatnya," imbuh dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa dirinya cawe-cawe atau ikut-ikutan demi kepentingan bangsa dan negara. Namun, Jokowi tidak menjelaskan maksud cawe-cawe tersebut.
Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu para pemimpin redaksi media massa di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/5).
Awalnya, Jokowi membahas soal momentum negara dalam 13 tahun ke depan, sehingga dibutuhkan pemimpin agar Indonesia tumbuh positif.
"Jadi Pak Jokowi menegaskan saya tidak netral dalam hal ini. 'Memang betul saya cawe-cawe tapi untuk kepentingan nasional'," kata kata GM News and Curent Affairs Kompas TV Yogi Nugraha usai pertemuan di Istana Negara.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar
Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaDito Ariotedjo Nilai Jokowi Bakal Fokus Multi Partai daripada Jadi Ketum Golkar
Dia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPakai Dasi Kuning, Jokowi Akui Nyaman dengan Golkar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku merasa nyaman dengan Partai Golkar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Reaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar
Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaJokowi Tak Beri Wejangan Khusus ke Gibran Jelang Debat Cawapres
Jokowi mengatakan Gibran hanya tinggal mengikuti debat saja.
Baca SelengkapnyaJokowi Diisukan Masuk Golkar, Airlangga: Bagus-Bagus Saja, Beliau Tokoh Nasional
Menurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaIsu Jokowi Merapat ke Golkar, Waketum: Kami Senang Semoga Bergabung Beneran
Golkar akan menanti bagaimana langkah yang akan diambil Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca Selengkapnya