Empat Kader Dijerat, Golkar Dinilai Sudah Imun dengan Persoalan Korupsi
Merdeka.com - Empat kader Partai Golkar terseret kasus korupsi dalam beberapa bulan terakhir. Pertama, mantan Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin, anggota DPR RI dan mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin, serta Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Andi Putra.
Melihat hal ini, pengamat politik Ujang Komarudin menilai Golkar sudah terbiasa menghadapi masalah korupsi. Tidak aneh jika ada beberapa kader Golkar tertangkap dalam rentang waktu yang berdekatan.
"Golkar sudah terbiasa menghadapi persoalan korupsi. Bahkan ketum dan sekjen Golkar di kepemimpinan sebelumnya ditangkap KPK. Jika saat ini, ada beberapa tokoh Golkar yang ditangkap KPK dan Kejaksaan itu hal yang tak aneh," ujar Ujang kepada wartawan, Kamis (21/10).
Menurut Ujang, citra partai beringin itu bisa tercoreng karena kasus yang menjerat rentetan kader Golkar. Jika sudah demikian, tentu berdampak pada elektabilitas partai.
"Soal citra memang bisa saja tercoreng. Dan soal elektabilitas Golkar kita lihat saja ke depan. Bisa naik dan bisa juga turun," kata Ujang
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini mengatakan, soal suara di Pemilu Golkar sudah imun dari kasus korupsi. Misalnya menjelang Pemilu 2014 kader Golkar tertangkap kasus di KPK, namun hasil Pemilu tetap di papan atas. Pada 2019 juga terjadi hal serupa. Bahkan ketua umum Golkar ketika itu, Setya Novanto yang tersangkut korupsi di KPK. Namun Golkar bisa menjadi runner-up di Pemilu 2019.
Menurut Ujang, Golkar sudah terbiasa menghadapi kasus korupsi. Meski diakui berdampak terhadap persepsi negatif publik kepada Golkar.
"Golkar itu sudah imun terhadap persoalan korupsi," kata Ujang.
"Soal korupsi memang berdampak pada persepsi negatif rakyat pada Golkar. Namun Golkar sudah biasa dalam menghadapinya," imbuhnya.
Ujang mengatakan, sistem di internal Golkar sama dengan partai lain. Partai dikuasai pemilik kapital. Sehingga pejabat akan mencari kapital. Akibatnya partai bisa tutup mata kasus korupsi yang menerpa kadernya.
"Sistem di internal semua partai sama. Partai dikuasi oleh para pemilik capital. Jadi pasti ketika jadi pejabatpun akan cari capital itu juga. Bahkan mungkin semua partai sama, menutup mata terkait persoalan korupsi yang menerpa kadernya," ujarnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jaksa Geledah Kantor Gubernur Sumbar, Cari Bukti Dugaan Korupsi Alat Praktik SMK
Jaksa Geledah Kantor Gubernur Sumbar, Cari Dokumen Pengadaan Alat Praktik SMK yang Diduga Dikorupsi
Baca SelengkapnyaDipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaDitetapkan KPK sebagai Tersangka Korupsi, Begini Reaksi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor menyatakan menghormati langkah (KPK menetapkan dirinya sebagai tersangka korupsi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bupati Sidoarjo Sempat Lolos OTT, KPK Buka Suara
OTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.
Baca SelengkapnyaKPK Ancang-Ancang Lawan Praperadilan Mantan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor
Gus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.
Baca SelengkapnyaDPR Setuju KPK Gelar Forum Pemberantasan Korupsi untuk Capres
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberi nama acara tersebut Paku Integritas.
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR Sudah Ingatkan Potensi Korupsi Timah: Angkanya Fantastis
Politikus Partai Gerindra tersebut juga mengungkap bahaya dari korupsi SDA yang bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Wayan Koster Diperiksa Polda Bali, Kabid Humas: Terkait Laporan Dugaan Korupsi
Mantan Gubernur Bali dan sekaligus Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster diperiksa Polda Bali, Rabu (3/1). Dia diperiksa terkait laporan dugaan korupsi.
Baca SelengkapnyaAda 431 Kasus Korupsi Diusut Polisi di Tahun 2023, Kerugian Negara Capai Rp3,6 Triliun
Polri juga menetapkan 887 tersangka tersangka kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) sepanjang tahun 2023.
Baca Selengkapnya