Merdeka.com - Ada pernyataan tak biasa keluar dari mulut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Saat awak media menanyakan kriteria Wali Kota Solo tahun 2024 yang akan menggantikannya memimpin Kota Bengawan.

Anak pertama Presiden Joko Widodo itu terkesan masih ingin tetap di Solo, menjabat wali kota.

"Doakan masih di sini. Tolong doakan masih di sini ya," katanya di Solo, Rabu (24/5).

Saat ditanyakan apakah kontraknya sebagai Wali Kota Solo akan diperpanjang, dia menyerahkannya kepada masyarakat Solo.

"Ya lihat saja, tergantung warga Solo masih menghendaki saya tidak. Kalau tidak menghendaki ya aku tak pensiun. Rapopo (nggak apa), mohon maaf kalau ada salahnya. Badalah wis koyo perpisahan," ujarnya.

Pernyataan Gibran disampaikan setelah muncul kekhawatiran dari berbagai pihak, terkait belasan proyek yang menjadi prioritas. 17 titik prioritas pembangunan Kota Solo dikhawatirkan akan mangkrak setelah masa jabatan Gibran selesai.

"Wis, wis rampung. Kan kalau tidak dirampungke, yo dilanjutkan wali kota setelahnya. Kan sudah ada sosok-sosok yang menonjol," jelasnya.

Dia menyebut ada beberapa pekerjaan yang selesai sebelum 2024. Di antaranya Balekambang, Lokananta Pasar Jongke dan lainnya.

"Dikebut semua, tadi baru saja dari pasar darurat. Diteriaki warga, ternyata ada jalan satu arah. Kondisi pasar darurat sempit, masih ada pedagang yang meluber. Nanti saya rapikan lagi. Mohon maaf kalau kumuh atau sedikit meresahkan," ungkapnya.

Terkait sosok wali kota penggantinya, Gibran mempersilakan warga yang menilai.

"Warga kan sudah menilai saya, sudah menilai wali kota yang sebelumnya, menilai walikot yang sebelum, sebelum, sebelumnya, dibandingkan wae. Kerjaannya bagusan yang mana ?" ucapnya.

Ia juga berjanji untuk terus memantau proyek proyek yang telah dicanangkannya. Meskipun kemungkinan dia tidak berkarir lagi di Kota Solo.

"Saya di sini atau tidak di sini, program itu saya monitor untuk tidak mangkrak. Enak wae mangkrak," tandasnya.

Siapapun wali kotanya, lanjut dia, dari partai apapun, tetap akan dipantaunya. "Beda partai, beda orang, tak pantau, berkelanjutan," ucapnya.

Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com