Demokrat sebut Deddy Mizwar lebih pantas jadi cagub dibanding Dedi Mulyadi
Merdeka.com - Partai Demokrat memutuskan merapat ke Golkar dan membentuk koalisi sejajar setelah dihempaskan oleh PKS dan PAN. Wakil Ketua Umum Partai Syarief Hasan mengatakan Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar akan berkompromi dan bernegosiasi menentukan posisi calon Gubernur atau calon Wakil Gubernur Jawa Barat.
"Ya makanya tergantung mereka berdua lah yang harus bicara ini kan negosiasi kompromi, tetapi kompromi kan harus dasarnya harus rasional," kata Syarief saat dihubungi, Kamis (28/12).
Golkar memberikan syarat jika Demokrat ingin bergabung, yakni menjadikan Dedi Mulyadi sebagai cagub Jabar. Syarief menegaskan pihaknya memberikan keleluasaan kepada Dedi dan Demiz menentukan posisinya di Pilgub Jabar.
"Saya pikir kita kembalikan pada mereka lebih bagus begitu, karena yang akan bersanding kan mereka berdua," terangnya.
Namun, Syarief menyarankan agar Demiz mendapat posisi cagub Jabar. Dengan pertimbangan elektabilitas Demiz lebih tinggi dibanding Dedi Mulyadi serta pernah menjadi Wakil Gubernur Jabar.
"Pertimbangannya ya tentu karena pak Demiz pernah pengalaman jadi wagub, elektabilitas nya tinggi tentu itu bisa jadi pertimbangan, elektabilitasnya lebih tinggi dari pak Dedi Mulyadi kan jadi sekali lagi mereka harus lebih kompromi," tukasnya.
Setelah koalisi Zaman Now bubar, Partai Demokrat langsung mengubah strategi. Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini membangun koalisi dengan Partai Golkar. Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar akan diduetkan untuk bertarung dalam kontestasi Pilgub Jabar 2018.
Pengumuman itu langsung disampaikan oleh Ketua DPD Demokrat Jabar, Irfan Suryanegara dan Ketua DPD Jabar, Dedi Mulyadi di kawasan Pasteur, Kota Bandung, Rabu (27/12) pukul 21.15 WIB.
"Alhamdulillah setelah salat ashar, terjadi komunikasi antara Demokrat dengan Golkar, intinya kami punya satu kesepahaman dalam pilgub jabar 2018. Akhirnya, kami sepakat untuk bersama mengarungi perpolitikan di Jabar," kata Irfan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas Prabowo Capai Lebih 40 Persen, LSI Denny JA: Gemoy Disukai Masyarakat dan Faktor Jokowi
Salah satu faktor pendorongnya adalah penampilan Gibran dalam debat cawapres.
Baca SelengkapnyaDemokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTurun Gunung Kampanyekan Prabowo di Malang, SBY: Beliau Sahabat Saya, Putra Terbaik Bangsa
SBY juga mengajak masyarakat mencoblos Partai Demokrat. Sebab menurutnya, Demokrat adalah partai yang selama ini selalu berpihak dan memperjuangkan hak rakyat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP: Hak Angket Pemilu Segera Meluncur, Tunggu Tanggal Mainnya
Politikus PDIP Deddy Yevri Sitorus mengatakan, hak angket kecurangan Pemilu 2024 segera diusulkan ke DPR.
Baca SelengkapnyaCalegnya Diduga Terlibat Politik Uang, Demokrat: Sudah Ditangani Bawaslu, Kita Hormati
"Sudah ditangani oleh pihak Bawaslu. Kita hormati prosesnya," Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono
Baca SelengkapnyaCiri Pemilu yang Demokratis adalah Bebas, Adil, dan Rahasia, Berikut Penjelasannya
Pemilu yang demokratis sangat penting untuk menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dan memastikan bahwa warga negara memiliki suara.
Baca SelengkapnyaJika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting
Prabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.
Baca SelengkapnyaIndikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain
Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBerkas Dugaan Politik Uang Lengkap, Caleg Demokrat Diserahkan ke Kejari Makassar
Berkas Dugaan Politik Uang Lengkap, Caleg Demokrat Diserahkan ke Kejari Makassar
Baca Selengkapnya