Gerindra tegaskan 3x24 jam Nuruzzaman harus minta maaf!
Merdeka.com - Mohammad Nuruzzaman mengajukan surat pengunduran diri dari Partai Gerindra. Dia mengaku keluar karena tidak senang dengan pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon yang mengkritisi kunjungan anggota Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil.
Dalam keterangan pers terkait pengunduran dirinya, Nuruzzaman sempat mengungkapkan kekecewaannya terhadap Gerindra. Ucapannya itu menuai respon somasi yang dilayangkan oleh Ketua Bidang Hukum DPP Partai Gerindra Habiburokhman.
"Saat ini Lembaga Advokasi Gerindra sedang mempelajari pernyataan di berbagai media yang disebut Saudara Nurruzzaman yang berisi fitnah teramat keji terhadap pengurus dan institusi Partai Gerindra antara lain mengatakan Gerindra corong kebencian," kata Habiburokhman dalam keterangan tertulisnya yang diterima merdeka.com, Kamis (13/6).
Habiburokhman mengatakan akan menunggu selama 3 kali 24 untuk segera melakukan ralat ataupun klarifikasi. Tidak hanya itu Nurzzaman diminta minta maaf pada semua kader Gerindra.
"Jika tenggat waktu tersebut diabaikan selanjutnya kami akan menggunakan hak hukum untuk melaporkan secara pidana dan menggugat secara perdata," ungkapnya.
Dia menegaskan akan menjaga citra partai yang telah dibangun sedemikian rupa. Habiburokhman tidak membiarkan siapa pun mencorengnya.
"Reputasi dan nama baik Gerindra sebagai partai pembela rakyat kami bangun dengan keringat, darah dan airmata selama lebih sepuluh tahun dan tidak akan kami biarkan tercoreng oleh siapapun," ucapnya.
Wakil Sekjen Partai Gerindra Mohammad Nuruzzaman mengundurkan diri dari Partai Gerindra. Surat pengunduran diri Nuruzzaman langsung ditujukan kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Selasa (12/6).
Dalam suratnya yang ditujukan pada Prabowo, Nuruzzaman mengaku sudah berfikir untuk mundur dari Gerindra sejak Desember 2017. Alasannya, kontribusi dan ketulusannya berjuang bersama Gerindra tidak pernah terakomodir. Namun, keputusannya mundur baru terealisasi hari ini, Selasa (12/6).
Salah satu alasannya mundur kali ini karena pernyataan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon yang menyakiti hatinya.
"Hari ini, 12 Juni 2018, saya marah. Kemarahan saya memuncak karena hinaan saudara Fadli Zon kepada kiai saya, KH Yahya Cholil Staquf terkait acara di Israel yang diramaikan dan dibelokkan menjadi hal politis terkait isu ganti Presiden," tuturnya dalam surat yang beredar di kalangan wartawan.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra Pertimbangkan Pentolan Dewa 19 Ahmad Dhani Maju Pilwakot Surabaya
Ahmad Dhani masih fokus pada pencalonannya di Dapil Jatim I DPR RI.
Baca SelengkapnyaMasuk Tim Kampanye Prabowo, Khofifah Belum Ajukan Cuti PBNU dan Gubernur
Ia menyebut bahwa nantinya PBNU akan mengumumkan dan mengeluarkan nama-nama siapa saja pengurus PBNU yang mengajukan cuti untuk kampanye.
Baca SelengkapnyaBegini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta
Nama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen Hangat Ulama Kondang Buka Puasa Bersama Jenderal AU, Beri Pesan 'Teruslah jadi Muslim Baik Jenderal'
Bersama dengan jajaran dan keluarga besar TNI, ternyata sang ulama kondang itu menghadiri undangan acara buka bersama Kepala Staf TNI AU (Kasau).
Baca SelengkapnyaYusril Nilai KPU Tak Lakukan Pelanggaran Etik Dalam Proses Pencalonan Gibran, Ini Dalilnya
Menurut Yusril, tafsir atas pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berlaku tidak dapat dibatasi hanya pada PKPU saja.
Baca SelengkapnyaGerindra Soal Peluang PPP Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran: Mudah-mudahan
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono kumpul bareng koalisi pendukung Prabowo-Gibran saat halalbihalal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024
Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaDidukung Koalisi Besar, Gerindra Optimistis Suara Prabowo di Sumsel Lampaui 68 Persen
Bergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaKlaim Pemilu 2024 Lebih Baik dari Sebelumnya, Gerindra Anggap Tidak Perlu Hak Angket DPR
Gerindra menilai hak angket itu tidak perlu dilakukan apalagi baru sebatas wacana.
Baca Selengkapnya