Gerindra tuding Ahok panik cari KTP dukungan hingga Singapura
Merdeka.com - Tensi politik DKI Jakarta jelang pemilihan kepala daerah tahun 2017 semakin panas. Teman Ahok yang merupakan relawan Ahok dan motor utama penggerak pengumpulan dukungan KTP makin kerja keras agar sejuta KTP dapat terkumpul.
Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa menilai, Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terlihat panik. Apa yang dilakukan Teman Ahok dengan berusaha mengumpulkan KTP di Singapura justru menunjukkan kelabakan.
"Boleh aja, sembunyi-sembunyi. Jadi sial nanti pada saat verifikasi data orang ini di Jakarta apa Singapura? Makanya bahasa paling tepat Ahok panik," ujarnya kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/6).
Pimpinan Komisi Hukum DPR ini menegaskan, cara yang digunakan Teman Ahok dengan mencari KTP dukungan hingga Singapura dianggap sangat tidak produktif. Hal ini berkaitan dengan verifikasi faktual dukungan yang dilakukan petugas KPU nantinya.
"Singapura tidak beri ruang yang bagus untuk rakyat proaktif seperti kita. Jadi UU security di Singapura kegiatan politik praktis itu kan dibatasi. Yang jadi soal, adalah ini kenakalan yang tidak ptoduktif. Semakin yakin bahwa Ahok panik," jelas dia.
Sementara Politikus Gerinda Sufmi Dasco Ahmad menilai Singapura memiliki aturan sendiri dalam menangkap warga negara lain. Singapura tak memperbolehkan warga negara lain untuk menggelar kegiatan yang sifatnya politik.
"Kita belum dapat secara rinci. Tapi secara garis besar kawan-kawan itu ingin menemui komunitas orang Indonesia di sana sekaligus mereka mau sosialisasi soal Ahok, tapi belum ada keseragaman. Dubes kita memberi keterangan lain, Dubes Singapura punya keterangan lain," jelas Sufmi.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaProfil Lengkap Ahok, Komut Pertamina yang Mundur dari Jabatan karena Dukung Ganjar-Mahfud
Surat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo
Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Mulai Bertahap Menata Identitas Warga Berdomisili Luar Jakarta
tertib administrasi kependudukan perlu diberlakukan demi kepentingan masyarakat secara luas
Baca SelengkapnyaAhok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJK Nilai Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Cegah Parlemen Jalanan
JK kembali mengajak pihak-pihak keberatan dengan hasil Pemilu 2024 menempuh jalur konstitusional.
Baca Selengkapnya