Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demokrat soal Jokowi ke Hambalang: Apa KPK sudah rilis barang bukti?

Demokrat soal Jokowi ke Hambalang: Apa KPK sudah rilis barang bukti? sekjen Demokrat Hinca Panjaitan jumpa pers soal setnov. ©2015 Merdeka.com/marsel

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo meninjau mega proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Mantan Gubernur DKI ini didampingi Menteri PU Basuki Hadimuljono dan disambut oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang telah terlebih dahulu tiba di lokasi.

Publik menilai kunjungan Jokowi itu untuk menyindir Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Seperti diketahui, banyak kader Demorkat terjerat kasus korupsi Hambalang.

Menanggapi hal tersebut, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mempertanyakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menangani dugaan kasus korupsi P3SON Hambalang. Sebab, kata dia, KPK mengungkap barang bukti kasus korupsi tersebut.

"Kemudian ketika awal 2014 Menpora (Roy Suryo) sempat prihatin dan care akan menyelamatkan aset-aset yang terbengkalai, berkonsultasi ke KPK, masih dijawab sebaiknya jangan menyentuh Hambalang dulu. Jadi kalau sekarang Menpora Imam Nahrawi dan Presiden Jokowi mendadak ke Hambalang, apakah memang benar-benar KPK sudah merelease barang bukti Hambalang tersebut untuk diteruskan kembali? Mengapa zaman dahulu tidak? Ada apa dengan KPK sekarang?" kata Hinca Panjaitan dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (20/3).

Menurut Hinca, saat proyek pembangunan Hambalang berjalan, Menpora dijabat Andi Mallarangeng. Kemudian digantikan oleh Roy Suryo pada tahun 2013 lalu. Namun Roy Suryo tak melanjutkan proyek pembangunan tersebut lantaran DPR dan KPK melarangnya.

"Saat KRMT Roy Suryo menjabat Menpora menggantikan Andi Mallarangeng pada 15 Januari 2013, salahsatu yg sebenarnya ingin dilanjutkan saat itu adalah Proyek P3SON Hambalang, namun saat itu baik DPR (Komisi X) maupun KPK memerintahkan agar Pemerintah -dalam hal ini Kemenpora- samasekali tidak menyentuh Hambalang karena statusnya selaku BarBuk Korupsi. Hal ini dikuatkan dengan Keputusan Komisi X DPR yang menyatakan Proyek tersebut harus dihentikan, SBY terus memberikan ruang pada KPK untuk bekerja professional," kata dia.

Dia juga mengharapkan Presiden Jokowi melanjutkan proyek Hambalang yang dibilang KPK untuk dihentikan.

"Hambalang adalah kasus korupsi sangat fenomenal, kebetulan terjadi saat menpora di jabat Andi Malarangeng sejawatnya (SBY) di Partai Demokrat, ini ujian terbesarnya. Musibah ini juga menimpa partainya. Tapi tekadnya sudah bulat pada penyerahan kedaulatan KPK untuk menyelesaikan kasus ini secara professional," tandasnya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Di Sidang MK, Bawaslu Klaim Tak Temukan Pelanggaran Jokowi Bagi-Bagi Bansos di Jateng

Di Sidang MK, Bawaslu Klaim Tak Temukan Pelanggaran Jokowi Bagi-Bagi Bansos di Jateng

Saksi dari Bawaslu, Nur Kholiq mengklaim tidak menemukan pelanggaran Pemilu saat Jokowi bagi-bagi bansos di Jateng.

Baca Selengkapnya
Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim

Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim

Jokowi menyebut, perubahan iklim membuat gagal panen.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Blusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok

Blusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok

Jokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.

Baca Selengkapnya
Hakim Konstitusi Guntur Hamzah Dilaporkan ke MKMK

Hakim Konstitusi Guntur Hamzah Dilaporkan ke MKMK

Palguna mengaku baru memperoleh kabar pelaporan tersebut ketika baru pulang dari Bali.

Baca Selengkapnya
Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan

Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan

Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Anjurkan Mudik Lebih Awal, Menhub Sebut Tiket H-10 Hingga H-5 Masih Tersedia

Presiden Jokowi Anjurkan Mudik Lebih Awal, Menhub Sebut Tiket H-10 Hingga H-5 Masih Tersedia

Budi menerangkan puncak arus mudik terjadi pada H-4 dan H-3 lebaran.

Baca Selengkapnya