Elite Hanura Sebut 13 Pengurus DPC Ditunggangi Pihak yang Gagal Gulingkan OSO
Merdeka.com - Sebanyak 13 DPC Partai Hanura di Solo, Jawa Tengah mendesak dipercepatnya musyawarah nasional (Munas) lantaran Ketum Oesman Sapta Odang (OSO) dianggap gagal memimpin Hanura. Ketua DPP Hanura, Inas Nasrullah, menyebut bahwa 13 DPC itu ditunggangi oleh pihak-pihak yang dulu ingin menggulingkan OSO dari jabatan Ketum.
"13 DPC ini hanya dijadikan pion-pion oleh oknum-oknum di partai Hanura dari kubu yang gagal melakukan makar kepada ketua umum yang sah, yakni bang OSO pada awal tahun 2018 yang lalu," kata Inas kepada merdeka.com, Selasa (20/8).
Menurut Inas, tujuan kelompok kontra OSO sudah sangat jelas, yakni menggalang kekuatan kembali untuk merebut pimpinan tertinggi di partai Hanura.
"Apalagi, di antara oknum-oknum tersebut ada yang terngiler-ngiler pengen masuk kabinet Pak Jokowi," ucapnya.
Inas berujar, kegagalan Hanura masuk senayan justru diakibatkan oleh oknum-oknum tersebut yang memecah belah partai pada awal tahun 2018 lalu yang berdampak hingga ke akar rumput. Oleh karenanya, kata Inas, 13 DPC yang hanya asal tuduh itu harus berkaca dulu kepada tanggung jawab mereka di daerahnya.
"Apakah 13 DPC tersebut mampu menghasilkan anggota DPRD di wilayahnya? Jangan-jangan justru merekalah yang gagal memimpin partai di wilayah masing-masing," ujar Inas.
Kegagalan Partai Hanura lolos ke Senayan dalam Pemilu 2019, membuat para kader di daerah bergejolak. Mereka menuntut dipercepatnya musyawarah nasional (Munas).
Di Solo, sebanyak 13 Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai pimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) tersebut berkumpul untuk menyampaikan sikap hasil kesepakatan. Mereka menganggap OSO sebagai biang keladi kegagalan partai bentukan Jenderal TNI Purn Wiranto tersebut. Terlebih di bawah kepemimpinannya, Hanura hanya memperoleh 1,54 persen suara dalam Pileg 2019.
"OSO telah gagal memimpin partai, sehingga gagal ke DPR RI. Kami mendesak agar Munas segera dipercepat," ujar Abdullah AA, perwakilan 13 DPC Hanura Jateng, Senin (19/8).
Penurunan suara Hanura secara nasional, dikatakannya, sangat signifikan. Yakni dari 5,26 persen pada Pemilu 2014 menjadi hanya 1,54 persen. Untuk itu pihaknya mendesak agar munas dipercepat akhir tahun ini atau awal tahun 2020.
Desakan tersebut juga didasari adanya Pakta Integritas yang ditandatangani OSO saat menggantikan Wiranto sebagai ketum 2016 lalu. Saat itu, OSO menyatakan siap mundur dari ketum jika gagal memenuhi target. Selain menjamin soliditas partai untuk memenangkan Pemilu 2019 OSO juga menjamin penambahan kursi di parlemen.
"Tapi isi pakta integritas itu tidak terpenuhi," ujar Abdullah yang juga Ketua DPC Hanura Solo itu.
Dalam kesempatan tersebut, para Ketua DPC juga menyoroti adanya dualisme antara Ketum OSO dan Daryatmo. Konflik internal partai di tingkat atas tersebut dinilai mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap Hanura.
"Kemarin itu, selama Oesman menjabat ketua umum, sering terjadi saling curiga antara kader partai. Tak sedikit kader yang justru menyeberang ke partai lain. Mereka bukannya menyampaikan program ke masyarakat tapi justru ribut di internal," tandasnya.
Ke-13 DPC tersebut juga mendesak Dewan Pembina Hanura untuk segera mengevaluasi kinerja OSO. Dewan pembina diminta mengambil langkah strategis secepatnya untuk menyelamatkan partai.
Adapun 13 DPC yang menuntut percepatan Munas adalah Kota Surakarta, Kabupaten Solo, Kabupaten Boyolali, Purworejo, Klaten, Sragen, Wonogiri, Cilacap, Kudus, Pemalang, Magelang, Pekalongan dan Kendal.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elite Gerindra Konsolidasi Pemenangan Prabowo-Gibran Bareng Anggota Koperasi Desa di Kendal
Sekretaris Dewan Pembina INKUD Ferry Juliantono mengatakan kehadiran dirinya mewakili Prabowo Subianto yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina INKUD.
Baca SelengkapnyaHasil Survei Terbaru Ungkap Peta Kekuatan Partai, Skor Imbang Gerindra dan PDIP 3-3
Secara garis besar, Gerindra dan PDIP sama-sama unggul di enam kategori wilayah
Baca SelengkapnyaTemui Elite Politik Nasional, Prabowo Ambil Jalan Rekonsiliasi Pasca Pilpres
Salah seorang elite Gerindra menyebut Prabowo yang sudah ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilpres 2024 memilih jalan Rekonsiliasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI
Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaPuan Singgung Anak Muda di Harlah PPP: Mau dari Keluarga Siapapun, Namanya Menghormati Itu yang Utama
Ketua DPP Puan Maharani meyakini masa depan bangsa ada di tangan anak muda yang bertanggungjawab dan memiliki etika.
Baca SelengkapnyaKlaim Pemilu 2024 Lebih Baik dari Sebelumnya, Gerindra Anggap Tidak Perlu Hak Angket DPR
Gerindra menilai hak angket itu tidak perlu dilakukan apalagi baru sebatas wacana.
Baca SelengkapnyaJelang Penetapan Hasil Pemilu, Prabowo Buka Puasa Bersama TKN dan Elite Koalisi
Muzani mengatakan, pihaknya berkumpul sekaligus buka puasa bersama dan ramah tamah.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani Akan Hadiri Harlah PPP di Makassar, PDIP Sulsel: Bu Mega Belum Jelas Datang atau Tidak
PDIP Sulsel pastikan Puan Maharani hadiri HUT PPP di Makassar, namun Megawati belum bisa dipastikan
Baca SelengkapnyaMemasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca Selengkapnya