Desmond: Harusnya Menkum HAM malu menangkan Golkar kubu Agung
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi III DPR dari Partai Gerindra Desmond J Mahesa menilai keputusan Menkum HAM Yasonna Laoly yang memenangkan kepengurusan Partai Golkar di bawah Agung Laksono salah adanya. Hal itu akibat persoalan kisruh dualisme kepengurusan Golkar masih belum selesai di pengadilan.
"Kalau bicara Undang-undang Partai Politik prosesnya belum selesai. Contoh dengan PPP harusnya peristiwa ini tidak terjadi lagi keputusan Menteri Hukum dinyatakan oleh pengadilan keputusannya melanggar hukum, harusnya malu ini diulangi lagi," kata Desmond saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (11/3).
Menurutnya, lewat keputusan yang salah dua kali ini menunjukkan Yasonna tak layak menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM. Yasonna membuat kisruh di tubuh partai politik tambah bergejolak.
"Jika diulangi Yasonna tidak layak jadi Menkum HAM. Harusnya jernih, Yasonna sabar, biarlah bertarung di pengadilan," terang dia.
Lanjut dia, kebijakan yang diambil oleh Yasonna terkesan berbau politik. Hal itu menunjukkan keputusan itu tidak jelas dasar hukumnya.
"Itu sudah kasat mata, sudah jelas di depan kami itu keputusan politik. Kalau ini menteri politik tapi ini menteri hukum, seorang menteri hukum tidak paham hukum kan mengacaukan," pungkas dia.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat
Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaAHY: Saya Sebagai Ketum Demokrat Menolak Hak Angket
AHY tegas menolak wacana hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca SelengkapnyaDemokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu
Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dilantik jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Tiba di Istana Dampingi Istri
Selain Hadi, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik hari ini.
Baca SelengkapnyaDemokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaHakim MK Sebut Bansos Naikkan Suara Golkar, Airlangga Jawab Tak Ada Bungkus Warna Kuning
"Partai yang naik pesat suaranya adalah Golkar, nanti bisa direspons," kata Hakim MK.
Baca SelengkapnyaTurun Gunung Kampanyekan Prabowo di Malang, SBY: Beliau Sahabat Saya, Putra Terbaik Bangsa
SBY juga mengajak masyarakat mencoblos Partai Demokrat. Sebab menurutnya, Demokrat adalah partai yang selama ini selalu berpihak dan memperjuangkan hak rakyat.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Detik-Detik Akhir Hakim MK Tegas Potong Keterangan Saksi AMIN Singgung soal Gibran
Ketua MK Suhartoyo sempat memotong keterangan Patra yang dianggap sudah masuk dalam pendapat.
Baca Selengkapnya