Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dilarang KPU, Jokowi Kembali Hentikan Kebiasaan Bagi-Bagi Sepeda

Dilarang KPU, Jokowi Kembali Hentikan Kebiasaan Bagi-Bagi Sepeda Sepeda dari Presiden Jokowi untuk Joni. ©2018 Merdeka.com/Ananias Petrus

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo kembali menyampaikan tidak akan melakukan kebiasaan bagi-bagi sepeda. Alasannya, kebiasaan itu dilarang di tahun politik. Jokowi menyampaikan itu saat mengunjung Pesantren Darul 'Ulum Jombang, Jawa Timur.

"Enggak, biasanya kita memberi sepeda. Tapi karena ini tahun politik memberi sepeda tidak boleh. Tidak boleh oleh aturan KPU," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri acara Peringatan Haul Syekh Abdul Qodir Jaelani dan Silaturahim Presiden RI Joko Widodo dengan pengasuh Pondok Pesantren Darul 'Ulum di Peterongan Jombang, Jatim, Selasa.

Dilansir Antara, seperti biasa, saat berpidato Presiden Jokowi memanggil dua santri untuk maju ke depan. Dua orang yang maju yakni santri di Darul 'Ulum Gusti Muhammad Firdaus dan Prihartini.

Prihartini yang akrab disapa Tin diminta menyebutkan minimal tiga agama yang ada di Indonesia. "Agama Islam, Kristen, Buddha," jawab Tin.

"Nggih, sampun. Maturnuwun. Jangan minta sepeda, kenapa nengok-nengok? Foto?" tanya Presiden.

Lalu Jokowi memberikan kesempatan kepada Tin untuk berfoto bersama.

"Kalau boleh sudah saya kasih sepeda tadi. Jadi memang aturan itu harus kita jalankan. Jadi enggak boleh," kata Presiden.

Kemudian Gusti yang berasal dari Banjarmasin dan sudah selama enam tahun "nyantri" di Darul 'Ulum sejak SMP diminta menyebutkan empat nama suku dan nama tempat asalnya.

"Suku Dayak di Kalimantan. Suku Jawa di Pulau Jawa. Suku Banjar di Kalimantan. Suku Madura di Pulau Madura," ucap Gusti.

Sama seperti Tin, Gusti pun mendapatkan kesempatan untuk berfoto dengan Presiden. Keduanya memanfaatkan momentum itu dengan sangat baik seakan tidak ingin kehilangan kesempatan langka tersebut.

Untuk diketahui, setiap melakukan kunjungan kerja ke daerah atau bertemu warga, Jokowi kerap membagikan sepeda dengan terlebih dahulu memberikan sebuah kuis. Kuis yang diberikan Jokowi kepada masyarakat, biasanya menyebutkan Pancasila, nama-nama ikan, dan nama-nama suku yang ada di Indonesia.

Pada April lalu, anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Rahmat Bagja, sudah mengimbau agar Jokowi tidak melakukan pembagian sepeda setelah ditetapkan sebagai calon presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, masa kampanye telah ditetapkan mulai 23 September 2018 hingga 13 April 2019.

Pada September lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali membagikan sepeda kepada masyarakat. Padahal sebelumnya, Jokowi berencana menyetop kebiasaannya itu. Alasannya karena masuk masa kampanye.

Jokowi membagikan sepeda di sela-sela penyerahan 4.000 sertifikat tanah kepada warga di Lapangan RRI, Depok, Jawa Barat, Kamis (27/9).

Seperti biasa, warga yang beruntung mendapatkan sepeda harus menjawab pertanyaan yang diberikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Pada kesempatan ini, Jokowi memberikan kuis dengan meminta warga menyebutkan tujuh nama suku dan tujuh nama pulau yang ada di Indonesia.

Dua warga yang beruntung terpilih maju ke depan yaitu Sigit warga Tapos dan Hindui warga Depok. Keduanya sangat lancar menjawab pertanyaan yang diberikan Presiden. Bahkan mereka menyebut sampai 10 nama suku maupun nama pulau.

"Saya tidak bawa sepeda, biasanya bawa, nanti saya kirim ke rumah, paling lambat besok pagi," kata Jokowi kepada dua warga tersebut.

Jokowi mengungkapkan alasannya kembali membagikan sepeda kepada warga, meski saat ini sudah masuk masa kampanye.

"Boleh tidak sih bagi sepeda, kan katanya tidak. Terus saya tanya KPU, ternyata boleh (bagi-bagi sepeda)," ungkap Jokowi.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai

Jokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai

Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Janjikan Tunjangan Kinerja Petugas KPU Selesai Januari: Urusan Sensitif Jangan Ganggu Pemilu

Jokowi Janjikan Tunjangan Kinerja Petugas KPU Selesai Januari: Urusan Sensitif Jangan Ganggu Pemilu

Jokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir

Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir

Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab Tudingan Kecurangan Pemilu 2024: Laporkan ke Bawaslu

Jokowi Jawab Tudingan Kecurangan Pemilu 2024: Laporkan ke Bawaslu

Jokowi meminta pihak yang menemukan kecurangan untuk melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu Buntut Salam 2 Jari  di Jateng, Begini Reaksi Istana

Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu Buntut Salam 2 Jari di Jateng, Begini Reaksi Istana

Momen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).

Baca Selengkapnya