Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selesai mengklarifikasi harta kekayaan Cawagub Sumut nomor urut 3, Fadly Nurzal, Rabu (30/1). Mereka menemukan adanya perbedaan sekitar Rp 3 miliar atau hampir 100 persen dari harta yang dilaporkan.

Koreksi ini ditemukan dalam klarifikasi yang dilakukan tim KPK di kediaman Fadly di Jalan STM No 66, Medan. Empat petugas KPK yaitu Hery Nurudin, Diaz Adiasma, Nexio Helmus dan Dedie A Rachim, melakukan tugasnya di tempat itu sekitar 1,5 jam mulai pukul 09.00 WIB.

Temuan tim KPK ini sekaligus mengoreksi laporan yang diserahkan Fadly pada November 2012, yang menyatakan hartanya hanya Rp 3,248 miliar. Dari klarifikasi yang dilakukan jumlahnya meningkat menjadi Rp 6,395 miliar.

"Setelah diklarifikasi terjadi peningkatan Rp 3 miliar lebih," kata Dedie A Rachim, Direktur Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK.

Koreksi hampir 100 persen ini terjadi karena ada beberapa kendaraan, perabotan, serta perangkat elektronik yang belum dilaporkan. Selain itu, nilai tabungannya juga lebih besar dari yang dilaporkan.

"Rumah tidak dicatatkan, karena kepemilikannya masih atas nama keluarga, KPK menunggu proses administrasi selesai," jelasnya.

Fadly mengaku koreksi hingga Rp 3 miliar ini terjadi karena waktu pelaporan harta yang sangat mendesak saat pencalonannya sebagai cawagub Sumut.

"Mengenai tabungan juga seperti itu, saya tidak laporkan keseluruhannya, termasuk tabungan haji, saat itu waktunya sangat singkat," katanya.

Jika harta hasil koreksi KPK hari ini dibandingkan dengan laporan harta yang pernah disampaikannya beberapa tahun lalu, nilai kekayaan Fadly melonjak sekitar 22 kali lipat. Dia diketahui pernah mendaftarkan kekayaannya ke KPK pada 31 Desember 2003. Saat itu hartanya hanya Rp 280 juta.

Fadly Nurzal kini menjabat Ketua DPW PPP dan merupakan anggota DPRD Sumut. Dia didaftarkan sebagai cagub Sumut berpasangan dengan cagub Sumut Chairuman Harahap.