Demokrat Tagih Jatah Cawapres, NasDem: Emang di Sini Utang? Kan Enggak!

Merdeka.com - Partai Demokrat menagih jatah calon wakil presiden (Cawapres) kepada Anies Baswedan. Majelis Tinggi Demokrat memutuskan memberikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden dengan catatan kader Demokrat menjadi pendampingnya.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan. Diketahui, nama yang diusulkan oleh Partai Demokrat adalah Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono.
Menaggapi hal itu, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya meminta agar Partai Demokrat mengingat bagaimana poin kesepakatan deklarasi koalisi perubahan. Salah satunya, menyerahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan untuk menentukan siapa cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.
"Ingat apa materi yang disampaikan oleh Partai Demokrat saat mendeklarasikan Mas Anies. Ingat saja itu poinnya. Apa poin deklarasinya. Teman-teman lihat, poin deklarasi NasDem poin deklarasi Demokrat, poin deklarasi PKS, tiga-tiganya memberikan kewenangan kepada Mas Anies untuk menentukan cawapres," kata Willy saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/3).
Dia pun menyebut, bahwa perwakilan Partai Demokrat di tim kecil yakni Waketum Partai Demokrat Iftitah dan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya. Namun, jika pernyataan Hinca tersebut hanya sebatas aspirasi dia menilai tak masalah.
"Kalau masalah aspirasi it's okay saja. Tapi masalah tagih-tagih memang di sini utang? Kan enggak. Sebagai konteks aspirai sah-sah saja. Boleh-boleh saja," tegasnya.
Willy kembali menegaskan, untuk sosok cawapres akan diumumkan pada momentum yang tepat.
"Masalah calon wakil presiden, nanti ada saatnya itu baru pegangan bersama," imbuhnya.
Sebelumnya, Partai Demokrat meminta jatah calon wakil presiden kepada Anies Baswedan. Majelis Tinggi Demokrat memutuskan memberikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden dengan catatan kader Demokrat menjadi pendampingnya.
"Kami tentu minta majelis tinggi partai kan enggak mungkin kami memutuskan cuma presidennya saja karena kewenangannya juga wakil presiden berpasangan. Kami memintanya supaya juga wakilnya dari kami dengan rumusan kriteria yang disepakati diserahkan kepada calon presiden yang diusung," ujar Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/3).
Terkait deklarasi, Demokrat menyerahkan sepenuhnya kepada Anies. Tetapi Hinca yakin akan terjadi menjelang detik terakhir pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden. Masih perlu pendekatan untuk menentukan calon wakil presiden yang mendampingi Anies Baswedan.
"Biarkan itu berjalan waktu itu sampai waktunya nanti pendaftaran itu tetapi percakapan-percakapannya jangan dibatasi enggak boleh lah itu, boleh lah bercakap-cakap. Dan kalau perempuan mau jadi istri kita kan ngapelinnya kan panjang menjelaskan dulu kepada orang tuanya tetangga dan semua baru jalan. Nah proses yang kami lakukan ini sudah pada proses ke situ," ujar Hinca.
Demokrat menginginkan kursi calon wakil presiden karena demi kepentingan partai. Hal tersebut telah dikomunikasikan kepada Anies.
"Saya katakan tadi nggak mungkin majelis tinggi itu memutuskan cuma capresnya saja karena ini untuk kepentingan di Partai Demokrat karena itu kami semua berdialog dengan mas Anies one by one dalam rapat itu, di mobil mas Anies bilang saya baru kali ini bertemu rapat sampai seperti ini semua bicara dan menyampaikannya," ujar Hinca.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Potret Pati Polri Zaman Taruna Kini Bintang Satu, Ayahnya Ternyata Mantan Kapolri
Beredar di media sosial potret salah seorang pewira tinggi (Pati) Polri saat menyandang status Taruna. Siapakah sosoknya? Berikut ulasannya.
Baca Selengkapnya


Viral Bocil Tiba-Tiba Minta Mercedes ke Pangeran Arab, Besoknya Mobil Langsung Dikirim 'The Real Sultan'
Sebuah video memperlihatkan sang putra mahkota Arab Saudi memberikan mobil Mercedes kepada bocil yang meminta langsung kepadanya.
Baca Selengkapnya


Peluk dan Cium Kening Sang Istri, Momen Kombes Pol Donyar Kusumadji Saat Pulang dari Tugas Satgas Ops Amole
Kombes Pol Donyar Kusumadji melepas rindu dengan keluarganya usai melaksanakan tugas Operasi Amole I di Papua.
Baca Selengkapnya


Tampil Elegan Dalam Balutan Dress Hitam di Paris, Kecantikan Enzy Storia Bikin Speechless
Enzy Storia Leovarisa menghadiri sebuah acara di Paris. Ia tampil mengenakan dress hitam panjang yang elegan.
Baca Selengkapnya


Disebut Saingan Nia Ramadhani, Potret Terbaru Mikhayla Makin Cantik dan Langsing Jadi Sorotan
Mikha yang kini beranjak remaja dinilai semakin cantik dan juga langsing.
Baca Selengkapnya

Reaksi Yaqut akan Didisiplinkan PKB Buntut Pernyataan Jangan Pilih Pemimpin Mulut Manis
Yaqut menegaskan tak akan mencabut pernyataannya soal capres bermulut manis.
Baca Selengkapnya

Dua kandidat cawapres Ganjar Ini Diam-Diam Sudah Dipanggil Megawati
Ketua Majelis Pertimbangan PPP M. Romahurmuziy membocorkan isi pertemuan kandidat Cawapres Ganjar ini dengan Megawati
Baca Selengkapnya

Ganjar Terbang ke Surabaya di Tengah Rakernas PDIP, Ditugaskan Temui Khofifah?
Ganjar terbang ke Jawa Timur di tengah pelaksanaan Rakernas IV PDIP di hari kedua pada Sabtu (30/9) malam.
Baca Selengkapnya

Tak Punya Uang saat Naik Bus, Wanita ini Lakukan Aksi Nekat ke Pengamen 'Lu Sering Lihat Muka Gue Bang'
Ia mendapatkan keberuntungan saat tak membawa uang ketika sedang naik bus. Wanita itu nekat melakukan aksi pada seorang pengamen.
Baca Selengkapnya

Potret Lawas Anies Baswedan Masih SMA Ketemu Seorang Menteri Tahun 1989, Kini Berjumpa lagi Usianya Sudah 93 Tahun
Potret lawas Anies Baswedan bersama mantan Menteri Lingkungan Hidup .
Baca Selengkapnya

Semringah Anies Didukung Kiai, Masyayikh, Bu Nyai & Gus Kampung Pesantren: Amanah Besar tapi Insya Allah Bukan Amanah Berat
Anies berharap, jalan menuju Presiden RI di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berjalan lancar dan ringan.
Baca Selengkapnya

Nasib Nahas Jalur Sepeda di Jakarta Selatan, Begini Kondisinya
Penggunaan jalur sepeda memang tidak masif, sehingga kekosongan tersebut digunakan sejumlah pihak.
Baca Selengkapnya