Elektabilitas Disalip Perindo, PAN Pertanyakan Survei Kerap Beda dengan Hasil Pemilu
Merdeka.com - Ketua DPP PAN Saleh Daulay menanggapi hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menempatkan PAN urutan bawah dengan elektabilitas 1,1 persen. Bahkan perolehan PAN ini disalip Perindo yang tidak memiliki kursi di DPR.
Saleh mempertanyakan data dilakukan survei Indikator Politik Indonesia tersebut. Meski begitu, dia tetap mengapresiasi survei Indikator Politik Indonesia sebagai sebuah hasil akademik.
"Kami orang partai. Tidak punya waktu untuk menelusuri metodologi yang mereka pakai. Posisi kami, ya menerima hasil survei itu dengan sejumlah catatan kritis," ujar Saleh, Kamis (28/4).
Hasil survei Indikator dipertanyakan lantaran perolehan PAN berbeda dengan hasil Pemilu 2019. Saleh pun mempertanyakan metodologi survei tersebut.
"Sejauh yang kami tahu, mereka juga tidak bisa menjelaskan mengapa hasil survei yang mereka lakukan selalu jauh berbeda dari perolehan PAN pada pemilu. Katanya, pakai metode yang sudah teruji. Tapi hasilnya tidak benar. Ini yang salah yang mana? Metodologinya atau apa?" kata anggota Komisi IX DPR RI ini.
Saleh menuturkan, PAN jarang melakukan survei yang diekspos ke publik. Dia menilai aneh hasil survei yang dibayar orang lain diumumkan ke publik. Dan selalu survei tersebut mematok PAN di angka yang jauh dari hasil pemilu.
"Kalau ditanya, mengapa hasilnya jauh dari kenyataan. Jawabannya, hasil survei dinamis, ada margin error, ditentukan oleh undecided voters, dan tergantung kinerja caleg. Kalau begitu jawabannya, mengapa masih perlu ada survei? Hasilnya kan banyak yang melenceng?" kata Saleh.
"Namun demikian, sebagai organisasi politik, kami tetap akan menjadikan hasil survei itu sebagai referensi. Referensi untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kinerja seluruh anggota. Kami yakin bahwa kerja keras pasti tidak akan mengkhianati hasil," pungkas Ketua Fraksi PAN DPR RI ini.
Hasil Survei Indikator Politik Indonesia
Survei Indikator Politik Indonesia mencatat penurunan elektabilitas sejumlah partai politik termasuk PDI Perjuangan yang dipengaruhi menurunnya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo. Kendati, elektabilitas PDIP masih paling tinggi di antara partai politik lainnya.
PDIP memiliki elektabilitas sebesar 23,7 persen pada April 2022. Survei Februari 2022 lalu, elektabilitas PDIP mencapai 26,8 persen.
"Meskipun masih unggul, tetapi elektabilitasnya dibanding Februari turun," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat pemaparan hasil survei secara daring, Selasa (26/4).
Burhanuddin menjelaskan, approval rating atau penilaian publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo tengah mengalami penurunan. Dari 71,7 persen pada Februari 2022, menjadi 59,9 persen pada April 2022.
Elektabilitas PDIP ini terendah dalam dua tahun terakhir. Penurunan tersebut karena masalah kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng. Burhanuddin mengatakan, dampak masalah minyak goreng.
"Jadi dalam waktu 2 tahun terakhir ini elektabilitas PDIP yang paling rendah, karena memang approval Presiden Jokowi ya memang relatif rendah di April ini karena minyak goreng," ujar Burhanuddin.
Di urutan kedua ditempati Partai Gerindra dengan angka 11,4 persen. Berikutnya Golkar 10,9 persen, PKB 9,8 persen, Demokrat 9,1 persen.
"Gerindra, Golkar, PKB, Demokrat tak banyak berubah. Secara umum yang berkurang hanya PDIP, trennya kelihatan," kata Burhanuddin.
Selanjutnya PKS 5,5 persen, NasDem 3,9 persen, PPP 3,3 persen, Perindo 2,1 persen, PAN 1,1 persen, Hanura 0,6 persen, Berkarya 0,3 persen, PSI 0,3 persen, PBB 0,3 persen, Garuda 0,3 persen. Partai lainnya 0 persen. Responden yang tidak menjawab atau tidak tahu 17,5 persen.
Indikator menggelar survei tatap muka pada 14-19 April 2022. Penarikan sample menggunakan metode multistage random sampling dengan basis sampel 1.220 responden. Survei memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain
Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSurvei Terbaru Partai Politik, LSI Denny JA Ungkap Faktor yang Buat Gerindra Bisa Salip PDIP
LSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator: Elektabilitas PDIP Ditempel Gerindra, PPP dan PSI Terhalang Ambang Batas Parlemen
Hasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaIni Dua Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Prabowo Jelang Debat Capres 7 Januari 2024
Dari dua lembaga survei, Prabowo berada di atas angin karena elektabilitasnya berada di urutan pertama dibanding pesaingnya.
Baca SelengkapnyaHasil Survei Pilpres Terbaru Indikator Politik: Prabowo-Gibran Teratas, Gerindra Salip PDIP
Hasil survei Pilpres terbaru yang dirilis Indikator Politik menunjukkan elektabilitas Gerindra menyalip PDIP.
Baca SelengkapnyaSurvei Terbaru Populi Center: Elektabilitas PDIP Unggul Tipis dari Gerindra
apabila pemilihan legislatif dilakukan pada hari ini, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan 17,4 persen."
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik: Target Hattricknya PDIP di 2024 Terganjal Gerindra
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan elektabilitas partai politik
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo Capai Lebih 40 Persen, LSI Denny JA: Gemoy Disukai Masyarakat dan Faktor Jokowi
Salah satu faktor pendorongnya adalah penampilan Gibran dalam debat cawapres.
Baca Selengkapnya