Fahri Hamzah Soroti KIB: Cuma Seperti Orang Ngumpul di Pos Ronda

Selasa, 7 Juni 2022 16:41 Reporter : Muhammad Genantan Saputra
Fahri Hamzah Soroti KIB: Cuma Seperti Orang Ngumpul di Pos Ronda Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah mengkritisi adanya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk menghadapi Pilpres 2024. Menurutnya, konsep berpikir KIB keliru.

"Ini orang-orang bingung karena konsep koalisi tidak ada dalam presidensial. Coba panggil semua ketum KIB itu saya kasih tau nggak ada itu namanya koalisi itu, salah berpikirnya, ini keliru," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6).

"Bingung, bingung karena enggak ngerti konsepnya apa. Ngumpul-ngumpul enggak jelas, padahal mereka beda otaknya si ini maunya ini si ini maunya ini," tambah Fahri.

Fahri menjelaskan, tak ada koalisi dalam negara yang menganut sistem presidensial. Kata dia, koalisi hanya ada di negara yang menganut sistem parlementer.

"Sebab dalam sistem presidensial itu, rakyat itu memilih presiden berkoalisi dengan rakyat, DPR dipilih oleh rakyat sebagai pengawas dan oposisi terhadap eksekutif, dan tidak ada koalisi. Sebenarnya tidak boleh berkoalisi di dalam sistem presidensial, sebab itu artinya persekongkolan," tuturnya.

Menurutnya, elite-elite partai politik saat ini idak memahami terkait konsep koalisi. Dia berujar, Koalisi Indonesia Bersatu saat ini kacau.

"Jadi misalnya KIB itu, yang satu ngumpul gak boleh ngomong dulu soal orang, dia bilang oh kita gak bicara soal orang-orang, sebaiknya kita bicara platform tapi ada partai yang sudah menetapkan calon, oh menurut kongres kami ketua umum kami harus jadi presiden, lah kacau," ungkapnya.

"Kenapa kacau? karena memang gak ada sistemnya, itu yang saya bilang kadang elite itu ngumpul-ngumpul enggak pake akal, enggak pake konsep, cuma kaya orang ngumpul-ngumpul di pos ronda, kan gak boleh begitu," tuturnya.

Bekas Wakil Ketua DPR ini menyarankan agar partai-partai politik bisa memberikan konsepnya untuk menghadapi pemilu. Menurutnya, tak perlu koalisi, namun para ketua-ketua umum langsung maju mencalonkan diri masing-masing bertarung di Pilpres.

"Makanya menghadapi pemilu 14 februari 2024 itu, kita mulai dari situ dulu. Kita mau menyelenggarakan Pileg dan Pilpres bersamaan oke, dengan threshold 0 persen, gak perlu ada koalisi, seharusnya ketua umum berani maju menjadi calon presiden, ngomong ke rakyat bahwa yang mau jadi presiden saya," katanya. [rhm]

Baca juga:
Peneliti BRIN: KIB Perlu Promosikan Calon yang Tidak Kontroversial
Airlangga Ungkap Makna Ketum Projo Hadir dalam Silaturahmi KIB
KIB Disebut Tak Mau Tergantung Sosok Populer untuk Katrol Suara
Golkar: KIB Diperuntukan bagi Kesuksesan Kepemimpinan Jokowi sampai 2024
Bukan soal Ganjar, Ini Alasan Golkar Undang Relawan Projo di Acara KIB
Zulkifli Hasan Tegaskan KIB Koalisi Religius yang Ingin Akhiri Politik Identitas

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini