Merdeka.com - Penyelenggaraan debat kandidat calon gubernur Jawa Barat dinilai masih perlu banyak dibenahi. Konsep dan aturan yang tidak jelas menjadi dua di antara kendala yang banyak dikeluhkan.

Calon wakil Gubernur Jabar nomor urut tiga, Ahmad Syaikhu menyebut bahwa pihaknya sepakat ajang Pilkada harus menjadi wisata politik seperti yang digaungkan KPU. Tahapan yang dilalui memberikan edukasi dan menyenangkan kepada masyarakat.

Namun, hal itu harus diikuti dengan sistem yang kuat dari penyelenggaranya. Dalam kaitan debat, politisi PKS ini menilai aturan dari KPU masih menimbulkan multitafsir.

"Karena selama ini (saya) belum mendengar aturan secara jelas. Sehingga ekspresi masing-masing kandidat beragam," terangnya saat ditemui usai rapat membahas pelaksanaan debat kandidat cagub cawagub Jabar ketiga di Kantor KPU Jabar, Jalan Garut, Kota Bandung, Rabu (23/5).

Ahmad Syaikhu berharap, adanya pertemuan antara paslon dan KPU bisa menjembatani penyelesaian permasalahan yang dihadapi paslon.

Di tempat yang sama, perwakilan paslon Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, Kusnadi mengakui bahwa dirinya dan tim pemenangan kurng nyaman dengan suasana tempat debat terakhir.

Untuk itu, ia berharap KPU bisa menemukan tempat yang nyaman sekaligus cocok untuk menggelar debat kandidat, seperti Sabuga yang terletak di Jalan Tamansari, Kota Bandung.