Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR dan Serikat Buruh Bentuk Tim Bersama Bahas RUU Cipta Kerja

DPR dan Serikat Buruh Bentuk Tim Bersama Bahas RUU Cipta Kerja Gedung DPR. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan kelompok serikat buruh sepakat untuk membentuk tim bersama untuk membahas RUU Cipta Kerja. Kesepakatan itu diambil dalam pertemuan kelompok serikat buruh dengan pimpinan DPR dan Panja Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa (11/8).

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Baleg sekaligus Ketua Panja RUU Cipta Kerja Supratman Andi Agtas memimpin pertemuan tersebut.

Anggota Panja Cipta Kerja Fraksi PAN, Guspardi Gaus mengatakan, konfederasi buruh memberikan banyak masukan terkait RUU Cipta Kerja. Menurutnya, hal ini momen tepat untuk mendialogkan keinginan kelompok buruh yang kontra terhadap Omnibus Law.

"Ini adalah kesempatan dan momen yang tepat dan strategis untuk bisa didialogkan apa yang menjadi keinginan dan harapan dari pihak konfederasi yang mewakili kaum buruh untuk disampaikan kepada DPR terutama anggota Panja yang sedang membahas RUU Cipta Kerja," kata Guspardi dalam keterangannya, Rabu (12/8).

Dia mengungkapkan, usulan yang disampaikan konfederasi serikat pekerja menjadi catatan penting DPR. Konsep dan analisa yang disampaikan bisa menjadi referensi Panja RUU Cipta Kerja saat melakukan pembahasan klaster ketenagakerjaan.

"Sehingga harapan dan keinginan dari konfederasi serikat pekerja/serikat buruh bisa diakomodir dan dimasukkan ke dalam batang tubuh RUU Cipta Kerja ini," ujarnya.

Guspardi menjelaskan, Fraksi PAN mendukung pembentukan Tim Kerja Bersama yang beranggotakan konfederasi serikat pekerja dan anggota Panja RUU Cipta Kerja.

"Mudah-mudahan pertemuan ini menjadi sejarah penting bagi semua pemangku kepentingan guna kesempurnaan terhadap pembahasan RUU Cipta Kerja, khususnya yang menyangkut tentang ketenagakerjaan," terangnya.

Dia mengatakan, DPR tidak menjadi sekadar stempel melakukan pengesahan RUU tersebut. Dia bilang, rapat Panja selalu terbuka untuk umum. Silang pendapat dan debat sengit kerap terjadi selama membahas Omnibus Law.

Bentuk keterbukaan itu juga dengan pertemuan DPR dengan serikat pekerja. "Kita tidak apriori dan juga tidak menerima mentah - mentah apa yang datang dan diusulkan oleh pemerintah," kata dia.

Sementara itu, klaster ketenagakerjaan belum dibahas oleh Panja. Rencananya akan dibahas paling akhir.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Janji Cawapres Cak Imin Depan Buruh Akan Revisi UU Omnibus Law

Janji Cawapres Cak Imin Depan Buruh Akan Revisi UU Omnibus Law

Ketua umum PKB ini mengungkap alasan mengapa dulu menyetujui UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Bakal 'Geruduk' Kantor Ditjen Pajak Bahas PPN Naik 12 Persen

Pengusaha Bakal 'Geruduk' Kantor Ditjen Pajak Bahas PPN Naik 12 Persen

Budi mengaku telah melakukan komunikasi bersama Dirjen Pajak Suryo Utomo terkait rencana pemerintah untuk menaikkan menaikkan PPN menjadi 12 persen pada 2025.

Baca Selengkapnya
Ruhut Sitompul: Anies Lupa saat Jadi Gubernur Dia Ordal, TGUPP Isinya Tim Sukses

Ruhut Sitompul: Anies Lupa saat Jadi Gubernur Dia Ordal, TGUPP Isinya Tim Sukses

Ruhut mengatakan, fakta itu mungkin saja bisa diungkap pasangan Ganjar-Mahfud pada saat debat kemarin. Sayangnya, mereka tak diberikan kesempatan berbicara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ganjar akan Evaluasi Omnibus Law Cipta Kerja

Ganjar akan Evaluasi Omnibus Law Cipta Kerja

Keluhan dan ketidaknyamanan para buruh, harus diakomodir melalui ruang musyawarah.

Baca Selengkapnya
Dalam RUU DKJ Dewan Aglomerasi Dipimpin Wapres, Ini Kata JK

Dalam RUU DKJ Dewan Aglomerasi Dipimpin Wapres, Ini Kata JK

Penyusunan ini sebelumnya dibahas di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.

Baca Selengkapnya
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya
Persiapan Debat Capres Ketiga, Ganjar: Jangan Bicara Muluk-Muluk Kalau Pekerja Migran Tak Diurus

Persiapan Debat Capres Ketiga, Ganjar: Jangan Bicara Muluk-Muluk Kalau Pekerja Migran Tak Diurus

Terkait pertahanan, Ganjar menyinggung soal alutsista dan kebutuhan dasar yang mesti terpernuhi.

Baca Selengkapnya
1,6 Juta Saksi Disebar untuk Kawal Suara Ganjar-Mahfud dan Partai Pendukung di Hari Pencoblosan

1,6 Juta Saksi Disebar untuk Kawal Suara Ganjar-Mahfud dan Partai Pendukung di Hari Pencoblosan

Sebanyak 1,6 juta lebih saksi akan mengawal suara Ganjar-Mahfud dan partai pendukung pada hari pencoblosan Pemilu 2024, 14 Februari nanti.

Baca Selengkapnya
Segera Disahkan, RUU DKJ Atur soal Gubernur Jakarta Dipilih Melalui Pilkada hingga Dewan Aglomerasi

Segera Disahkan, RUU DKJ Atur soal Gubernur Jakarta Dipilih Melalui Pilkada hingga Dewan Aglomerasi

Terdapat tujuh poin dibahas dan disepakati DPR terkait RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Baca Selengkapnya