Merdeka.com - Kisruh di Dewan Perwalikan Daerah (DPD) masih terus berlanjut. Farouk Muhammad yang saat itu memimpin sidang paripurna pada tanggal 3 April 2017 yang lalu menggantikan GKR Hemas, mengklaim pernah ditawari jabatan sebagai wakil ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR).

"Saya sudah ditawari pada waktu saya memimpin sidang supaya saya skors (sidangnya) dan menyerahkan palu sidang kepada pimpinan dan nanti akan didukung sebagai wakil ketua MPR," kata Farouk, di Gedung Nusantara V, Kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (11/4).

Farouk mengaku menolak tawaran tersebut. Karena dia tidak gila terhadap jabatan. Bahkan hingga saat ini dia enggan berpaling dari kubu Hemas.

"Saya bilang saya tidak gila jabatan untuk menggantikan OSO. Bahkan saya sampai sekarang dalam posisi tidak mau berpisah kepada Ibu Hemas karena kami pihak yang dizhalimi dalam hal ini," ujarnya.

Saat di konfirmasi oleh awak media perihal siapa yang menawarkan hal tersebut Farouk enggan memberitahukannya. "Ada lah anggota DPD beberapa kelompok loyalis ini," tuturnya.

"Kalau memang negara sudah tidak aman (dalam menegakkan hukum) saya menganggap negara ini telah gagal menegakkan hukum telah gagal menegakkan keadilan," ucapnya.