Demokrat Era AHY Dinilai Hambar, Dipenuhi Orang Dekat Ketum
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyoroti susunan kepengurusan DPP Partai Demokrat yang baru saja diumumkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dia menilai susunan pengurus tersebut tidak proporsional.
"Komposisi struktural Demokrat terkesan tidak proporsional, idealnya jumlah Waketum dan Wasekjen sama agar memiliki fokus pada masing-masing ruang kerja," kata dia, kepada merdeka.com, Kamis (16/4).
Sekedar informasi, dalam struktur kepengurusan DPP Demokrat 2020-2025 terdapat enam orang Wakil Ketua Umum. Sementara posisi Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) partai diisi oleh sepuluh orang.
"Terlebih membaca nama-nama yang dipilih kurang kuat mewakili keberagaman kader Demokrat. Terkesan hanya lingkaran terdekat Ketua Umum," lanjut Dedi.
Hilangnya tokoh senior dan berpengaruh secara politis dari kepengurusan partai Mercy tersebut pun menjadi sorotan Dedi. Menurut dia, dalam kondisi seperti saat ini, sosok yang memiliki pengaruh politik amat dibutuhkan partai.
"Lebih diperlukan tokoh-tokoh berpengaruh dan memiliki kapasitas mumpuni, tetapi mungkin karena AHY adalah tokoh baru dalam kancah politik, sehingga mempengaruhi dalam menyusun struktur," ujar dia.
Di tengah kontestasi politik terakhir, jelang pilkada serentak 2020 hingga Pilpres 2024 setiap partai ramai-ramai memperkuat internal partai. Salah satunya dapat dilihat dalam penentuan struktur kepengurusan partai.
Dedi mengatakan, ketika Parpol lain miliki struktur dengan tokoh mapan secara kapasitas, juga intelektual politik, Demokrat muncul dengan struktur yang menurut dia hambar. Hal ini tentu menjadi persoalan bagi Demokrat.
Kemenangan Demokrat dalam sejarahnya tidak lepas dari nama besar pengurus, lalu transisi ini diisi oleh tokoh biasa, tentu sangat berat meningkatkan perolehan suara 2024, urai dia.
Andai internal Demokrat solid hingga 2024, harapan terbaiknya adalah menjaga suara perolehan 2019 agar tidak turun. Tetapi jika stabilitas organisasi tidak terjaga, potensi semakin tertinggal itu ada, tandasnya.
Pengaruh Maruf Amin
Di sisi lain, Dedi mengomentari masuknya putri Wapres Maruf Amin, Siti Nur Azizah sebagai Wasekjen Demokrat era AHY.
Nama Maruf Amin, kata dia, masuk dalam pertimbangan AHY. Langkah AHY menarik Nur Azizah ke pengurus Demokrat dilakukan dengan harapan dapat ikut menarik pengaruh Maruf Amin.
Lebih terbaca perhitungan AHY, bukan Demokrat. Tentu ada keuntungan bagi keduanya, putri Wapres sendiri memerlukan Parpol untuk upaya eksistensi politisnya, kata dia.
Sementara bagi Demokrat ini menjadi langkah strategis, harapannya tentu menarik pengaruh Wapres agar tidak didominasi Parpol berwarna Islam. Karena jika hanya soal faktor Siti Nur Azizah, sangat kecil kontribusi pada Demokrat, lanjut dia.
Meskipun demikian, status Nur Azizah sebagai putri wakil presiden tidak cukup memberikan kontribusi banyak bagi Demokrat. Dengan kata lain tidak ada pengaruh signifikan bagi Demokrat.
Pengaruh Wapres (Maruf Amin) terbatas dalam ruang politik kita, sulit direplikasi oleh putrinya sendiri. Karena ketokohan Wapres adalah ulama, berbeda dengan tokoh nasionalis yang bisa saja menularkan pengaruh ke lingkaran keluarga," terang dia.
Dengan kondisi itu, putri Wapres bukan siapa-siapa. Bahkan dalam politik belum dan sulit membuktikan punya pengaruh imbuhnya.
Karena itu, dalam pandangan dia, masuknya Nur Azizah dalam kepengurusan partai mercy tersebut juga memunculkan dilema. Munculnya nama putri Wapres ini dilema, satu sisi tidak memiliki jejaring yang kuat, sisi lain Demokrat inginkan kebangkitan. Tentu potensi lebih baik di 2024 menjadi lebih kecil dibanding potensi turun atau sekurang-kurangnya stagnan, tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Visi dan misi partainya untuk membawa Indonesia menjadi negara kuat
Baca SelengkapnyaPemilu yang demokratis sangat penting untuk menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dan memastikan bahwa warga negara memiliki suara.
Baca SelengkapnyaPosisi Partai Demokrat di pemerintahan saat ini diharapkan AHY mampu membantu kabinet Prabowo-Gibran ke depan.
Baca SelengkapnyaAHY berjanji, jika partainya akan mengawal sejumlah kebijakan dan program-program yang memang pro terhadap rakyat.
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan alasan dirinya kini memuji pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Baca Selengkapnya