Merdeka.com - Ketum NasDem, Surya Paloh bertemu Ketum Golkar Airlangga Hartarto di markas Golkar, Rabu (1/2). Paloh mengakui, Golkar sebagai parpol prioritas dalam menjalin komunikasi politik. Bahkan dibandingkan Demokrat dan PKS dalam Koalisi Perubahan.
Peneliti BRIN, Wasisto Rahardjo Jati menilai wajar jika NasDem merasa lebih nyaman dan memprioritaskan Golkar. Terlebih, Surya Paloh bukan orang baru bagi Golkar.
"Saya pikir kenyamanan ini dibentuk karena kesamaan platform Partai dimana NasDem adalah partai pecahan dari Golkar. Sehingga komunikasi antar keduanya sudah berjalan sebelumnya," ujar Wasisto saat dihubungi merdeka.com, Kamis (2/2).
Wasisto menilai, bisa saja nanti pada akhirnya antara NasDem dan Golkar berada dalam satu koalisi di Pemilu 2024. Menurut dia, memilih cawapres Anies Baswedan bukan hal yang mudah untuk Koalisi Perubahan.
"Saya pikir itu bisa ya dan tidak. Di satu sisi, PKS dan Demokrat sudah komitmen mengusung AB sebagaimana yang diharapkan oleh NasDem. Di sisi lain, prasyarat cawapres ini yang mungkin belum saatnya dibicarakan," tegas Wasisto.
Wasis menambahkan, NasDem lebih terlihat memiliki kedekatan secara histori dengan Golkar. Ketimbang dengan Demokrat dan PKS.
Sehingga, kata dia, semua kemungkinan bisa terjadi jelang pendaftaran capres-cawapres. Termasuk berubahnya haluan partai-partai.
"Kalau dilihat dari histori terutama dalam hampir 10 tahun berkoalisi di Pemerintahan Jokowi. NasDem lebih banyak berinteraksi dengan Golkar sebagai mitra sesama koalisi," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Surya Paloh mengatakan pertemuan dengan Airlangga adalah hal yang lebih prioritas ketimbang bertemu partai-partai di koalisi perubahan (Demokrat-PKS).
"Baiklah kenapa harus bertemu dengan Golkar, ya prioritas bagi NasDem, ada satu romantisme, ada satu pegangan, sejarah perjalanan kehidupan saya pribadi dalam usia yang saya capai sampai saat ini, jenjang karir politik saya yang saya capai hari ini, saya harus jujur menyatakan kepada saudara semuanya, 16 tahun usia saya sudah berada di barisan Golkar, tambah 43 tahun cukup lama itu, lebih setengah abad rasanya," ujar Paloh saat konferensi pers dalam kunjungannya ke Kantor DPP Golkar, Rabu, (1/2).
Advertisement
Pertemuan ini juga menjadi kunjungan pertama kalinya Surya Paloh ke kantor partai lain. Setelah sebelumnya pertemuan-pertemuan politik Surya Paloh dilakukan di NasDem Tower (Kantor DPP Nasdem).
Surya Paloh menjelaskan, alasannya tidak mendatangi partai-partai koalisi perubahan karena belum ada kesepakatan dengan partai-partai tersebut. Surya Paloh juga tidak menolak kemungkinan partainya bergabung dengan KIB.
"Kenapa enggak ke yang lain karena kita baru mencoba. Baru mencoba. Apakah perlu NasDem mungkin bergabung dengan KIB? Ya sama-sama mungkin. KIB juga mungkin bergabung dengan NasDem kan. Jadi probabilitas itu masih terbuka," jelasnya.
Surya mengaku hubungan emosional dengan Golkar tidak akan pernah bisa hilang. Ia bahkan tidak bermasalah jika disebut sebagai alumni partai beringin tersebut.
"Terlepas apapun juga kekurangan satu sama lain. Tapi modal kebersamaan, catatan sejarah, saling memahami. Jadi tidak salah kalau saya dibilang alumni Golkar ya itu memang benar adanya," katanya.
Surya hadir bersama Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate, Bendahara Umum Ahmad Sahroni, Ketua DPP Sugeng Suparwoto, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Prananda Paloh. Rombongan petinggi Partai NasDem tiba di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat sekitar pukul 11.14 WIB.
Baca juga:
Surya Paloh Kunjungi Kantor Golkar, Gerindra: Awalnya Beda, Akhirnya Nanti Bisa Sama
Usai Pertemuan Surya Paloh-Airlangga, NasDem Berpotensi Gabung ke KIB
NasDem: Pembobolan Kantor DPC Bekasi Utara Terindikasi Teror, Data di Laptop Diambil
Golkar: Tak Ada Pembahasan Duetkan Anies-Airlangga di Pilpres 2024
Tak Hanya NasDem, Demokrat Buka Peluang Komunikasi dengan Golkar
PKS Merapat, Anies: Melanjutkan yang Selama Ini Sudah Terbangun
Pengesahan Perppu Cipta Kerja Diwarnai Mik Mati dan Walk Out
Sekitar 40 Menit yang laluPBB Sambangi Markas Golkar Hari Ini, Bakal Disambut Ketum Airlangga
Sekitar 1 Jam yang laluPeta Politik Pilkada Sumsel 2024
Sekitar 7 Jam yang laluTargetkan 12 Kursi DPR di Situbondo, Mardiono Ajak Santri Genjot Suara PPP
Sekitar 14 Jam yang laluBawaslu Putuskan Verifikasi Administrasi Perbaikan PRIMA, Ini Respons KPU
Sekitar 15 Jam yang laluPDIP Isyaratkan Tidak akan Umumkan Capres di Last Minute
Sekitar 16 Jam yang laluPDIP: Jokowi Ingin Capres PDIP Lanjutkan Kepemimpinannya, Tak Seperti di Jakarta
Sekitar 16 Jam yang laluPPP Tolak Wacana Prabowo-Ganjar: Mengapa Tidak Ganjar-Sandiaga?
Sekitar 17 Jam yang laluBuka Kerja Sama Bareng Gerindra, PDIP: Soal Capres Wewenang Bu Ketum
Sekitar 17 Jam yang laluDemokrat Ungkap Menko yang Disebut Anies Baswedan Ingin Ubah Konstitusi
Sekitar 17 Jam yang laluPDIP Dekati Partai Pemerintah: Satukan Kutub Magnet Agar Tercapai Kesepahaman
Sekitar 17 Jam yang laluSinggung Influencer, PBNU Ungkap Sejumlah Strategi Cegah Polarisasi di Pemilu 2024
Sekitar 17 Jam yang laluBawaslu Putuskan KPU Langgar Administrasi Pemilu 2024 terhadap PRIMA
Sekitar 17 Jam yang laluPDIP Intens Komunikasi dengan Partai Pemerintah: Kecuali Pengusung Antitesa Jokowi
Sekitar 17 Jam yang laluPerjalanan Cinta Ipda Adira Lulusan Terbaik 2022, dari SMP Kini Sah Nikahi Kekasihnya
Sekitar 46 Menit yang laluMomen Ustadz Jenderal Bintang 1 Polri Ngaji Bareng 900 Narapidana, Penuh Renungan
Sekitar 1 Jam yang laluDulu Berkuasa, 3 Pensiunan Jenderal Polri Kini Bertani & Ternak Bebek di Kampung
Sekitar 2 Jam yang laluKeakraban Kombes Bhirawa dengan Perwira Tinggi, Ada Jenderal Berpengaruh di KPK
Sekitar 3 Jam yang laluVIDEO: Mahfud Duga Sambo Tak Akan Dieksekusi Mati, Hukuman Jadi Seumur Hidup
Sekitar 1 Hari yang laluTeddy Minahasa 'Boyong' Ahli Forensik Pernah Bela Eliezer Sebagai Saksi Meringankan
Sekitar 4 Hari yang lalu10 Tas Mewah Istri Para Pejabat Indonesia, Mulai Sambo sampai Rafael Alun
Sekitar 5 Hari yang laluCEK FAKTA: Ferdy Sambo Berlutut dan Mengemis Minta Ampun ke Bharada E?
Sekitar 6 Hari yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 1 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 1 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 1 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 1 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 3 Minggu yang laluBRI Liga 1: Luis Milla Happy dengan Progres Robi Darwis di Persib
Sekitar 1 Jam yang laluBRI Liga 1: Kapten Persik Siap Berbagi Tips Menjaga Fisik Jalani Pertandingan pada Bulan Ramadan
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami