Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

GNPF minta DPR buat pansus, ini masukan dari Arsul Sani

GNPF minta DPR buat pansus, ini masukan dari Arsul Sani Arsul Sani. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) meminta DPR membentuk Pansus kericuhan saat demonstrasi 4 November lalu. Mereka meminta DPR menggunakan hak interpelasi meminta keterangan Presiden Joko Widodo karena enggan menemui pendemo.

Selain itu, mereka menduga ada provokator di kalangan aparat gabungan. Hal itu terlihat karena aparat yang berjaga tidak mendengarkan instruksi Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sehingga melakukan tindakan represif.

Anggota Komisi III DPR dari F-PPP, Arsul Sani menyarankan GNPF-MUI menyampaikan keluhan mereka saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kapolri.

"PPP menyarankan apa yang telah disampaikan Habib Rizieq dkk sebagai pimpinan unjuk rasa, akan didalami dibahas, akan disuarkan lah ketika RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan Kapolri," kata Arsul saat dihubungi, Jumat (18/11).

Sebelum memutuskan untuk membuat pansus, kata dia, lebih baik GNPF MUI mendengarkan keterangan dari Kapolri. Arsul menilai lebih baik dibuat panitia kerja ketimbang pansus. Dikarenakan masalah penegakkan hukum dan menjadi domain Komisi III.

"Apakah kemudian perlu dibentuk, kalau pansus tidak mungkin karena pansus lintas komisi sedangkan inikan isunya lebih ke pengakkan hukum terkait juga dengan perlakuan aparat hukum, yang paling mungkin dibentuk panja. tapi apakah akan dibentuk panja atau tidak kita lihat dulu apa jawaban Pak Kapolri," tegasnya.

Oleh karena itu, Sekjen PPP ini mengimbau agar delegasi GNPF menyampaikan aspirasi dan bukti pelanggaran tersebut kepada Komisi III, termasuk soal komando lain di kalangan aparat. Pihaknya akan terbuka mendengarkan setiap keluhan GNPF terkait kasus ini.

"Dalam konteks ini kan yang merupakan kasus atau kejadian silakan disampaikan ke komisi III gitu loh. Kita terbuka kok untuk menerima beliau-beliau itu. Jadi supaya jelas juga argumentasinya," terangnya.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Panglima TNI Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Anggota DPR Ungkap Dampak Politis
Panglima TNI Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Anggota DPR Ungkap Dampak Politis

Penyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.

Baca Selengkapnya
PPP Belum Ambil Sikap Hak Angket Pemilu, Singgung Ketua DPR Puan Maharani di Luar Negeri
PPP Belum Ambil Sikap Hak Angket Pemilu, Singgung Ketua DPR Puan Maharani di Luar Negeri

Kendati demikian, dia menghormati sikap dari fraksi di DPR yang telah menyatakan akan mendukung hak angket.

Baca Selengkapnya
DPD Bentuk Pansus Pemilu Dinilai Langgar UU MD3
DPD Bentuk Pansus Pemilu Dinilai Langgar UU MD3

Seluruh pimpinan dan anggota DPD yang menyetujui pembentukan pansus itu kecurangan pemilu harus diproses Badan Kehormatan DPD RI.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PPP Nantikan Momen Megawati dan Jokowi 'Bersatu' di Puncak Harlah
PPP Nantikan Momen Megawati dan Jokowi 'Bersatu' di Puncak Harlah

Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-51 akan digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang Makassar.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?
Ganjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?

Ganjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.

Baca Selengkapnya
Pakar Nilai DPD RI Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu Tak Memiliki Landasan Hukum, Ini Dalilnya
Pakar Nilai DPD RI Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu Tak Memiliki Landasan Hukum, Ini Dalilnya

Rullyandi menilai, persetujuan pembentukan pansus oleh anggota dan pimpinan DPD RI ini pun melanggar UU MD3.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar Ajak Rakyat Terlibat Usut Kecurangan Pemilu: Kembalikan Indonesia ke Jalur Demokrasi
TPN Ganjar Ajak Rakyat Terlibat Usut Kecurangan Pemilu: Kembalikan Indonesia ke Jalur Demokrasi

Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud mengajak partisipasi rakyat Indonesia mengungkap kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi

Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.

Baca Selengkapnya
PPP Gelar Rapat, Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran Raih Suara Tertinggi di Pilpres
PPP Gelar Rapat, Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran Raih Suara Tertinggi di Pilpres

Rapat yang digelar di Kantor DPP PPP itu untuk membahas hasil rekapitulasi suara pemilu legislatif 2024.

Baca Selengkapnya