Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut upaya Rachmawati Soekarnoputri meminta dikembalikannya UUD 1945 lewat MPR/DPR bukan tindakan makar. Untuk itu, dia mendesak kepolisian menghentikan kasus makar menimpa putri Presiden pertama Soekarno.

"Rachmawati mau datang ke MPR mau minta kembali ke UUD 1945 yang asli itu bukan makar dong," kata Fadli Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/1).

"Ya sekali lagi persoalan tuduhan-tuduhan makar ini seharusnya bisa dihentikan karena kita ini berada di abad 21 ya. Jadi orang itu bisa mengakses informasi bisa mengkaji secara mendalam masyarakat di mana pun sekarang ini," tegasnya.

Fadli menafsirkan aksi makar terjadi apabila ada pihak berupaya menggulingkan pemerintahan yang sah. Itu juga harus menggunakan senjata seperti upaya penggulingan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan.

"Kecuali mereka angkat senjata seperti di Turki militernya angkat senjata mau menggulingkan pemerintahan yang sah yang dihasilkan dari suatu proses yang demokratik seperti Erdogan. Disitu rakyat pun bangkit. Saya tidak melihat kemarin itu ada gerakan makar," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga menyinggung soal kasus dugaan makar Rachmawati Soekarnoputri. Prabowo mengaku tidak yakin Rachmawati ingin menggulingkan pemerintahan yang sah. Terlebih dengan status Rachmawati adalah putri sang Proklamator sekaligus kader Partai Gerindra.

"Ibu Rachmawati hadir, dituduh makar. Saya kira, kok anak Proklamator dituduh makar?" kata Prabowo, Minggu kemarin.

Kendati demikian, Prabowo menyerahkan semua proses hukum yang berjalan. Dia meminta Rachmawati mengikuti proses hukum dengan baik. "Tapi kita ikuti proses dengan baik," ujar dia.