DPR dan Serikat Buruh Bentuk Tim Bersama Bahas RUU Cipta Kerja
Merdeka.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan kelompok serikat buruh sepakat untuk membentuk tim bersama untuk membahas RUU Cipta Kerja. Kesepakatan itu diambil dalam pertemuan kelompok serikat buruh dengan pimpinan DPR dan Panja Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa (11/8).
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Baleg sekaligus Ketua Panja RUU Cipta Kerja Supratman Andi Agtas memimpin pertemuan tersebut.
Anggota Panja Cipta Kerja Fraksi PAN, Guspardi Gaus mengatakan, konfederasi buruh memberikan banyak masukan terkait RUU Cipta Kerja. Menurutnya, hal ini momen tepat untuk mendialogkan keinginan kelompok buruh yang kontra terhadap Omnibus Law.
"Ini adalah kesempatan dan momen yang tepat dan strategis untuk bisa didialogkan apa yang menjadi keinginan dan harapan dari pihak konfederasi yang mewakili kaum buruh untuk disampaikan kepada DPR terutama anggota Panja yang sedang membahas RUU Cipta Kerja," kata Guspardi dalam keterangannya, Rabu (12/8).
Dia mengungkapkan, usulan yang disampaikan konfederasi serikat pekerja menjadi catatan penting DPR. Konsep dan analisa yang disampaikan bisa menjadi referensi Panja RUU Cipta Kerja saat melakukan pembahasan klaster ketenagakerjaan.
"Sehingga harapan dan keinginan dari konfederasi serikat pekerja/serikat buruh bisa diakomodir dan dimasukkan ke dalam batang tubuh RUU Cipta Kerja ini," ujarnya.
Guspardi menjelaskan, Fraksi PAN mendukung pembentukan Tim Kerja Bersama yang beranggotakan konfederasi serikat pekerja dan anggota Panja RUU Cipta Kerja.
"Mudah-mudahan pertemuan ini menjadi sejarah penting bagi semua pemangku kepentingan guna kesempurnaan terhadap pembahasan RUU Cipta Kerja, khususnya yang menyangkut tentang ketenagakerjaan," terangnya.
Dia mengatakan, DPR tidak menjadi sekadar stempel melakukan pengesahan RUU tersebut. Dia bilang, rapat Panja selalu terbuka untuk umum. Silang pendapat dan debat sengit kerap terjadi selama membahas Omnibus Law.
Bentuk keterbukaan itu juga dengan pertemuan DPR dengan serikat pekerja. "Kita tidak apriori dan juga tidak menerima mentah - mentah apa yang datang dan diusulkan oleh pemerintah," kata dia.
Sementara itu, klaster ketenagakerjaan belum dibahas oleh Panja. Rencananya akan dibahas paling akhir.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Janji Cawapres Cak Imin Depan Buruh Akan Revisi UU Omnibus Law
Ketua umum PKB ini mengungkap alasan mengapa dulu menyetujui UU Cipta Kerja.
Baca SelengkapnyaPengusaha Bakal 'Geruduk' Kantor Ditjen Pajak Bahas PPN Naik 12 Persen
Budi mengaku telah melakukan komunikasi bersama Dirjen Pajak Suryo Utomo terkait rencana pemerintah untuk menaikkan menaikkan PPN menjadi 12 persen pada 2025.
Baca SelengkapnyaRuhut Sitompul: Anies Lupa saat Jadi Gubernur Dia Ordal, TGUPP Isinya Tim Sukses
Ruhut mengatakan, fakta itu mungkin saja bisa diungkap pasangan Ganjar-Mahfud pada saat debat kemarin. Sayangnya, mereka tak diberikan kesempatan berbicara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar akan Evaluasi Omnibus Law Cipta Kerja
Keluhan dan ketidaknyamanan para buruh, harus diakomodir melalui ruang musyawarah.
Baca SelengkapnyaDalam RUU DKJ Dewan Aglomerasi Dipimpin Wapres, Ini Kata JK
Penyusunan ini sebelumnya dibahas di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.
Baca SelengkapnyaSuciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaPersiapan Debat Capres Ketiga, Ganjar: Jangan Bicara Muluk-Muluk Kalau Pekerja Migran Tak Diurus
Terkait pertahanan, Ganjar menyinggung soal alutsista dan kebutuhan dasar yang mesti terpernuhi.
Baca Selengkapnya1,6 Juta Saksi Disebar untuk Kawal Suara Ganjar-Mahfud dan Partai Pendukung di Hari Pencoblosan
Sebanyak 1,6 juta lebih saksi akan mengawal suara Ganjar-Mahfud dan partai pendukung pada hari pencoblosan Pemilu 2024, 14 Februari nanti.
Baca SelengkapnyaSegera Disahkan, RUU DKJ Atur soal Gubernur Jakarta Dipilih Melalui Pilkada hingga Dewan Aglomerasi
Terdapat tujuh poin dibahas dan disepakati DPR terkait RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Baca Selengkapnya