Golkar bantah telah pecat Yorrys Raweyai
Merdeka.com - Belakangan ini beredar Surat Keterangan (SK) pemecatan Koordinator Polhukam Partai Golkar Yorrys Raweyai. Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham menbantah isu pemecatan tersebut.
"Lho tidak ada pemecatan. Tunggu aja, tunggu aja sekali lagi ketum diberi mandat oleh rapimnas dan ketum akan melaksanakan revitalisasi, pasti itu," ujar Idrus di The Sultan Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (5/10).
Meski demikian, Idrus tak memungkiri saat ini Golkar memang tengah ingin melakukan restrukurisasi. Restrukurisasi itu dilakukan demi menjalankan hasil rapimnas beberapa waktu lalu yang menurutnya hasil mandat pada Ketua Umum untuk melakukan itu.
"Jadi begini dulu memang rapimnas yang dilakukan di Kalimantan Timur, salah satu keputusan yang penting adalah memeberikan tugas pada ketum untuk melakukan revitalisasi pengurus jadi ini rapim yang memberikan mandat pada Ketum. Jadi ini mandat," ungkapnya.
Terkait direvitalisasi tersebut Idrus tidak mau berkomentar banyak. Dia hanya menegaskan akan segera memberikan pernyataan resmi terkait adanya putusan tersebut.
"Belum nanti akan disampaikan secara resmi ya pasti pada saatnya akan disampaikan secara resmi jadi tidak bisa mereka-reka dulu," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Partai Golkar bersikap tegas menindaklanjuti manuver yang dilakukan Yorrys Raweyai. Yorrys kerap menyuarakan pelengseran Setya Novanto dari ketua umum Golkar.
"Bapak diganti sejak kemarin sakit, surat ditanda tangani langsung oleh ketua umum dan sekjen," kata Ketua DPP Golkar bidang pemenangan pemilu wilayah Indonesia Timur, Aziz saat sedang dihubungi merdeka.com, Selasa (3/10).
Aziz menilai, Yorrys telah melakukan banyak hal yang membuat internal Golkar gaduh. Begitu, posisinya sebagai Koordinator Bidang Polhukam digantikan oleh Letjen (purn) Eko Widyatmoko.
"Alasannya Pak Yorrys sudah membuat masalah, tidak sesuai aturan Partai Golkar, melebihi kewajaran, diputuskan untuk diganti yang gantikan Letjen (purn) Eko Widyatmoko," kata Aziz.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaLuhut di Depan Airlangga dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!
Luhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaRespons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini Hitung-Hitungan Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri
Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada presiden terpilih
Baca SelengkapnyaGolkar Ungkap Alasan Tak Lanjutkan Bahas RUU Masyarakat Adat
Padahal, RUU Masyarakat Adat sudah dibahas selama 15 tahun terakhir
Baca SelengkapnyaReaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar
Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaJagoan Golkar untuk Pilkada DKI 2024: Ridwan Kamil, Ahmed Zaki Hingga Erwin Aksa
Penunjukan tersebut setalah Golkar mengumpulkan 1.064 kadernya.
Baca SelengkapnyaPolitisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga
Apalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar
Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca Selengkapnya