Gerindra minta polisi yang usir Neno Warisman dan Ahmad Dhani dihukum
Merdeka.com - Politikus Partai Gerindra Muhammad Syafii meminta Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur dan Riau untuk dicopot dari jabatannya. Sebab, kata dia, dua Kapolda tersebut tidak menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelindung masyarakat salah satunya pada Neno Warisman dan Ahmad Dhani yang ditolak saat ingin menggelorakan gerakan #2019GantiPresiden di Jawa Timur dan Riau.
"Apapun yang dikatakan pihak kepolisian oknum-oknum Kepolisian di Pekanbaru oknum-oknum Kepolisian di Jawa Timur sudah melanggar hukum yang mengatur tentang tugas dan fungsinya sebagai polisi artinya dia mengusir Neno Warisman mengepung Ahmad Dhani adalah polisi yang sedang tidak menjalankan hukum," kata Syafii di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/8).
"Maka kalau memang polisi kita menggunakan tagline yang konsisten promoter ini oknum-oknum yang harus dihukum. Dan yang pasti Kapoldanya harus dicopot. Kapolda Pekanbaru Riau, Kapolda Jawa Timur harus segera dicopot," sambungnya.
Menurut Syafii, gerakan #2019GantiPresiden tidak melanggar konstitusi. Karena, baginya gerakan tersebut sesuai dengan Undang-Undang dan harus tetap dilindungi.
"Tugas polisi seperti diatur dalam UU nomor 2 Tahun 2002 Pasal 13 itu melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat untuk memastikan hukum dan tegaknya ketertiban masyarakat," ungkapnya.
"Tentu yang dilindungi dan dilayani serta diayomi adalah masyarakat yang akan melaksanakan haknya jadi seperti Neno Warisman itu sesuai hukum enggak? Sesuai, Ahmad Dhani sesuai hukum enggak? Sesuai," ucapnya.
Sebelumnya, ribuan massa berunjuk rasa di depan Mesjid Agung An Nur memadati jalan Hangtuah Kota Pekanbaru Riau. Usai salat Zuhur, massa mendeklarasikan #2019Ganti Presiden, Minggu (26/8).
Unjuk rasa deklarasi ini sedikit berbeda dengan daerah lain, selain meneriakkan #2019GantiPresiden, massa di Pekanbaru juga menyuarakan meminta agar Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengganti Kapolda Riau Brigjen Widodo Eko Prihastopo.
"Ganti, ganti, ganti Kapolda. Ganti Kapolda Riau sekarang juga," teriak demonstran, Rico di depan puluhan polisi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo atau Jokowi enggan mengomentari soal namanya ikut diseret-seret dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan menghormati proses hukum terhadap jubirnya, Indra Charismiadji yang terjerat kasus dugaan penggelapan pajak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Siapapun yang dipanggil oleh MK dalam persidangan nanti disebutnya wajib untuk hadir.
Baca SelengkapnyaSaat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan dengan Wapres, para tokoh yang hadir menyampaikan hal-hal terkait pentingnya keutuhan bangsa,.
Baca Selengkapnya"Kita jalankan konstitusi itu dengan aturan yang ada. Silahkan saja aspirasi disampaikan," kata Puan
Baca SelengkapnyaMenurut Sudirman, ucapan Jokowi presiden boleh kampanye dan memihak berbahaya.
Baca SelengkapnyaGanjar justru menanyakan kapan KPU RI mengirimkan undangan kepadanya.
Baca Selengkapnya