'Gabut Award' Cara PSI Wakili Publik Mengontrol dan Evaluasi Kinerja DPR
Merdeka.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberikan 'Gabut Award' kepada anggota DPR. Langkah tersebut diapresiasi lantaran mengkritik kinerja anggota DPR RI selama lima tahun terakhir.
Peneliti Formappi Lucius Karus mengatakan, aksi PSI menarik karena terjadi pada masa kampanye pemilu. Momen di mana sejumlah caleg termasuk petahana di DPR melakukan sosialisasi ke pemilih agar dipilih pada Pemilu mendatang.
"PSI sebagai partai baru bisa memanfaatkan informasi soal kinerja DPR sebagai materi kampanye agar peluang mereka sebagai partai baru terbuka," katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (2/4).
Dia menilai wajar jika PSI melakukan aksi tersebut. Karena partai yang dipimpin Grace Natalie itu dinilai serius mempersiapkan caleg-caleg mereka untuk merombak banyak tatanan lama di DPR, sesuatu yang membuat DPR selalu lekat dengan predikat buruk.
"Tentu saja rakyat bisa menilai sendiri apa yang dipertontonkan sekaligus diperjuangkan PSI ini. Dan kita juga membiarkan rakyat yang akan menentukan pilihan," jelasnya.
Lucius menjelaskan, kontrol atas anggota DPR sepenuhnya diserahkan kepada Parpol. Padahal parpol sendiri juga belum bisa diharapkan. Parpol dan anggota DPR lebih cenderung setali tiga uang dalam menjaga citra buruk DPR selama ini.
"Alih-alih menjadi pengontrol untuk mengawasi kinerja anggotanya di parlemen melalui fraksi, parpol justru lebih condong menjadi pelindung bagi anggotanya di parlemen sekalipun mereka melakukan kesalahan," ujarnya.
Sebagai perwakilan rakyat, dia mengatakan, rakyat tak punya ruang untuk mengontrol dan memberikan evaluasi serta sanksi atas anggota yang mewakili mereka sepanjang masa bakti anggota sampai pemilu berikutnya. Semua kewenangan struktural diambil alih parpol.
"Oleh karena itu keberanian PSI menyuarakan kritik terhadap DPR khususnya terkait kinerja mereka selama kurang lebih 5 tahun terakhir patut diapresiasi dalam konteks mewakili publik melakukan kontrol sekaligus menyampaikan evaluasi atas kinerja DPR," tutup Lucius.
Sebelumnya, Ketua Gerakan PSI Bersih-Bersih DPR, Daniel Simeon Tumiwa mengatakan, pemberian 'Gabut Award' ini sebagai penghargaan bahwa DPR RI periode 2014-2019 gagal mewakili rakyat.
"DPR-RI 2014-2019 sudah gagal dan menjadi parlemen terburuk sejak reformasi. Penghargaan ini kami berikan menindaklanjuti temuan Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) beberapa waktu lalu yang menyebut bahwa, kinerja DPR RI dalam masa sidang 1 tahun 2018-2019 ini, menjadi periode dengan kinerja terburuk sejak Reformasi," ujar Daniel di Lobi Gedung Nusantara III, Jakarta, Senin (1/4).
Daniel juga menyampaikan, pada tahun pertama anggota dewan menjabat, hanya berhasil mengesahkan 3 RUU.
"Angka ini sempat meningkat di tahun kedua dengan disahkannya 10 RUU. Namun dua tahun ke belakang, keluaran produk legislasi kita rupanya terus menurun menjadi 6, puncaknya tahun ini hanya mengesahkan 4 RUU dari 50 yang direncanakan," ungkap Daniel.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PSI Gelontorkan Rp80 Miliar Dana Kampanye Pemilu, Kalahkan Demokrat dan Golkar
Laporan dana kampanye tersebut menempatkan partai dipimpin Kaesang Pangarep masuk dalam tiga besar partai dengan kategori pengeluaran terbanyak.
Baca SelengkapnyaDigugat AMAN soal RUU Masyarakat Adat, DPR Bilang Begini
Aliansi Masyarakat Adat Nasional menggugat DPR dan pemerintah ke PTUN karena dianggap abai
Baca SelengkapnyaKonsolidasi Relawan Jelang Pilkada 2024, Gibran: Mohon Adik Saya juga Ikut Dikawal, PSI
Gibran mengapresiasi kedatangan dan kinerja para relawan yang mampu mendulang suara meski secara survei masih minim.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PSI Terancam Tidak Lolos DPR, Ini Reaksi Kaesang
Kaesang menolak banyak bicara perihal partainya tidak lolos ambang batas parlemen atau gagal masuk ke DPR RI
Baca SelengkapnyaPSI Nilai Jakarta Butuh Calon Gubernur seperti Jokowi, Bersiap Usung Kaesang?
PSI menilai Jakarta membutuhkan sosok calon gubernur dapat menciptakan harapan dan dekat dengan masyarakat seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaGanjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?
Ganjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.
Baca SelengkapnyaPeta Partai yang Mendukung dan Menolak Hak Angket Kecurangan Pemilu di DPR
Wacana hak angket untuk mengusut kecurangan Pemilu 2024 masih bergulir.
Baca SelengkapnyaTak Disangka Polisi, Pria Berambut Gondrong Berkumis Tebal Beruban ini Ternyata Seniornya Reserse
Rambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.
Baca SelengkapnyaSidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca Selengkapnya