Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan rencana Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais maju sebagai calon presiden di Pemilu 2019 kemungkinan terinspirasi dari kemenangan Mahathir Mohamad di Pemilu Malaysia. Dari cerita Mahathir, kata Fahri, Amien merasa harus maju menjadi capres karena ada penyimpangan dalam pemerintahan saat ini.

"Mungkin didasari oleh perasaan bahwa pemimpinnya tidak memadai maka beliau yang sebenarnya masih berusia 74 tahun terinspirasi orang seperti Mahathir yang kembali berkuasa," kata Fahri saat dihubungi, Senin (11/5).

Fahri beranggapan, keinginan Amien sah-sah saja dilakukan dengan syarat diperbolehkan oleh UU. Keinginan tersebut bisa menjadi terobosan baik bagi kepemimpinan di Indonesia.

"Dulu kan kita mengusulkan agar treshold nol persen, sebenarnya dalam rangka itu, tapi kan kemudian dikerucutkan menjadi 20 persen yang menyebabkan kita memiliki sedikit calon pemimpin, saya kira terobosan Pak Amien ini positif untuk ke depan," tegasnya.

Lebih lanjut, Fahri menilai Amien adalah salah satu tokoh yang mampu mengawal transisi pemerintahan dari rezim otoriter sampai rezim demokrasi seperti sekarang.

"Saya mengatakan bahwa Pak Amien itu di antara putra terbaik bangsa Indonesia yang mengawal transisi kita dari peralihan rezim otoriter kepada rezim demokrasi sekarang dalam reformasi yang berkelanjutan selama lebih dari 20-30 tahun ini," tandas Fahri.

Mahathir Mohamad kembali menempati posisi sebagai Perdana Menteri Malaysia di usia yang mencapai 92 tahun. Sebelumnya Mahathir pernah memimpin Malaysia selama 22 tahun, dan dia pensiun pada 2003. Posisinya saat itu digantikan oleh mantan anak didiknya, Najib Razak.

Mendekati pemilu Malaysia, Mahathir selalu menyerang Najib karena tersangkut skandal korupsi 1 Malaysia Development Berhad (1MDb) sebesar USD 681 juta atau sekitar Rp 9,5 triliun.

Setelah berhasil mengalahkan Najib pada pemilu Malaysia, Mahathir langsung mencekal Najib agar tidak bisa bepergian ke luar negeri agar kasusnya bisa diusut.