Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Disurvei SMRC tak lolos parlemen, NasDem bakal kerja keras

Disurvei SMRC tak lolos parlemen, NasDem bakal kerja keras Apel Siaga Perubahan Partai NasDem di GBK. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbarunya tentang elektabilitas partai politik jelang Pemilu 2019. Hasilnya, dua partai yang saat ini memiliki kursi di DPR, tak lolos parlementary threshold karena elektabilitasnya di bawah 3,5 persen. Dua partai itu adalah Nasional Demokrat (NasDem) dan Hanura.

Melihat hasil survei itu, Ketua DPP Partai NasDem Jhonny G Plate mengaku bakal bekerja lebih keras untuk mendongkrak elektabilitas partainya agar bisa bersaing di Pemilu 2019.

"Setidaknya mengingatkan kami untuk bekerja lebih keras menyongsong Pemilu legislatif," kata Jhonny saat dihubungi merdeka.com, Jumat (6/10).

Menurutnya, tren elektabilitas partai bergantung pada berbagai aspek. Semisal, aspek coattail effect. Coattail effect adalah Efek yang mencalonkan sosok yang populer, partai akan mendapatkan limpahan suara dari sosok tersebut. NasDem sendiri tampaknya berharap pada coattail effect dengan mendukung Joko Widodo di Pilpres 2019. Selain coattail effect, faktor lain yang mempengaruhi elektabilitas partai secara elektoral yakni infrastruktur partai dari tingkat pusat hingga daerah.

"Elektabilitas parpol bergantung pada banyak aspek, salah satu aspek yakni coattail effect memang berpengaruh langsung. Straight effect pada elektabilitas rekan kami," jelasnya.

Jhonny menyikapi hasil survei SMRC sebagai tambahan keyakinan Partai NasDem untuk mencalonkan Jokowi di periode kedua.

"Dan memberikan tambahan energi dan keyakinan kami mengusung Pak Jokowi sebagai capres 2019 yang dari waktu ke waktu semakin disukai oleh rakyat," katanya.

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbarunya tentang elektabilitas partai politik jelang Pemilu 2019. Survei digelar pada 3-10 September 2017. Jumlah responden 1.220 dan dipilih secara acak (multistage random sampling).

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendapat elektabilitas tertinggi yakni 27,1 persen. PDIP jauh meninggalkan Partai Golkar yang berada di urutan kedua dengan elektabilitas 11,4 persen.

"Dengan margin of error +/- 3,1 persen, dibanding hasil pemilihan umum 2014, hanya PDIP yang mengalami kemajuan dukungan rakyat. Dukungan tersebut cenderung selalu di atas hasil pemilu 2014 dalam 3 tahun terakhir," kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan, Kamis (5/10).

Di urutan ketiga, Partai Gerindra dengan keterpilihan 10,2 persen. Partai Demokrat di urutan ke empat dengan elektabilitas 6,9 persen.

"Sementara partai-partai lain belum terlihat peningkatan. Cenderung stagnan kalau dibaca secara optimis, dan mengalami kemunduran bila hanya membaca angka survei itu (tidak dikurang atau ditambah margin of error)," kata Djayadi.

Menariknya, ada dua partai yang tak lolos parlementary threshold karena elektabilitasnya di bawah 3,5 persen. Mereka adalah NasDem dan Hanura.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Peneliti SMRC Dorong PDIP, NasDem dan PKB Jadi Oposisi

Peneliti SMRC Dorong PDIP, NasDem dan PKB Jadi Oposisi

Dibutuhkan pelembagaan oposisi kritis untuk memulihkan demokrasi yang bermartabat

Baca Selengkapnya
Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu

Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu

Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.

Baca Selengkapnya
Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ucapkan Selamat Kepada Prabowo-Gibran, Surya Paloh: Bukan Prioritas NasDem Gabung Pemerintahan Baru

Ucapkan Selamat Kepada Prabowo-Gibran, Surya Paloh: Bukan Prioritas NasDem Gabung Pemerintahan Baru

Surya Paloh mengatakan NasDem telah menerima hasil rekapitulasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Buka Rapat Paripurna, DPR Singgung Etika Politik Siap Menang dan Kalah

Buka Rapat Paripurna, DPR Singgung Etika Politik Siap Menang dan Kalah

DPR berharap agar menciptakan pemilu yang baik adalah tugas bagi para kontestan dan juga penyelenggara pemilu.

Baca Selengkapnya
PDIP dan NasDem Menanti Pertemuan Megawati-JK, Konsolidasi Hak Angket?

PDIP dan NasDem Menanti Pertemuan Megawati-JK, Konsolidasi Hak Angket?

Kabar pertemuan itu pertama kali diungkap politikus PDIP, Deddy Yevri Sitorus.

Baca Selengkapnya
Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu

Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu

Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.

Baca Selengkapnya
Terima Hasil Pemilu 2024, NasDem Beri Selamat ke Prabowo-Gibran

Terima Hasil Pemilu 2024, NasDem Beri Selamat ke Prabowo-Gibran

Surya Paloh juga mengucapkan selamat kepada Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang meraih surat terbanyak pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
NasDem Ingin Ambang Batas Parlemen Tetap Ada: Itu Bagian dari Seleksi Alami

NasDem Ingin Ambang Batas Parlemen Tetap Ada: Itu Bagian dari Seleksi Alami

Sekjen NasDem menilai ambang batas parlemen merupakan bagian dari konsolidasi demokrasi.

Baca Selengkapnya