DPD Golkar Jateng Harap Ketum Berikutnya Lebih Hebat dari Jusuf Kalla
Merdeka.com - Ketua Pelaksana Harian DPD Golkar Jawa Tengah, Iqbal Wibisono menilai, dinamika yang terjadi di internal partainya sudah biasa jelang Musyawarah Nasional (Munas). Namun, pihaknya berharap calon ketua umum berikutnya memiliki kepemimpinan yang melebihi Jusuf Kalla (JK).
"Minimal lebih hebat dari Jusuf Kalla. Sebab beliau punya track record yang mumpuni. Bisa jadi Wapres dua kali, figur ketum ke depan mesti lebih hebat dari pemimpin sebelumnya. Zaman sudah berubah, Indonesia tidak harus dipimpin dengan sistem 25 tahun yang lalu," kata Iqbal Wibisono saat ditemui di Golkar Jateng, Sabtu (31/8).
Dia menyebut munculnya sejumlah nama dalam bursa caketum Golkar, menunjukkan proses kaderisasi di partai berjalan baik. Selain itu, kata Iqbal menunjukkan bahwa kader Golkar tidak apatis dalam menghadapi dinamika politik terkini.
"Jadi Golkar tidak miskin calon dalam keadaan situasi ini. Mereka tentunya bisa mewarnai bursa kandidat ketua umum. Yang pasti, mereka harus turun untuk berkomunikasi di setiap daerah. Waktu mereka cuma tiga bulan," ungkapnya.
Terkait Munas, Iqbal sendiri tidak ingin jadwal pelaksanaan molor. Sebab, berpotensi mengganggu komunikasi politik dengan pemerintah. Maka dari itu, dia mendesak kepada elite DPP Golkar supaya memantapkan jadwal sesuai rencana Desember nanti.
"Kita tidak mau jadwalnya molor. Paling tidak sebelum Desember sudah harus digelar munas. Biar nantinya pengurus partai bisa intens berkomunikasi dengan pemerintah," jelasnya.
Iqbal juga berharap, Ketum Golkar selanjutnya adalah figur yang dekat dengan seluruh kader. Dengan demikian, generasi muda menjadi kekuatan terdepan Golkar untuk membawa perubahan arah politik menuju Pilpres 2024 mendatang.
"Semuanya prosesnya dapat berjalan dengan serba transparan, dirumuskan dengan baik. Kalau sudah begitu, partai ini tetap dicintai rakyatnya. Kemudian generasi muda juga mendekatkan diri kepada Golkar. Jadinya, kekuatan kita ke depannya berada pada militansi generasi muda," akunya.
Lebih lanjut, dia mengusulkan kepada para elite DPP Golkar untuk bersiap melakukan regenerasi. Di mana anak muda agar bisa menduduki posisi strategis sebagai pengurus partai.
"Kalau bisa usia dibawah 50 tahun menempati posisi di kepengurusan yang baru. Sehingga bisa dilihat apakah ketum partai pada masa mendatang bisa muncul sosok karismatik dan teruji dalam kaderisasi," tutup Iqbal Wibisono.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Kalla Pastikan Munas Partai Golkar Tetap Digelar Desember
"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!
Internal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla akan Bertemu Megawati, Idrus Marham Ingatkan Tak Bawa Nama Golkar
Jusuf Kalla berencana untuk bertemu Megawati. Pertemuan itu akan turut membahas hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat
Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Ingatkan Pemimpin Jangan Emosional: Urusan Bangsa Ini Banyak, Pikiran Harus Tenang
Jusuf Kalla mengatakan, pemimpin harus memiliki gagasan dan bersikap tenang dalam memimpin bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Endus Kecurangan Pemilu 2024: Semua Mengindikasikan, Kita Tunggu Hasil Resmi
JK mengaku masih menunggu hasil penghitungan suara resmi.
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaRespons Jusuf Kalla soal Gaduh Isu Pemakzulan Jokowi
Dugaan adanya kecurangan pada PIlpres 2024, membuat isu pemakzulan Jokowi muncul.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Ibaratkan Pemimpin seperti Sopir: Kalau Suka Marah Emosi Bisa Tabrakan
JK mengatakan seorang calon pemimpin harus bisa membawa rakyatnya menuju kebaikan.
Baca Selengkapnya