Blusukan ke Pasar di Yogyakarta, Ketum PPP sebut hampir semua harga pangan stabil
Merdeka.com - Ketua Umum PPP M Romahurmuziy mengaku menemukan di lapangan kenaikan harga pangan cenderung stabil. Hal itu diungkap saat mengecek harga bahan pokok di Pasar Induk Sayur Giwangan Yogyakarta, Selasa (9/10).
"Dari catatan harga yang saya peroleh dan berdasarkan pengakuan para pedagang, hampir semua bahan pangan stabil dan hanya sedikit yang mengalami kenaikan,” kata politisi yang akrab disapa Rommy dalam keterangan tertulis, Rabu (10/10).
Beberapa bahan pangan kebutuhan pokok yang dicek adalah bawang merah dan putih berkualitas. Harga yang ditemukan masing-masing adalah Rp 12.000 dan Rp 24.000 per kilogram. Untuk tomat seharga Rp 6.000/kg, kacang panjang, Rp7.500/kg, jahe, Rp20.000/kg, kencur, Rp35.000/kg. Harga tersebut tergolong normal.
Bahan pangan yang naik hanya kol atau kubis. Masing-masing mengalami peningkatan dari Rp 4000 menjadi Rp 6000 per kilogram. Rommy menyebut penyebabnya karena pasokan Wonosobo sedikit.
"Harga kebutuhan seperti beras berkualitas paling bagus di pasar induk Giwangan ini sebesar Rp12.000/kg. sedangkan telur dan ayam potong masing-masing Rp21.000/kg dan Rp30.000/kg yang semuanya tidak mengalami kenaikan dari sebelumnya," jelas Rommy.
Dia menuturkan harga yang stabil menunjukan bahwa depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak mempengaruhi harga kebutuhan pokok di Indonesia. Dia menambahkan pemerintah juga berhasil menekan laju inflasi. Dalam dua bulan terakhir, harga kebutuhan mengalami penurunan.
"Stabilitas harga bahan pokok bahkan cenderung sebagian menurun ini memperkuat data dari BPS (Badan Pusat Statistik) bahwa pada Bulan September terjadi deflasi sebesar 0,18 persen," pungkasnya.
Pernyataan itu pun sekaligus menjawab tudingan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno. Bekas Wagub DKI itu membandingkan harga bahan pangan di Indonesia dan di India. Dia mengatakan berdasarkan informasi yang didapatkan, harga berbagai bahan pangan di India seperti beras dua kali lipat lebih murah dibandingkan di Indonesia.
Tak hanya itu, harga sepiring nasi ayam di Singapura juga lebih murah dibandingkan di Indonesia. Jika di Singapura harga sepiring nasi ayam sekitar 3,5 dolar Singapura (SGD) atau sekitar Rp 35 ribu, di Indonesia harganya sekitar Rp 50 ribu. Hal ini disampaikan Sandi usai bertemu para milenial di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (8/10).
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaGanjar berharap menjelang Natal dan Tahun Baru, harga bahan pangan akan stabil.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan dirinya dan Mahfud MD mempunyai komitmen untuk akan menstabilkan harga pangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaTerkait lonjakan harga beras, Jokowi meminta Bulog untuk mempercepat penyaluran beras beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP).
Baca SelengkapnyaMeski harga mengalami kenaikan, Pj Wali Kota memastikan pasokan beras dan sembako masih aman.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaHarga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca Selengkapnya