Cerita dua kali SBY walkout, saat di stadion dan Monas
Merdeka.com - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah dua kali meninggalkan acara penting yang dihadirinya. SBY walkout sebagai bentuk kecewa lantaran acara tersebut di luar yang diharapkannya.
Aksi Presiden RI ke 6 ini menjadi sorotan berbagai kalangan. Banyak yang memaklumi, tak sedikit juga menyayangkan sikap Ketua Umum Partai Demokrat tersebut. Berikut ulasan SBY saat walkout di dua acara:
Walkout dari Stadion Gelora Bung Karno
Beberapa tahun silam, SBY pernah walkout sebelum acara selesai. Kala itu dia menyaksikan pertandingan laga lanjutan Kualifikasi Grup E Piala Dunia 2014 Zona Asia antara Indonesia dan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Namun di tengah pertandingan babak ke dua, suporter Timnas menyalakan petasan ke lapangan. Tentunya ulah suporter ini membuat geram SBY sehingga meninggalkan stadion sebelum pertandingan selesai.
SBY marah dan kecewa lantaran masih ada aksi suporter seperti itu. SBY yang saat itu menjabat sebagai presiden menegur Kapolri karena petasan bisa lolos masuk ke stadion. "Ini sangat mengejutkan Presiden, itu terjadi di beberapa titik dan tempat. Ini sangat mengejutkan Presiden," kata Juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, di Kantor Presiden, Rabu 7 September 2011.
Saat deklarasi kampanye damai di Monas
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih walkout dari acara Deklarasi Kampanye Damai yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Monas Jakarta Pusat, Minggu (23/9) lalu. SBY protes lantaran banyaknya pelanggaran dalam acara kampanye damai ini.
Pelanggaran yang dimaksud SBY salah satunya yaitu adanya atribut partai politik yang dibawa massa pendukung. Padahal telah disepakati bahwa dalam kampanye damai tidak diperbolehkan membawa atribut partai serta diwajibkan memakai pakaian adat.
"Partai Demokrat, juga Pak SBY protes keras terhadap KPU dalam rangka deklarasi ini, tadi teman-teman melihat Pak SBY hadir, tadi malam saya menelepon Ketua KPU, Pak SBY akan hadir, tapi baru kira-kira lima menit tadi ikut deviley itu, beliau turun dan walk out meninggalkan barisan karena melihat banyak sekali aturan main yang tak disepakati awalnya," kata Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, di Lapangan Monas Jakarta, Minggu (23/9).
Teriakan pendukung Jokowi
Rupanya bukan hanya banyak atribut politik yang dibawa massa pendukung bikin SBY walkout, namun teriakan para pendukung Jokowi juga menjadi pemicu Ketua Umum Partai Demokrat itu meninggalkan acara.
Wasekjen Demokrat Andi Arief mengatakan, para massa pendukung Jokowi itu minta rombongan SBY ikut dukung Jokowi. Saat itu SBY tengah naik mobil golf bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan, Sekjen PAN Eddy Soeparno. Hadir pula Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono di mobil itu.
"Projo memprovokasi pilpres damai menjadi pilpres anarkis. Waktu mobil karnaval pak SBY lewat, relawan Projo teriak-teriak, 'bang dukung Jokowi' dan merangsek mendekat ke rombongan SBY. Sudah keterlaluan," tulis Andi di Twitternya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaBerikut momen Presiden Jokowi dipinjami topi oleh siswa SMK lantaran kepanasan saat kunjungan kerja. Simak informasi berikut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AHY, menilai bergabungnya Partai Demokrat kembali ke pemerintahan sebagai bentuk amanah.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan akan mencoblos di kampung halamannya di Pacitan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPKS menghormati pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaPernyataan itu disampaikan Presiden RI ke 6 itu dalam pidatonya pada pertemuan konsolidasi kader dan calon legislatif dari Partai Demokrat se-Aceh.
Baca SelengkapnyaPresiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengatakan sikap partainya apakah akan menjadi koalisi atau oposisi akan ditentukan Majelis Syuro.
Baca Selengkapnya