Deretan Timses Jokowi dan Prabowo Dicoret Gara-Gara Tersandung Kasus
Merdeka.com - Beberapa anggota tim sukses pasangan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dicoret dari daftar timses. Penyebabnya karena tersandung kasus hukum.
Siapa saja mereka? Berikut ini timses Jokowi dan Prabowo yang dicoret karena terjerat kasus hukum:
Ada yang Tersangkut Kasus Suap
Bupati Bekasi nonaktif, Neneng Hasanah Yasin menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap perizinan proyek pembangunan Meikarta. Akibat terjerat hukum Neneng dinonaktifkan sebagai ketua DPD Golkar Bekasi. Selain itu, namanya dipastikan tercoret sebagai anggota tim kampanye daerah Jabar Jokowi-Maruf Amin.
"Bu Neneng sudah kita nonaktifkan baik dari Ketua DPD Golkar Kabupaten Bekasi, maupun sebagai tim kampanye," kata Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat MQ Iswara.
Tersandung Kasus Pengadaan Barang
Dalam tim kemenangan Jokowi, Wali Kota nonaktif Pasuruan Setiyono ditunjuk sebagai Koordinator Wilayah Tim Kampanye Daerah (Korwil TKD) Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Kota Pasuruan. Karena tersandung kasus korupsi pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkot Pasuruan TA 2018, posisi Setiyono langsung digantikan oleh wakilnya di TKD Kota Pasuruan, Raharto Tono.
"Wakil Korwil-nya (Raharto Tono) diangkat menjadi Korwil," kata Wakil Sekretaris TKD Jawa Timur Sri Untari Bisowarno.
Raharto Tono adalah Wakil Wali Kota Pasuruan yang juga kader PDIP. Sementara Setiyono adalah kader Partai Golkar yang maju diusung PDIP dan Partai Golkar.
Gara-Gara Kabar Bohong
Ratna Sarumpaet memutuskan mengundurkan diri dari tim pemenangan Prabowo-Sandi sebagai juru kampanye. Pengunduran diri ini dilakukan setelah Ratna mengakui kebohongan terkait penganiayaan.
"Setelah kita semua dalam dua hari terakhir, terbelenggu masalah emosional yang terjadi sebagai akibat perbuatan saya, maka sebagai pertanggungjawaban moral saya, bersama ini saya, Ratna Sarumpaet mengundurkan diri dari Tim Pemenangan Prabowo Sandi sebagai Jurkamnas, no urut 42," demikian surat yang dibuat Ratna.
Buni Yani Akan Mundur Dari Tim Kampenye Prabowo
Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria mendesak agar Buni Yani keluar dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Hal ini karena Mahkamah Agung menolak kasasi yang diajukan Buni Yani terkait kasus pelanggaran UU ITE.
"Tentu harus keluar, dia akan memahami. Akan mundur sendiri," kata Riza.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki
Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaGanjar: Saya Tebak Pak Jokowi Pasti Pilih Nomor 2
Ganjar menilai Presiden Jokowi akan memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka.
Baca SelengkapnyaRespons Sandiaga Soal Kubu AMIN Minta Menteri Jokowi Hadir Sidang Sengketa Pilpres di MK
Tim Hukum Anies-Muhaimim mengaku telah meminta MK untuk menghadirkan Mensos dan Menkeu.
Baca SelengkapnyaRamai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?
Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Boleh Memihak dan Kampanye, Airlangga Singgung Soekarno dan Soeharto
Menurut Airlangga, berkampanye juga merupakan hak konstitusional seorang presiden.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi
Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca Selengkapnya