Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Catut nama Jokowi, Luhut dianggap otoriter mirip Orde Baru

Catut nama Jokowi, Luhut dianggap otoriter mirip Orde Baru Menko Polhukam Luhut Pandjaitan. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Timses Airlangga Hartarto, Chairuman Harahap, berang dengan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, yang mencatut nama Presiden Jokowi demi mendukung salah satu bakal caketum Golkar. Menurutnya Luhut memakai cara mirip era Orde baru.

‎"Ada yang mengatasnamakan presiden lagi. Ini rupanya kita masih merindukan cara-cara lama. Pada waktu pemerintahan kita masih otoriter. Ini sebenarnya tidak diperlukan. Golkar justru harus dibawa ke partai modern," kata Chairuman di Hotel Ayodya, Nusa Dua, Bali, Senin (16/5).

‎Padahal menurut Chairman, Presiden Jokowi sudah menyatakan sikapnya ketika pembukaan Munaslub Partai Golkar. Jokowi menyatakan secara gamblang bahwa dia enggan ikut campur terkait Partai Golkar.

‎"Presiden itu tidak mau melakukan intervensi, tidak mau ngatur-atur rumah tangga Partai Golkar. Tidak ada pesan-pesan apa yang ingin dilakukan Partai Golkar. Pak Jokowi menyadari kedewasaan Partai Golkar untuk membangun bangsa," tuturnya.

Chairman berharap tidak ada lagi yang mencatut nama Jokowi demi kepentingan tertentu. ‎Apalagi menyalahgunakan wewenang sebagai orang eksekutif.

"Kita tidak ingin ada suatu intervensi. Kita tidak ingin ada penyalahgunaan wewenang. Harus fair di dalam perjuangan politik," pungkasnya.

‎‎Seperti diketahui sebelumnya, Luhut mengaku akan mengikuti agenda Munaslub Golkar dengan membawa pesan khusus dari Presiden Jokowi. Menurutnya Jokowi tak ingin ketum Golkar rangkap jabatan.

"Buat presiden, siapa saja (ketum Golkar terpilih) enggak masalah. Hanya beliau (Jokowi) tidak nyaman kalau rangkap rangkap jabatan. Karena beliau di kabinet juga enggak mau ada rangkap-rangkap jabatan, walaupun dia bukan member kabinet. Itu saja sih," ungkap mantan wakil ketua umum Golkar tersebut ‎di Hotel The Mulia, Nusa Dua, Bali, Minggu (15/5).

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Lawas Presiden SBY Berbaju Pramuka, Ada Sosok Jokowi Tertawa Lebar Disalami
Potret Lawas Presiden SBY Berbaju Pramuka, Ada Sosok Jokowi Tertawa Lebar Disalami

Potret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Airlangga: Pak Jokowi Nyaman dengan Golkar
Airlangga: Pak Jokowi Nyaman dengan Golkar

Sebelumnya Jokowi blak-blakan menyebut presiden dan menteri boleh berkampanye, berpihak dalam Pemilu

Baca Selengkapnya
Reaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye
Reaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye

Jokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir

Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.

Baca Selengkapnya
Isu Jokowi Merapat ke Golkar, Waketum: Kami Senang Semoga Bergabung Beneran
Isu Jokowi Merapat ke Golkar, Waketum: Kami Senang Semoga Bergabung Beneran

Golkar akan menanti bagaimana langkah yang akan diambil Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat

Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat

Baca Selengkapnya