Djarot berpeluang tantang petahana dan Letjen Edy di Pilgub Sumut
Merdeka.com - Kejutan sudah muncul menjelang masa pendaftaran pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut. Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berpeluang dicalonkan untuk bertarung dengan petahana T Erry Nuradi dan Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi.
Djarot bahkan sudah melakukan safari di beberapa daerah di Sumut, seperti Medan dan Pematang Siantar. Dia menyapa warga untuk melihat seberapa jauh dukungan untuknya.
Saat ditanya mengenai safarinya, Djarot mengaku, ingin memastikan kuat tidak dukungan kepadanya. "Sinyalnya ini nyambung enggak di bawah. Dan Alhamdulillah tadi kita lihat hanya ada dua hari, mereka sudah luar biasa. Saya lihat ada kerinduan dari kader partai untuk segera menyongsong 2018. Sekaligus sebagai (persiapan) untuk 2019," jelasnya di Pematang Siantar, Selasa (26/12).
Keikutsertaan Djarot diprediksi bakal membuat Pilgub Sumut semakin seru. Dia akan bertarung dengan dua sosok yang sudah lebih dulu digadang-gadang bakal bersaing ketat, yakni gubernur petahana Tengku Erry Nuradi dan Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi.
Erry sejauh ini sudah mengantongi dukungan Partai Golkar (17 kursi), Nasdem (5), PKB (3) dan PKPI (3). Sementara Edy Rahmayadi hampir dipastikan disokong koalisi nasional Gerindra (13), PKS (9) dan PAN (6). Jenderal bintang tiga ini pun sudah membulatkan tekad tetap maju pada Pilgub Sumut, meskipun dia batal dimutasi dari posisi Pangkostrad.
Partai peraup suara besar yang belum menentukan calon pada Pilgub Sumut tinggal PDIP (16), Partai Demokrat (14) dan Hanura (10). Juga masih ada PPP (4) yang belum bersikap.
Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Arifin Saleh Siregar menilai, Djarot memang berpotensi dicalonkan PDIP dan partai yang diajak berkoalisi pada Pilgub Sumut 2018. Alasannya, mereka tidak punya kader lokal yang mampu mengimbangi petahana dan Pangkostrad.
"PDIP tidak punya kader daerah yang mampu bersaing sehingga harus mendatangkan calon dari daerah lain," jelas Arifin, Rabu (27/12).
Seandainya Djarot jadi dicalonkan, menurut Arifin, masih ada modal sosial yang menjadi hambatan, yaitu dia belum pernah berorganisasi di Sumut. "Calon itu harus memiliki modal sosial, modal ekonomi, figur dan tim pendukung. Mungkin kendala Djarot nantinya hanya di modal sosial," jelasnya.
Menurut Arifin, apapun dapat terjadi hingga saat akhir pendaftaran 10 Januari 2018. Terlebih berdasarkan pengalaman, PDIP kerap memberikan kejutan dalam 2 kali Pilgub Sumut. "Pada 2008, tiba-tiba mendukung Tritamtomo, lalu pada 2013 di saat akhir mendukung Effendy Simbolon," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaSosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaJenderal Kehormatan TNI 'Ngabaso' Ditemani Komjen Polri, Warungnya Punya Eks Kasad
Berikut potret Jenderal kehormatan TNI 'ngebaso' ditemani oleh Komjen Polri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar
Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaCucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan
Cucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan
Baca SelengkapnyaSosok Jenderal Bintang Tiga Sahabat Prabowo, Temani Sejak Taruna Sampai Dapat Gelar Kehormatan
Potret kedekatan Prabowo Subianto dan sahabat dekatnya yang seorang jenderal bintang tiga.
Baca SelengkapnyaGibran Bertemu Raja-Raja Maluku Diduga Langgar Aturan, TKN Prabowo: Tolong Hargai Adat Istiadat
TKN Prabowo-Gibran mengatakan pertemuan Gibran dengan Raja se-Maluku dalam konteks mendengar aspirasi dari tokoh-tokoh adat daerah.
Baca SelengkapnyaMomen Sosok Jenderal TNI Peraih Adhi Makayasa Makan Mi Instan jadi Sorotan, Netizen 'Kok Sedih Lihatnya'
Begini potret jenderal TNI peraih Adhi Makayasa santai makan mi instan. Banyak warganet salah fokus.
Baca SelengkapnyaKompaknya Jenderal Non Akpol Tugas Bareng Adiknya Mayjen TNI, Ada Momen HP Sang Kakak Diintip
Potret kompak jenderal TNI-Polri kakak beradik sama-sama ikuti rapat.
Baca Selengkapnya