Di Jawa Barat, PDIP-Gerindra kompak tutup pintu untuk Deddy Mizwar
Merdeka.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar sudah mendapat tiket untuk maju sebagai Calon Gubernur Jawa Barat dari tiga partai yakni Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Adapun kandidat terkuat untuk wakilnya adalah Ahmad Syaikhu yang merupakan politisi PKS.
Dengan dukungan tiga partai, Deddy Mizwar sudah mengamankan 28 kursi di DPRD. PAN memiliki 4 kursi, PKS dan Demokrat masing-masing 12 kursi. Dengan komposisi ini, Deddy Mizwar sudah memenuhi syarat untuk ikut bertarung di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.
Safari politik berbekal kurma dan air zam-zam yang dilakukan Deddy Mizwar seolah tidak sia-sia. Namun, strategi politik itu tidak manjur untuk dua partai politik. Di Pilgub Jabar, PDI Perjuangan dan Partai Gerindra kompak menutup pintu untuk Deddy Mizwar. Alasannya pun sama. Lantaran Deddy Mizwar sudah mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Demokrat.
Ketua DPD PDIP Jawa Barat TB Hasanuddin menegaskan tertutupnya peluang Deddy Mizwar diusung partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Yang pernah hadir di antaranya Demiz, tapi Demiz kan sudah KTA Demokrat, jadi sudah selesai," kata TB Hasanuddin, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/11).
Saat ini PDIP tengah fokus melakukan lobi dengan partai yang belum melabuhkan dukungannya. Sekaligus mempersiapkan kader untuk maju di Pilgub Jabar. Beberapa partai seperti Partai Golkar, Partai NasDem, dan PPP sudah memutuskan mengusung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk maju di Pilgub Jabar. Sedangkan PAN, Demokrat dan PKS sudah memutuskan mendukung Deddy Mizwar,
"Kami melobi yang memang belum resmi dipasangkan. Kalau sudah ya kayaknya agak susah kecuali miracle (keajaiban) tiba-tiba para Ketum bicara ini saja sudah," ucapnya.
Ada satu partai politik yang belum melabuhkan dukungannya. Bahkan partai ini juga menutup pintu dukungan untuk Deddy Mizwar. Partai Gerindra yang awalnya memberi restu, belakangan justru berbalik haluan dengan mencabut dukungan untuk Deddy Mizwar.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jabar Mulyadi menuturkan alasan mencabut dukungan untuk Deddy Mizwar. Alasannya sama seperti yang diutarakan PDIP.
"Ada beberapa kesepakatan yang dilanggar khususnya Deddy Mizwar (Demiz), seperti Demiz melanggar komitmennya menjadi kader Partai Gerindra. Tetapi, kenyataannya yang bersangkutan lebih memilih menjadi kader Partai Demokrat," kata Mulyadi di Sukabumi, Senin (27/11).
Dia menceritakan awalnya Deddy Mizwar siap untuk menjadi kader partai besutan Prabowo Subianto ini. Namun sebulan kemudian justru beralih ke Partai Demokrat. Sehingga dirinya melapor langsung ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo untuk mencabut dukungan terhadap pasangan ini.
Pada pemilihan umum kepala daerah (pilkada) serentak 2018, Gerindra ingin seluruh calonnya merupakan kader partai. Sehingga, saat Deddy tidak memiliki syarat tersebut maka pihaknya menganggap Wakil Gubernur Jabar tersebut tidak lagi masuk radar atau bidikan partai berlambang kepala burung garuda.
"Partai Gerindra melihat pilkada ini merupakan bidikan "antara" karena tujuan akhirnya adalah Pemilihan Presiden RI 2019. Jadi artinya setiap bangunan koalisi itu harus berorientasi kepada pilpres," tambahnya.
Untuk diketahui, Deddy Mizwar memang sudah memutuskan menjadi kader partai Demokrat, besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam waktu dekat, Demiz, akan menerima kartu tanda anggota atau KTA Partai Demokrat.
"Saya akan menjadi kader Demokrat, Insya Allah, Insya Allah karena saya kan salah satu dari pendiri Partai Demokrat," kata Deddy Mizwar usai bertemu dengan jajaran pengurus Formasi dan ICMI Orwil Jawa Barat, Kamis (10/11) malam.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eks Politikus PDIP Ini Gabung Gerindra, Bawa Ribuan Massa saat Kampanye Akbar Prabowo-Gibran
Mereka mendeklarasikan semangat dan kebulatan tekad memenangkan Prabowo-Gibran sekali putaran.
Baca SelengkapnyaPDIP: Hak Angket Pemilu Segera Meluncur, Tunggu Tanggal Mainnya
Politikus PDIP Deddy Yevri Sitorus mengatakan, hak angket kecurangan Pemilu 2024 segera diusulkan ke DPR.
Baca SelengkapnyaCagub DKI Jakarta Ditentukan Prabowo, Tak Mesti Kader Gerindra
Partai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Jagoan Gerindra Buat Pilkada DKI Jakarta 2024
Sejumlah partai politik mulai memunculkan nama-nama yang digadang-gadang maju Pilkada DKI.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaDemokrat Bocorkan Tokoh-Tokoh Cagub Jatim hingga NTT: Ada Anggota DPR hingga Eks Gubernur Petahana
Partai Demokrat mulai memunculkan sejumlah nama yang akan diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Kritik Kenaikan Pangkat Kehormatan Prabowo: Seperti di Era Orde Baru
TB Hasanuddin menegaskan, dalam militer saat ini tidak ada istilah pangkat kehormatan lagi.
Baca SelengkapnyaDeretan Jagoan PDIP yang Gagal Terpilih di Pemilu 2024
Sejumlah politikus PDIP berpotensi gagal menjadi anggota DPR pada Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMemasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca Selengkapnya5 Fakta Masjid Istiqlal yang Tidak Banyak Orang Tahu
Lima fakta Masjid Istiqlal yang tidak banyak orang tahu
Baca Selengkapnya