Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Debat Korupsi Stadium 4: Jokowi Bebas Intervensi, Prabowo Tak Lindungi Koruptor

Debat Korupsi Stadium 4: Jokowi Bebas Intervensi, Prabowo Tak Lindungi Koruptor Debat Capres jilid III. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Isu korupsi menjadi salah satu topik yang akan diperdebatkan antara Capres-Cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin dengan Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga. Masyarakat menanti, sikap dan komitmen para calon pemimpin bangsa atas kejahatan luar biasa ini. Keseriusan para kandidat sangat ditunggu karena perilaku korup di negara ini disebut-sebut sudah masuk kategori stadium 4.

Dalam empat tahun terakhir, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap 104 kepala daerah atas kasus korupsi, gratifikasi dan suap. Belum termasuk anggota DPR, DPRD, hingga petinggi perusahaan negara dan daerah. Data yang dirilis Indonesian Corruption Watch (ICW), sebagai organisasi pemantau korupsi, menunjukkan periode 2014-2018 adalah periode paling kelam dalam kasus korupsi.

Pada 2014, ada 14 kasus korupsi dan suap yang menjerat kepala daerah. Setahun kemudian turun menjadi hanya kasus. Pada 2016, jumlah kasus yang menjerat kepala daerah bertambah menjadi sembilan kasus. Dan menjadi delapan kasus pada 2017. Catatan sejarah terjadi pada 2018. Di tahun itu, sebanyak 29 kepala daerah terjerat komisi anti rasuah. Ini menjadi yang terbanyak dari tahun-tahun sebelumnya.

Banyaknya kepala daerah, anggota DPR dan DPRD yang terciduk KPK tidak otomatis membuat stigma korupsi makin langgeng di Indonesia. Justru sebaliknya. Jika dilihat berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi Indonesia, justru mengalami perbaikan meski tidak besar. Mengutip data dari transparency.org dibandingkan dari 180 negara Indonesia mengalami perbaikan skor dan peringkat.

Di awal pemerintahan Jokowi-JK persepsi korupsi menempatkan Indonesia di peringkat 107 dengan skor 34 dari 100. Tahun berikutnya pemerintah dianggap sukses membawa perbaikan dengan peringkat Indonesia di 88 dan skor 36. Perubahan tidak berjalan mulus di tahun 2016. Transparency.org menunjukkan data bahwa Indonesia turun peringkat menjadi 90 meski ada kenaikan skor menjadi 37. Nasib sama juga terjadi di tahun 2017, skor Indonesia jalan di tempat dengan peringkat melorot ke 96.

Pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin memastikan penindakan terhadap pejabat negara dan petinggi perusahaan negara dan daerah yang korup, tidak pandang bulu. Jokowi-Ma'ruf Amin tidak akan memberikan perlakuan istimewa kepada para pejabat yang terjerat kasus korupsi maupun suap.

"Terkait persoalan kepala daerah masing-masing sepanjang dia melakukan perbuatan kejahatan ya harus ditindak tidak ada pembelaan atau intervensi untuk bagaimana bisa katakanlah mengamankan mendiskriminasikan terhadap orang orang tertentu ya semua harus sama di hadapan hukum," kata Direktur Hukum Tim Kampanye Nasional (TKN) Irfan Pulungan.

Sebagai langkah pencegahan menjamurnya praktik korup pejabat negara dan daerah, Jokowi dan Ma'ruf Amin mempersiapkan sejumlah program yang terkonsentrasi dalam pembenahan sistem hukum. Salah satunya melanjutkan penataan regulasi. Maksudnya, memperbaiki sekaligus membenahi sejulah regulasi yang dianggap tumpang tindih. Kedua, melanjutkan sistem dan proses penegakan hukum. Ketiga, pencegahan dan pemberantasan korupsi. Keempat, pemenuhan dan penuntasan HAM. Terakhir, budaya sadar hukum.

Jokowi berjanji tetap konsisten mendukung pemberantasan korupsi. Ini tercermin dari sikapnya tidak ikut campur saat para menteri atau kepala daerah dari partai politik koalisi terjerat kasus. Jika sistem telah terlaksana dengan baik, maka urusan pribadi lah yang bertanggung jawab terhadap kasus korupsi. KPK saat ini lebih reaktif dalam masalah pemberantasan korupsi.

"Ya kita serahkan semua ke KPK menjadi tupoksinya sesuai regulasinya untuk bisa apakah itu dilakukan pencegahan atau penindakan langsung terhadap masalah korupsi oleh siapapun. Kita ketahui bersama kepala daerah dari partai pendukung Pak Jokowi beliau tidak menggubris itu ataupun ada menteri dia terkait masalah korupsi sebelum menjabat itu kan persoalan pribadi masing-masing terhadap sebuah perbuatan kejahatan masalah korupsi," ucapnya.

Sikap tak jauh berbeda datang dari kubu penantang, Prabowo-Sandiaga. Mereka memastikan bakal memperkuat lembaga penegak hukum dan tidak akan mengintervensi kasus korupsi yang ditangani institusi penegak hukum. Memperkuat program edukasi antikorupsi bagi generasi muda serta memperkuat sinergi dengan sektor swasta dalam rangka pencegahan korupsi.

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Priyo Budi Santoso mengatakan ada semangat yang akan dibawa kubu paslon nomor urut 01 itu dalam membawa perubahan Indonesia agar terbebas dari bentuk koruptif. Jika mengacu pada program Prabowo-Sandi, keduanya berencana merevisi aturan yang dikeluarkan Presiden Jokowi, yakni Inpres nomor 1 tahun 2016 tentang percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional, di mana Jaksa Agung dan Kapolri diinstruksikan untuk mendahulukan proses administrasi pemerintahan sebelum memulai penyidikan atas laporan mengenai dugaan korupsi.

Inpers ini perlu direvisi lantaran berpotensi melindungi pelaku tindak pidana korupsi. Prabowo dan Sandi juga berencana mengatur sistem pendanaan dan pembiayaan politik yang menjamin independensi transparansi, mencegah korupsi dan menjaga keberlangsungan demokrasi.

Semangat baru dalam pemberantasan tindak pidana korupsi perlu disampaikan karena perilaku korup sudah terlanjur dianggap lumrah. Terbukti dengan banyaknya kepala daerah, DPR, DPRD, pemimpin perusahaan negara dan daerah, hingga sektor swasta yang terjerat kasus korupsi. Wajar saja jika pada akhirnya Prabowo menyebut korupsi di Indonesia seperti penyakit kanker stadium 4, level terparah.

"Karena masif terjadi, berjamaah sekali termasuk di partai-partai penguasa. Saya tidak mengatakan lebih buruk tapi karena menyatakan stadium 4 mestinya seluruh pihak menerima berlapang dada dengan baik," kata Priyo.

"Ini semua kembali kepada masalah budaya yang dianggap untuk biasa biasa saja. Padahal sudah ada KPK yang sedemikian keras tapi belum dianggap. Karena itu besok kita akan bekerja sama dengan KPK bagaimana agar ini dicari perbaikan-perbaikan ke depan," ucapnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo Mengenang Momen Debat Pilpres Lawan Jokowi: Penuh Rasa Kekeluargaan dan Terhormat

Prabowo Mengenang Momen Debat Pilpres Lawan Jokowi: Penuh Rasa Kekeluargaan dan Terhormat

Menurut Prabowo, kontestasi atau persaingan yang terjadi antara dirinya dan Jokowi ketika itu masih berlandaskan rasa cinta Tanah Air dan persahabatan.

Baca Selengkapnya
Prabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki

Prabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki

Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.

Baca Selengkapnya
Jokowi Harap Debat Pamungkas Pilpres Bahas Visi Misi: Tak Terjebak Masalah Personal

Jokowi Harap Debat Pamungkas Pilpres Bahas Visi Misi: Tak Terjebak Masalah Personal

Menurut Jokowi, akan lebih baik apabila debat terakhir Pilpres 2024 saling menyampaikan visi yang substansial dan berguna bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Prabowo di Debat Pilpres Ketiga: Saya kok Banyak Sependapat dengan Pak Ganjar

Prabowo di Debat Pilpres Ketiga: Saya kok Banyak Sependapat dengan Pak Ganjar

Prabowo mengaku sependapat dengan Ganjar terkait solusi tumpang tindihnya kewenangan mengatasi persoalan keamanan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres

Jokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres

Kritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Disebut Tidak Bisa Kerja, Prabowo: Saya Saksi Beliau Tidak Ada Istirahatnya

Jokowi Disebut Tidak Bisa Kerja, Prabowo: Saya Saksi Beliau Tidak Ada Istirahatnya

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan bahwa Joko Widodo atau Jokowi bekerja keras dalam menjalankan tugas sebagai Presiden Indonesia.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Saya Sudah Buktikan Komitmen pada Demokrasi, Dulu Dituduh Kudeta Tapi Tidak Dilakukan

Prabowo: Saya Sudah Buktikan Komitmen pada Demokrasi, Dulu Dituduh Kudeta Tapi Tidak Dilakukan

Prabowo Subianto mengaku berkomitmen dengan sistem demokrasi.

Baca Selengkapnya