Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Marzuki Alie Soal SBY Bilang Mega Kecolongan Bikin Panas PDIP

Cerita Marzuki Alie Soal SBY Bilang Mega Kecolongan Bikin Panas PDIP sby mega. rumgapres/abror rizki

Merdeka.com - PDI Perjuangan dan Demokrat sedang panas. Penyebabnya, pengakuan mantan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie. Marzuki menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah menyatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dua kali kecolongan saat Pilpres.

Marzuki bercerita saat berbincang dengan eks politikus Partai NasDem Akbar Faisal dalam kanal YouTube Akbar Faisal Uncensored. Merdeka.com menghubungi Marzuki untuk mengonfirmasi cerita tersebut.

Tapi, Marzuki menolak bercerita. Mengenai kebenaran cerita itu, Marzuki mempersilakan agar melihat saja tayangan wawancara dengan Akbar Faisal di YouTube.

Dalam wawancara, awalnya Marzuki menanggapi tuduhan terlibat isu kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ia pun bercerita pernah menjadi orang yang dipercaya SBY.

Pada 2004, Marzuki orang yang pertama kali diberitahu SBY akan maju dalam Pilpres dengan menggandeng Jusuf Kalla. Marzuki diundang SBY bertemu di suatu hotel Sheraton Bandara. Ia pikir akan digelar rapat karena Demokrat baru saja dinyatakan lolos Pileg.

"Rupanya yang datang SBY sendiri. Saya kaget. Rupanya dalam bicara itu beliau menyampaikan, oke kita sudah lolos, karena sebelumnya saya ikut dalam kampanye saya sering bicara di tim kampanye. Pak SBY tahu persis kerjaan saya. SBY menyampaikan 'saya akan berpasangan dengan pak JK'," kata Marzuki dikutip Kamis (18/2).

Menurut pengakuan Marzuki, SBY saat itu bilang bahwa Megawati Soekarnoputri kecolongan dua kali. Pertama, karena SBY mundur dari kursi Menkopolhukam kabinet gotong royong untuk maju menjadi capres. Kedua adalah kecolongan karena Jusuf Kalla maju bersama SBY di Pilpres sebagai cawapres. JK saat itu juga menjabat Menko Kesra kabinet gotong royong.

"Ini bu Mega akan kecolongan dua kali. Kecolongan pertama dia yang pindah. Kecolongan kedua dia ambil pak JK," Marzuki menceritakan.

Mantan Ketua DPR RI ini kembali ditanya Akbar Faisal dalam wawancara tersebut tentang makna kecolongan dua kali itu. Marzuki tak ingin membahas lebih lanjut. Ia hanya mengulang pernyataan SBY saat itu.

"Kalimatnya diucapkan seperti itu saya menangkap ucapan apa adanya saja saya tidak mau nambah tidak mau ngurang, saya tidak mau lihat latar belakang dimana kenapa, nanti saya salah mengartikan," kata Marzuki.

Pernyataan Marzuki itu menjadi bahan sindiran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Dalam siaran pers kemarin, Hasto mengatakan pernyataan itu menjadi bukti bahwa SBY dizalimi Mega keliru. SBY justru menzalimi diri sendiri demi politik pencitraan.

Membalas pernyataan tersebut, Ketua Bapilu Partai Demokrat Andi Arief menilai pernyataan tersebut hantu karena hanya karangan bebas.

"Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membuat release menanggapi statement hantu Pak Marzuki Alie. Kenapa hantu, karena Marzuki mengarang bebas," kata Andi melalui akun Twitternya, dikutip Kamis (18/2).

Hasto mengatakan telah terbukti Susilo Bambang Yudhoyono memainkan politik pencitraan dengan menzalimi dirinya sendiri. Hal itu menanggapi pernyataan mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie.

Marzuki menyampaikan kisah pengakuan SBY telah membuat Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri kecolongan dua kali. Pengakuan itu, menurut Hasto, membuktikan apa yang SBY tuduhkan dizalimi Mega ternyata salah. Hasto mengatakan, masih segar dalam ingatan publik pada 2004 SBY bertindak seolah sebagai pihak yang dizolimi.

"Dalam politik kami diajarkan moralitas politik yaitu satunya kata dan perbuatan. Apa yang disampaikan oleh Marzuki Alie tersebut menjadi bukti bagaimana hukum moralitas sederhana dalam politik itu tidak terpenuhi dalam sosok Pak SBY. Terbukti bahwa sejak awal Pak SBY memang memiliki desain pencitraan tersendiri termasuk istilah 'kecolongan dua kali' sebagai cermin moralitas tersebut," ujar Hasto dalam keterangannya, Rabu (17/2).

"Jadi kini rakyat bisa menilai bahwa apa yang dulu dituduhkan oleh Pak SBY telah dizalimi oleh Bu Mega, ternyata kebenaran sejarah membuktikan bahwa Pak SBY menzalimi dirinya sendiri demi politik pencitraan," kata Hasto.

Hasto mengingat hal yang dikisahkan almarhum Cornelis Lay, guru besar Fisipol UGM bahwa sebelum SBY menjadi Menkopolhukam di Kabinet Gotong Royong, ada elite partai mempertanyakan keterkaitan SBY sebagai mantu Pak Sarwo Edhie yang dipersepsikan berbeda dengan Bung Karno, dan juga terkait dengan serangan kantor DPP PDI tanggal 27 Juli 1996.

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat KH Marzuki Mustamar Dicopot dari Ketua PWNU Jatim: SK Itu Tak Sebutkan Apa Kesalahan Saya

Curhat KH Marzuki Mustamar Dicopot dari Ketua PWNU Jatim: SK Itu Tak Sebutkan Apa Kesalahan Saya

Soal keberadaan PKS, dalam ceramahnya KH Marzuki juga menyampaikan bahwa PKS sudah ikrar Pancasila.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan KH Marzuki Mustamar Pascadicopot dari Ketua PWNU Jatim Tanpa Alasan Jelas

Blak-blakan KH Marzuki Mustamar Pascadicopot dari Ketua PWNU Jatim Tanpa Alasan Jelas

KH Marzuki berharap proses keputusan pemecatan seperti sekarang ini hanya terjadi terhadap dirinya.

Baca Selengkapnya
Dikabarkan Maju Pilgub DKI, Ini Kata Ida Fauziyah

Dikabarkan Maju Pilgub DKI, Ini Kata Ida Fauziyah

Ida bersyukur bisa lolos ke DPR setelah bertarung di Dapil II DKI. Menurutnya, PKB saat ini masih fokus ke pemilu legislatif.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cerita WNI di Maroko Harus Tempuh Ratusan Km Jalur Darat Demi Mencoblos ke KBRI Rabat

Cerita WNI di Maroko Harus Tempuh Ratusan Km Jalur Darat Demi Mencoblos ke KBRI Rabat

Cerita puluhan WNI di Maroko menempuh jarak ratusan kilometer melalui jalur darat demi mencoblos ke TPS.

Baca Selengkapnya
Jokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK

Jokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK

Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.

Baca Selengkapnya
Ini Bunyi Putusan MK Soal Jadwal Pilkada yang Bikin Mahfud Lantang Hentikan Langkah Jokowi

Ini Bunyi Putusan MK Soal Jadwal Pilkada yang Bikin Mahfud Lantang Hentikan Langkah Jokowi

MK berpendapat Pilkada harus dilakukan sesuai dengan jadwal.

Baca Selengkapnya
KPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN

KPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN

Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya
PPP Siap Bawa Isu Suara Tak Masuk Akal PSI ke Hak Angket DPR

PPP Siap Bawa Isu Suara Tak Masuk Akal PSI ke Hak Angket DPR

"PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” kata Romy

Baca Selengkapnya
Buka-Bukaan Mahfud MD Tolak Tawaran Jadi Cawapres Anies, Singgung Jokowi dan Demokrat

Buka-Bukaan Mahfud MD Tolak Tawaran Jadi Cawapres Anies, Singgung Jokowi dan Demokrat

Tawaran tersebut bukan berasal dari partai koalisi, melainkan dari beberapa perwakilan PKS.

Baca Selengkapnya