Dewan Etik MK tunggu laporan PDIP terkait penolakan UU MD3
Merdeka.com - Ketua Dewan Etik Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Abdul Mukthie Fadjar akan menelaah rencana pelaporan PDIP terkait putusan majelis hakim yang menolak seluruh gugatan UU MD3 yang diajukannya. Laporan itu terkait adanya perbedaan pendapat dua hakim dalam persidangan yang berlangsung, Senin (29/9) sore.
"Tunggu laporan tertulis masuk ke dewan etik," kata Mukthie Fadjar saat dihubungi merdeka.com lewat pesan singkat, Selasa (30/9).
Mukthie Fadjar enggan berspekulasi lebih jauh, dia hanya berpegang pada aturan setiap laporan hakim yang diduga melakukan pelanggaran etik.
"Kita tunggu saja," kata dia.
Sementara itu, salah satu Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar menanggapi santai rencana laporan kubu PDIP terkait putusan UU MD3. Ia mengaku siap menerima konsekuensi terkait rencana laporan tersebut.
"Semua orang boleh saja melaporkan hakim ke dewan etik, wajar wajar saja dan dihormati sepenuhnya," kata Patrialis lewat pesan singkat.
Sebelumnya, PDIP berencana melaporkan hakim atas putusan penolakan UU MD3. "Kami mempertimbangkan untuk melaporkan hakim yang di luar yang dissentting ini ke komite etik mahkamah supaya diperiksa hak hak kami sebagai pemohon tidak diakomodir," kata Ketua Bidang Hukum dan HAM Trimedya Panjaitan usai sidang UU MD3 di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (29/9).
Trimedya mengatakan, ada kepentingan politik dalam keputusan tersebut. Hal itu terlihat dari dua hakim yang memiliki dissetting opinion yang menurutnya jarang dalam suatu persidangan perkara.
"Ada dua hakim konstitusi yang disetting opinion. Ini jarang terjadi dalam proses uji materi. Ini menunjukkan mereka tidak bulat. Kita lihat Prof Maria dan Arief, dissentingnya sangat bagus," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP: Pergerakan Tokoh Intelektual Cermin Buruknya Demokrasi
Mundurnya Mahfud MD dari jabatan Menko Polhukam disambut kuat oleh gerakan pro demokrasi.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Ingatkan KPU: Jangan Main-Main dengan Suara Rakyat
Pernyataan ini menanggapi putusan DKPP yang memberikan sanksi etik ke KPU.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepala Dinas di Mamuju Terjaring OTT, Kantor Digeledah Polisi
Penggeledahan dilakukan setelah Kepala Dinas PMD Mamuju Jalaluddin tertangkap tangan diduga menerima suap proyek Dana Alokasi Khusus di Disdikpora Mamuju.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Tegaskan Mahfud Lepas Jabatan Menko Polhukam Bukan soal Elektoral
Keputusan Mahfud cermin dalam menunjukkan etika dan keteladanan politik.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca SelengkapnyaDadan Tri Yudianto Dituntut 11 Tahun Penjara Terkait Kasus Suap di Mahkamah Agung
Tuntutan tersebut dibacakan Jaksa setelah menilai Dadan terbukti sebagai makelar kasus kepengurusan di MA bersama dengan Sekretaris MA; Hasbi Hasan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP: PPP Sudah Nyatakan Sikap Resmi Dukung Hak Angket
Hasto mengingatkan, pengajuan hak angket membutuhkan tahapan dan berbagai persiapan.
Baca SelengkapnyaUngkit Saham Bir di DKI Rp1 Triliun, Anies: Belum Dijual, Semoga Tahun Ini Ketua DPRD Koalisi Kita
Diketahui Ketua DPRD DKI saat ini adalah Prasetio Edi, politikus PDI Perjuangan
Baca Selengkapnya