Demokrat: Tak mau tarik menteri, PKS tidak mendidik
Merdeka.com - Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menyebut bahwa koalisi dengan PKS sudah berakhir. Namun, PKS tetap bergeming dan menuding bahwa Julian sebagai jubir, tidak berkompeten membahas koalisi atau pun politik.
Hal ini dibantah oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf . Menurutnya, pernyataan Julian sudah jelas mewakili pandangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal koalisi.
Karena itu, Nurhayati pun menyebut bahwa PKS tak mau keluar koalisi karena menikmati kursi tiga menteri di kabinet. Apalagi, kata dia, kebijakan menaikkan harga BBM dilakukan demi perekonomian bangsa.
"Mereka menunggu Pak SBY. Untuk apalagi? Kan sudah jelas dari jubir. Sepertinya PKS menikmati menterinya ada di kabinet. Sikap Pak SBY kan sangat firm, dia menyelamatkan bangsa, membangun perekonomian, itu sudah sangat firm. Yang tidak firm itu kan PKS," jelas Nurhayati saat dihubungi, Jumat (21/6).
"Mereka keluar koalisi tapi tidak mau menarik menterinya, mungkin menikmati adanya tiga menteri, makanya mereka enggak mau menarik," imbuhnya.
Ketua Fraksi Demokrat di DPR ini juga menyebut PKS punya kepentingan sehingga tidak mau menarik para menterinya di kabinet. Karena dia menilai, jika sudah tidak mengikuti aturan koalisi, tak perlu lagi menteri dipertahankan.
"Rakyat tahu, saya enggak usah bilang kenapa menterinya menikmati. Mereka punya kepentingan, itu yang saya bilang harus dipertanyakan, kalau tidak PKS lepas saja. Ini Jubir sudah memberi pernyataan mereka tidak bergeming, artinya apa lagi yang harus ditunggu," tegas dia.
Nurhayati juga menilai, sikap PKS yang membangkang namun tidak mau keluar koalisi sangat tidak mendidik bagi masyarakat. Terlebih, selama menjabat sebagai orang nomor satu di Fraksi Demokrat DPR, dia tak pernah merasa berkoalisi dengan PKS.
"Sikap seperti ini tidak mendidik masyarakat, tidak mendidik bangsa. Kalau saya, saya tegaskan, sebagai ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, saya tak pernah merasa berkoalisi dengan PKS," tandasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK Ungkap Penyebab Pemilu 2024 Diwarnai Protes
Demokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca SelengkapnyaPKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU
Posisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
JK Nilai Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Cegah Parlemen Jalanan
JK kembali mengajak pihak-pihak keberatan dengan hasil Pemilu 2024 menempuh jalur konstitusional.
Baca SelengkapnyaKetua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu
Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.
Baca SelengkapnyaTKN Tegaskan Putusan DKPP Tidak Menyebut Pendaftaraan Prabowo-Gibran Jadi Tak Sah
Dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP.
Baca SelengkapnyaBuka Rapat Paripurna, DPR Singgung Etika Politik Siap Menang dan Kalah
DPR berharap agar menciptakan pemilu yang baik adalah tugas bagi para kontestan dan juga penyelenggara pemilu.
Baca SelengkapnyaCuma PKS yang Tak Ikut Jokowi
Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaPj Kepala Daerah Dicopot karena Tak Netral Jelang Pemilu, BKN Beri Penjelasan Begini
BKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca Selengkapnya