Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menyebutkan jalan, merupakan salah satu infrastruktur penting untuk mengungkit perekonomian. Sayangnya, kualitas jalan di Jawa Timur belum 100 persen bagus. Masih banyak jalan berlubang dan kemacetan lalu lintas kerap terjadi di mana-mana.

Emil menyebutkan, jika nantinya terpilih, akses transportasi darat menjadi prioritas utama mereka. "Sebab di Jawa Timur ini, mobilitas barang dan jasa-nya masih terfokus pada jalur darat," kata Emil di sela kunjungannya ke sejumlah titik kampanye di Lamongan, Rabu (28/2).

Menurut suami artis Arumi Bachsin ini, jalur transportasi darat di Jawa Timur menjadi salah satu isu penting dan menjadi satu dari sembilan Program Nawa Bhakti Satya andalan Paslon nomor urut 1, yaitu Bhakti ke-4: Jatim Akses.

"Banyaknya jalan yang rusak akibat ketidakseimbangan antara pertumbuhan mobilitas moda, barang, serta jasa dengan kualitas serta pertumbuhan jalan. Sehingga perlu pembenahan," tegas pria yang pernah menjabat konsultan pembangunan Bank Dunia ini.

Memang, kata Emil, perlu koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, provinsi, dan lainnya. "Kalau provinsi ada alokasi dana Rp 100 miliar untuk perawatan jalan sepanjang sekitar 1.400 kilometer," kata bupati Trenggalek non-aktif ini.

Ke depan, masih kata Emil, perlu dipikirkan bagaimana menambah infrastruktur jalur baru bebas hambatan. Ini agar pertumbuhan ekonomi yang bertumpu pada ketersediaan sarana dan prasarana memadai dan tidak terhambat. "Ini juga sebagai solusi mengatasi kemacetan di kota-kota besar di Jawa Timur."

Emil juga menceritakan pengalamannya tentang koordinasi intensif dengan camat dan sejumlah stakeholders di Trenggalek. Seperti misalnya PPK jalan untuk memastikan seluruh jalan berada dalam kondisi baik dan terawat.

Sedangkan terkait dengan Kabupaten Lamongan, doktor termuda se-Asia Pasifik ini menegaskan, pembangunan di Lamongan sangat luar biasa apalagi berada di Gerbang Kartasusila. "Posisi ini membuat Lamongan sangat strategis dan punya peluang besar untuk dikembangkan lebih baik lagi," katanya.

Koridor Babat-Jombang, kata Emil, salah satu dari potensi yang bisa dikembangkan di luar pelabuhan, Tanjung Kodok, maupun lokasi lainnya. Hal lain diversifikasi moda transportasi laut antar pelabuhan yang sudah berjalan di kota pesisir seperti Lamongan dan Tuban, diharapkan memiliki daya saing baru.

"Sebab di Jombang nanti akan terhubung dengan Tol Surabaya-Solo, sehingga sangat berpotensi untuk pengembangan Industri," ujarnya.