Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ditolak PDIP, Emil bilang 'Janur belum melengkung, masih mungkin'

Ditolak PDIP, Emil bilang 'Janur belum melengkung, masih mungkin' Ridwan Kamil di sekolah PDIP. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - PDI Perjuangan dan Partai Golkar bakal berkoalisi untuk Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sudah disiapkan Partai Golkar sebagai calon gubernur. Bersamaan dengan itu, PDI Perjuangan juga menutup peluang Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Bakal calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tidak mempermasalahkan rencana koalisi yang akan dibangun Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Termasuk tertutupnya pintu PDIP untuknya. Pria yang akrab disapa Emil ini menilai, persoalan dukungan partai adalah hal biasa dalam politik.

Dia menuturkan, setiap partai memiliki perhitungan. Mulai dari perhitungan kursi partai koalisi termasuk hitungan jika mengusung calon dari internal partai.

"Kalau tidak bisa apa dealnya dan sebagainya. Nah hari ini itu masih berkutat masalah masalah itu. Jadi kalaupun PDI dan Golkar ternyata seperti yang dipersepsikan, ya tidak ada masalah," jelas Emil kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Senin (14/8).

Emil ingat betul, kondisi serupa pernah dialaminya saat Pilwalkot Bandung 2013. Hampir sebagian besar partai menolaknya saat mengajukan diri sebagai wali kota. Kini, Emil akan mencari partai lain yang bersedia mengusungnya di Pilgub Jabar.

"Ya dicari saja partai lain yang mungkin bisa sepaham, komunikasinya baik, visinya sama. Saya begini itu pernah terjadi di 2013, sama. Ditolak partai A, B, C, D, E termasuk Gerindra PKS dulu punya calon sendiri. Tapi karena sebuah takdir dan sebuah proses tiba tiba kan gitu ya (diusung Partai). Nah ini juga sama, saya sudah berpengalaman ikut pilkada," katanya.

Emil tidak ingin ambil pusing dengan penolakan PDIP dan Golkar. Berkaca dari pelaksanaan Pilgub DKI Jakarta, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Dia mencontohkan tampilnya Anies Baswedan yang diusung Gerindra dan PKS. Serta munculnya sosok Agus Harimurti Yudhoyono yang memutuskan mundur dari dunia militer dan terjun ke pertarungan Pilkada DKI Jakarta.

"Jadi hal begini itu bukan hal yang dramatis gitu. Selama janur kuning belum melengkung, semua masih mungkin, sebelum di hari pendaftaran. Kalau kita berkaca pada DKI Jakarta, keputusan siapa yang ikut pilkada kan di hari terakhir. Nah itulah politik. Sebelum hari pendaftaran, semua kalkulasi itu tidak ada yang final," ucapnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemprov DKI Tiadakan Ganjil Genap Kendaraan pada 8-9 Februari 2024

Pemprov DKI Tiadakan Ganjil Genap Kendaraan pada 8-9 Februari 2024

Mengingat karena pada 8-9 Februari sehubungan dengan hari libur dan cuti bersama.

Baca Selengkapnya
Luhut di Depan Airlangga  dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!

Luhut di Depan Airlangga dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!

Luhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Emil Dardak Tegaskan Pencalonan Gibran Tidak Terkait Putusan DKPP

Emil Dardak Tegaskan Pencalonan Gibran Tidak Terkait Putusan DKPP

Apa yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PKS DKI Usung Sohibul Iman, Eks Wakil Ketua DPRD hingga Mardani Ali Sera untuk Pilkada DKI

PKS DKI Usung Sohibul Iman, Eks Wakil Ketua DPRD hingga Mardani Ali Sera untuk Pilkada DKI

Tetapi, keputusan akhir tetap ada di DPP karena diyakini tidak akan sembarangan menentukan dukungan untuk calon gubernur maupun wakil gubernur yang diusungnya

Baca Selengkapnya
PDIP: Dukungan Jokowi Pengaruhi Elektabilitas Ganjar

PDIP: Dukungan Jokowi Pengaruhi Elektabilitas Ganjar

PDIP mengakui dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga mempengaruhi kenaikan elektabilitas bacapres Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
Ridwan Hisjam Ungkap Begitu Jokowi Selesai dengan PDIP, Kembali Lagi ke Golkar

Ridwan Hisjam Ungkap Begitu Jokowi Selesai dengan PDIP, Kembali Lagi ke Golkar

Bagi Golkar, selalu menerima dengan tangan terbuka untuk kader-kadernya untuk kembali lagi.

Baca Selengkapnya
Saingi Suara PDIP di Pileg, Golkar Bakal Rebut Kursi Ketua DPR?

Saingi Suara PDIP di Pileg, Golkar Bakal Rebut Kursi Ketua DPR?

Partai Golkar tidak pernah memiliki skenario untuk merebut kursi ketua DPR RI.

Baca Selengkapnya
JK Nilai Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Cegah Parlemen Jalanan

JK Nilai Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Cegah Parlemen Jalanan

JK kembali mengajak pihak-pihak keberatan dengan hasil Pemilu 2024 menempuh jalur konstitusional.

Baca Selengkapnya